S e m b i l a n

1.5K 215 27
                                    

Langit semakin menggelap dan Yoona lebih memilih untuk berjalan kaki hingga tiba di rumah Keluarga Nicole daripada menaiki taksi yang akan memakan banyak uangnya. Langkahnya pelan, sengaja ingin sedikit berlama-lama. Yoona berjalan sambil merenungkan kembali kata-kata Yura padanya, haruskah ia berhenti? Ia sedikit ragu namun kemudian ia menggeleng cepat. Belum waktunya, pikirnya sesaat kemudian. Dia tak tahu kenapa dia bisa bermain dengan permainan konyol ini. Ia bahkan tak merasa senang sedikitpun dengan kedekatan Nicole dan Sehun. Namun kebencian seakan menguasainya penuh.

Angin malam berhembus menusuk kulitnya yang hanya tertutupi kaos tipis dan celana pendek. Yoona merutuki dirinya, seharusnya dia mengenakan celana yang sedikit lebih panjang dan juga membawa jaket ketika pergi. Akhir-akhir ini cuaca menjadi lebih dingin dan juga jadi lebih sering turun hujan hingga sedikit mengganggu aktivitas ketika berada di luar rumah.

Ah, Yoona baru menyadari bahwa hari ini gang tampak lebih sepi, sedikit menakutkan karna hari sudah mulai malam dan ia adalah seorang perempuan. Untung saja gangnya cukup aman untuk dilewati seorang diri saat malam hari, setidaknya ia belum pernah mendengar kasus kejahatan di gangnya.

Yoona tiba disaat jam sudah menujukan pukul 7 malam. Kakinya sedikit pegal dan ia ingin segera beristirahat untuk menenangkan pikiran dan tubuhnya. Namun langkah Yoona terhenti saat hampir mencapai pintu depan. Matanya memandang ke parkiran dengan sedikit terkejut. Di sana terparkir mobil yang tak asing baginya. Itu mobil Sehun. Yoona mengingat mobil itu dengan baik dan bahkan menghapal plat nomor mobil itu.

Ia menghela napasnya panjang lalu membuka pintu. Pemandangan yang langsung didapatinya yaitu Nicole dan orangtuanya sedang mengobrol di ruang tamu bersama Sehun. Mereka terlihat dekat. Yoona melangkah pelan, ia tak ingin menggangu keharmonisan itu. Dan ia sangat berharap mereka tak menyadari kedatangannya.

"Kau baru pulang?"

Yoona menghentikan langkahnya dan menoleh pada Nicole yang bertanya padanya "Hmm.."

"Bibi Jung sudah menyiapkan makan malam. Bersikan tubuhmu segera dan turun untuk makan malam," ucap Nicole membuat Yoona kebingungan.

Alis Yoona terangkat. Makan malam? Bersama? Itu adalah kata yang sangat jarang didengar dari keluarga Kim. Perlukah ia tertawa kencang sekarang. Ini benar-benar lucu. Menyadari kepulangannya, menyapanya, dan mengajak makan bersama. Lelucon paling lucu yang pernah didengarnya.

"Baiklah." Yoona menjawab singkat dan berlalu membiarkan orang-orang itu kembali dengan obrolan mereka yang sempat tertunda karenanya.

Yoona memasuki kamarnya dan membersihkan tubuhnya dengan air hangat yang kan membuat tubuhnya menjadi lebih baik di cuaca yang dingin. 5 menit kemudian, ia keluar dengan tubuh yang lebih segar dan mulai mengenakan pakaiannya cepat lalu turun menuju ruang makan. Mereka pasti telah menunggunya.

Yoona menuruni tangga dan langsung berjalan menuju ruang makan. Ia mengambil tempat di samping Ny. Kim dan berhadapan langsung dengan Nicole yang duduk tepat di depannya. Yoona menarik nafasnya lalu tersenyum kecil. Di atas meja makan sudah tersaji sup kepiting rebus. Ia alergi dengan kepiting dan keluarga Kim tahu itu dengan baik. Yoona bertemu tatap dengan Nicole yang tersenyum tipis padanya. Yoona mendengus lalu kemudian mulai menikmati sup kepiting rebus yang masih hangat itu.

"Aku dengar kau sekelas dengan Yoona?"

Sehun menoleh pada Tuan Kim. "Ya, lebih tepatnya kami sebangku."

"Seperti apa dia? Apa dia sedikit menyusahkanmu?"

"Sebenarnya aku yang menyusahkannya. Dia pintar dan kompeten."

Yoona mendengar obrolan singkat tentang dirinya sambil tersenyum tipis di balik sendoknya. Baru kali ini Sehun memujinya.

"Lalu bagaimana hubunganmu dengan Nicole?"

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang