9.

3.1K 348 29
                                    

"Kau lah orangnya,"

Ujung pedang Jimin kini sudah menusuk kerongkongan milik Rapmonster.

Hanya diujung, entah ada dorongan apa Jimin tidak ingin membunuh Rapmonster langsung, lebih tepatnya ia ingin melihat dia tersiksa dahulu.

Namun, disatu sisi ia tidak ingin menyakiti temannya itu. Dia tidak mungkin menyakiti teman sendiri.

V yang sedari tadi terdiam memerhatikan langsung bangkit dan beralih mencekik Jimin dengan bringasnya. "Apa yang kau lakukan, bodoh?! Jauhkan benda itu dari Rapmon hyung!"

Jimin hanya melirik V dengan tatapan tak suka. "Jauhkan? dia pantas untuk mendapatkan ini V!" Bentak Jimin pada temannya itu dan menendang perutnya hingga terhempas jauh.

"Apa yang kau lakukan, Jimin! Hentikan!" Teriakan dari Suga tidak dihiraukan oleh Jimin, ia hanya berdecih menatap teman-temannya yang memihak pada musuhnya sendiri. Itu pikirnya.

"Hyung! Cepat tunjukkan bagaimana kita dapat keluar dan kembalikan Jhope dan Jungkook kemari, atau--"

"Atau apa? Pedangmu yang tajam ini akan menusukku? Kau akan mematahkan leherku? Atau kau akan menendangku seperti kau menendang V saat ini?"

Bukan panik, Rapmon hanya menatap tenang mata Jimin. Namun, jika ditelaah baik-baik, sorot matanya menandakan ia sedih dan ingin marah atas perlakuan Jimin kepadanya.

"Kau salah, Jim. Salah." Ia mendesis pelan, masih menatap manik mata Jimin yang sudah ditutupi oleh emosi.

Rapmon menutup matanya pelan, berusaha mengkontrol emosinya. "Kau salah, kau tidak mengerti apー"

"SALAH? AKU SALAH?!" Teriak Jimin murka dan semakin mendorong pedang tajamnya itu kedalam leher milik Rapmon.

"Kau yang salah, kau yang menjebak kami masuk kedalam sini. Kau lah yang tau segalanya, kau memimpin perjalanan, kau yang seaakan tau isi dari tempat ini, siapa orang yang tau akan tempat seperti ini jika bukan salah satu bagian dari tempat ini? Siapa? KAU, HYUNG! KAU ORANGNYA!"

Semua orang dibuat terdiam oleh perkataan Jimin, Suga yang tengah menolong V untuk bangkit menghentikan aktifitasnya dan menatap Jimin dengan sorot bingung.

Bayangan-bayangan perkataan Rapmon melintas dipikiran Jimin.

"Urusan musuh didalam, dengan sendirinya akan terbongkar,"

"Ayo, perjalanan masih panjang"

"Ayo masuk, jalan satu satunya kita harus melewati ini."

"Tanpa Jimin kita tidak bisa keluar dari sini,"

Semua perkataan Rapmonster itu menunjukkan bahwa dirinya lah yang tau akan seluk beluk tempat ini. Dialah yang dimaksud 'musuh' itu.

"Cepat beritau kami, Hyung! Bagaimana cara kita keluar dari sini dan kembalikan teman kami!"

Rapmon menggeram, ia mengepalkan tangannya dan mengeluarkan evokernya. Menembakkan kearah Jimin namun tidak kena.

Sengaja,

Ia tidak mungkin melukai temannya sendiri. Ia hanya melampiaskan emosinya dengan menembakkan peluru asal.

"Jimin, bodoh," Rapmon tertawa kecil setelah mengucapkan itu, mendesis pelan, menepuk-nepuk dadanya yang sesak. "Aku tidak menyangka kau seperti ini, Jim."

Ia tertawa lagi, sudut air matanya berair. Sedih, itu yang dirasakan olehnya.

Seseorang yang dilindunginya kini menuduhnya asal dan mencoba membunuhnya.

Blood Sweat and Tears ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang