Secret

116K 546 6
                                    

Aku memegang hati ini erat seakan hati ini akan terjatuh seandainya aku tidak memegang erat. Aku mendengar kalimat itu dengan jelas.. 'Ketika hati tidak dapat berkata jujur, maka rasa sakit itu yang akan menjawabnya'

~~~~~~~~~~

"Della, what are you doing, here?".

Aku terkejut. Dia memandang ku dengan mata nya yang menyipit.

"Della, kenapa kamu berada disini? Ternyata halaman belakang sekolah ini sepi sekali, sepertinya kamu menemukan tempat persembunyian yang baik", dia berkata lagi.

"Hmm.. hanya mencoba untuk menyendiri. dikelas sangat membosankan", aku membetulkan posisi duduk dengan sopan.

"Hey, hey! Dudukmu yang seperti itu terlihat kaku sekali", dia tesenyum lagi.

Aku memandangnya lagi. Dia bilang bahwa ibunya keturunan jerman, sedangkan ayahnya keturunan Jepang.

Dia memang sangat tampan.

"Hey! kamu keliatan cantik disini", dia menunjukan handphone nya padaku, Apa?? dia memotretku? Betapa tidak sopannya buleasia ini! Sebenarnya di photo ini aku benar terlihat cantik. Rambut panjang terurai itu tertiup angin, mata melebar, kulit putih bersih bersinar karena matahari yang terik.

"Kenapa benggong? Memang cantikkan", Tangannya menyentuh bibirku. Aku berusaha menghindar dari ronald. Yah namanya Ronald Kawagami! Aku berdiri dan bersiap untuk berlari. Tapi dia menarik tanganku dan memojokkanku di pohon. Wajahnya mulai mendekat ke wajahku. Aku menutup mata dan aku mendengar ada hawa hangat di telingaku. Aku mendengar dia berkata "Please, Don't leave me alone".

Aku mulai membuka mata ku. Dia menyenderkan dagunya dipundakku. Jantung ini berdetak kencang sekali.

Dia tiba-tiba tertawa mengagetkanku.

"Hey, Della christina. Kenapa jantungmu berdetak sangat kencang? seakan mengoyangkan jantungku juga" Dia tertawa terbahak-bahak.

Mungkin saat itu wajahku merah sekali. Kenapa dia mengatakannya dengan tampang polos sekali.

Tiba-tiba dia memelukku lagi. Meraba pahaku. Aku ingin teriak! Tapi suara ini seakan tertahan. Dia merongoh kantung rok ku.

Dia mengeluarkan handphone ku. Lalu mulai mengetik sesuatu. Aku terdiam.

"Ini nomor ku. kalo tiba-tiba kamu kangen aku kamu bisa kok sms or misscall".

~~~~~~~~~~~~

"Avira, Hari ini ada pr apa sih?", Aku sibuk merongoh tasku.

"Hari ini ada pr mat, pr biologi, dan pr bahasa mandarin!", dia menjitak kepalaku lembut.

"Yaampun pr hari ini banyak sekali sih!", belum lama della mengerjakkan pr. Bel malah berbunyi. Seakan memberikan peringatan bahwa hari ini ia akan dihukum.

~~~~~~~~~~

Aku tak akan cerita mengapa aku ada disini bersama Ronald Kawagami. Memegang pel dilorong kelas.

"Kamu lucu sekali memegang pel itu, sangat kawaii sekali", Aku tak mau menjawabnya.

"Ohh.. kau mau berlagak cuek didepanku, disini sepi loh.." dia mulai membuatku takut.

Dia mengeram kesal lalu mendorongku ke dinding. Aku merintih kesakitan. Dia menutup mulutku dengan tangannya yang besar.

"Apa kamu ga sadar dengan kamu pake rok sependek ini aku bakal berbuat nekat?", Dia memasang muka serius.

Sial! seharusnya aku gak pendekin rok sampe sepaha! Aku merasa nafsu ku mulai naik setelah dia meraba2 pahaku. Lalu tangannya makin naik hingga menggesek miss V ku. Aku menahan malu. Serta memukul punggungnya agar dapat melepaskanku. Makin aku memukulnya tenagaku makin berkurang. Aku menutup mata untuk mencegah keluarnya desahan. Aku membuka mataku. Dia tersenyum puas dan mulai menghentikan gesekkan itu di miss V ku.

Aku terdiam kaku.

Lalu aku Berlari... Berlari... dan... tanpa disadari aku pun menangis..

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang