Kelopak ke-1

36 2 0
                                    

Pertemuan

~Nara POV~
“ Nara Please, jelasin sama aku kenapa kamu jadian sama Amelia ? ” Ucap Keira dengan nada yang uhh menjijikan. Ku coba untuk menarik kedua sudut bibirku agar membentuk sebuah senyuman, Senyum Formalitas.
“ Keira, gue sama Amel emang lagi ngejalin hubungan dan lo udah gue peringatin buat jangan suka ngegodain gue! ” Ucapku dengan nada yang ku usahakan sopan. Aku tak tahu harus bagaimana caranya menangani gadis ular ini.
“ Nara, kamu tega ninggalin aku gitu aja ? Aku sayang sama kamu. Lagian apa kurangnya aku ? Aku cantik, Aku kaya, Aku pinter, Aku tuh punya segalanya. Banyak cowok yang ngantri biar jadi pacar aku !!! ” Serunya dengan nada tinggi. Astaga apakah dia tak menyadari bahwa dia kini sedang berada di gedung bioskop, walaupun tempat ini sepi tetap saja aku tak ingin diusir gara-gara wanita ini.
“ Gue bukan salah satu cowok yang lo maksud ” Tegasku.
Kulihat dia menangis lalu berlari kerah tangga. Rencanaku hang out dengan cara menonton film bersama Doni, Leo dan Theo sepertinya Ide yang buruk. Kusandarkan punggungku pada dinding sembari memijit pelipisku.
‘ Gue yakin kalau si cewek ular itu belum nyerah ’ gumam hati-ku.
BRUUUK
Aku terpanjat terkejut saat mendengar suara pintu yang terdorong keras. Terlihat keira datang bersama pria yang tak ku kenal -Mungkin kekasihnya- dan berjalan menghampiriku
' astaga ada apa lagi ini ? '
" Lo yang ngebuat Keira nangis ?! " ucap pria itu dengan suara geram
Kulirik Keira yang sedang menangis di belakang lelaki ini, dasar wanita ular berairmata buaya.
" Sayang, tadi hiks... dia narik-narik aku kesini terus dia.... Hiks.. Aku ga lagi sanggup ceritanya...." ucap keira terisak-isak.
" KEIRA !!! MAK.... "
" DIAM !! LO GA BERHAK NGEBENTAK CEWEK GUE, DASAR BERENGSEK " kulihat dia meluncurkan tinjunya kewajahku , segera ku tangkis tinjunya.
" Lo jang... "
Blammm
Terdengar suara pintu ditutup dengan cukup keras yang membuat perhatian kami -Nara, Keira & Pria ini- teralihkan, terlihat seorang gadis yang mungkin beberapat tahun lebih muda dariku, sedang memegang alat kebersihan. Pandangan gadis itu mengamati kami atau sedang mencerna apa yang terjadi.
Hening
Tuk tuk tuk
Dia melangkah kearahku.
" Maaf, tidak boleh ada keributan di bioskop " ucapnya saat benar-benar berada di hadapan ku. Kulihat tangannya menurunkan tinju pria itu.
Wajah pria itu kini memerah, bukan memerah merona tapi memerah akibat marah.
" Dasar jalang ! Jangan ikut campur " seraya melancarkan tamparan kepada gadis ini.
Kajadian itu terjadi begitu cepat belum sempat kutahan serangan,gadis ini menendang tepat di pusat kekasih Keira yang menyebabkan pria itu merintih kesakitan. Awww melihat kejadian itu sedikit membuatku ngilu.
Keira yang tadinya hanya menonton kini berjalan dan menggiring kekasihnya keluar.
" Jangan ulangi lagi ! " ucap gadis yang tadi telah menyingkirkan kekasih Keira.
" Hah ? Apa ? "
" Berbuat keributan " Jawab gadis ini, lihat lah dia sangat manis dengan mata bulatnya dan rambut diikat kencang.
" Ruangan ini akan dibersihkan jadi.." ucapnya menggantung dan menunjuk pintu dengan matanya.
" Oh, iya iya. Makasih ya lo udah nolong gue.... Hmm ya udah gue pergi ya hehe " astaga mungkin aku terlihat begitu aneh dengan senyum gugup dan tingkah laku ku.
' Mungkin rencana hang out ke bioskop bukan rencana yang buruk '.

~•**•~

Thanks for reading my story.
Vote please

The Frozen FlowerWhere stories live. Discover now