Yours...

5.2K 355 46
                                    

"Naru!!" Kiba berlari menghampiri sosok blonde yang tengah sibuk berkutat dengan syall merah batanya. Naruto terkejut karena Kiba berteriak, lalu mendeathglare Kiba sekuat tenaga, tapi apa daya dia hanya sanggup membuat Kiba terkiki geli melihat wajah manis nan imutnya, bahkan beta dan alpha disekitar gatal ingin mencubit pipi chubby Naruto. "Kau pikir aku takut? Mata bulatmu tak akan mendukung marahmu itu!" Kiba tertawa dan merangkul Naruto.

"Apa maumu dog breath!!" Naruto menghempas cantik lengan Kiba dari pundaknya. Kiba langsung tertarik dengan syall Naruto, pasalnya di udara yang hangat ini kenapa Naruto justru memakai syall, lagipula... "hey! Apa kau sedang ingin terlihat fashion atau bagaimana? Kemeja lengan pendekmu dan syall mu itu agak..." kata Kibam tangannya menggapai syal Naruto dan segera ditampik oleh pemuda itu, "ini... karena, kupikir sedang ngetren! Iya! " kata Naruto agak gugup,

Karena memang dasarnya Kiba dan Naruto gak jauh beda, sama sama dobe jadilah, "oho... kau terlihat tambah manis!!" Tak sadar aura hitam datang dari Naruto yang tak suka dipanggil manis.

Bletak!!

Kiba mengaduh sambil mengusap kepalanya yang dipukul sayang oleh Naruto. Naruto sendiri agak lega, sepertinya Kiba belum tau kenapa dia menutupi lehernya yang terdapat bekas gigitan Sasuke kemarin.

Mereka lalu berjalan ke kelas, disepanjang koridor mereka sibuk bercanda sampai seorang pemuda berambut raven klimis dan groupnya menghampiri mereka.

Kiba maju dan menutupi tubuh mungil Naruto dengan tubuhnya, padahal besar badan Kiba tak jauh berbeda dengan Naruto. "Mau apa kau alpha?!!" Bentak Kiba. Sai dan gerombolannya tertawa remeh kearah Kiba.

"Jangan salah sangka beta manis! Kami hanya mau berbicara sebentar dengan teman omegamu itu" kata Sai. Berjalan mendekati Naruto tapi karena Kiba menghalangi jadilah dua orang teman Sai turun tangan dengan menahan kedua lengan Kiba. "Lepas, brengsek!!" Umpat Kiba, Naruto sendiri khawatir dengan teman betanya hampir tak sadar kalau keadaannya sendiri sesang gawat.

"Katakan Sai, maumu apa?" Kata Naruto berusaha tenang. "Hmm, I like that! Jarang aku menemukan omega sepertimu yg berani kepadaku, akan jadi lebih menarik lagi saat kubawa kau keranjang ku malam ini huh?" Sai bersmirk ria. Naruto mulai panas dingin, matanya sesekali melirik Kiba yang berontak di depannya.

'Kalau aku menolak, pasti akan jadi masalah, lebih baik aku minta tolong' pikir Naruto, menyadari kelemahannya. Naruto menatap lurus ke Sai, "aku tau apa yang kamu mau alpha! Asal kau melepaskan Kiba aku akan ikut denganmu ttebayo" Naruto memberi Kiba tanda untuk segera ke kelas mereka. Kiba paham maksud Naruto dan sesaat setelah dilepas, Kiba berlari kearah kelas mereka tanpa basa basi.

"Sepertinya temanmu dan kamu cukup pintar untuk tidak berontak. Apa ini karena kau seorang... Namikaze?" Kata Sai yang mendekatkan bibirnya kerah telinga kanan Naruto, sambil menghirup aroma tubuh omega Naruto dalam dalam.

Naruto menegang mendengar ucapan Sai, 'dari mana dia tau?' Pikir Naruto, pasalnya tidak ada yang tau dia berasal dari keluarga mana kecuali Iruka, Kakashim dan Kiba sendiri. Selama ini Naruto menggunakan nama Uzumaki setelah dia keluar dari mansion Namikaze 6 tahun yang lalu saat dia masih kelas 1 SMP.

"Kau pasti bertanya tanya darimana aku tau soal itu, kau taukan clanku, hagoromo tak pernah melewatkan berita apapun. (Alias update berita terozz... avaikan!!) Tenang sayangku, asal kau mau melayaniku dan teman temanku ini, semua beres!!" Kata Sai dan segera merangkul pinggang Naruto mesra dan membawa sang omega ke arah parkiran mobilnya.

'Shit!! Kenapa aku selalu selemah ini!' Keluh Naruto dalam hati.

Dialin tempat, Sasuke merasa adanyang tidak beres. Perasaannya selalu kalut akan suatu hal, dan saat dia memejamkan mata dia teringat wajah manis Naruto. Tadi pagi pemuda itu langsung pamit dari rumahnya tanpa menerima bantuannya untuk mengantarnya pulang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Home Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang