insident

463 6 2
                                    

Hello... kenalin gua akira, ini karya pertama gua di wattpad.

Cerita ini mengandung unsur yaoi, lgbt, boy X boy atau bisa di bilang boys love,dan penyakit typo yg berkeliaran dmna2

Kalau kalian tidak suka lebih baik jangan baca sekalian, terimakasih^^
.
.
.
.

"AWAS JANGAN BERDIRI DISANA!!"
*terdengar suara triakan di malam itu*

"TIDIT...TIDIT..."

"Buakh...bugh...bugh"
*suara beda tumpul terbentur dengan sangat keras*

"Wahh...kasian sekali dia!!"
"Ihh, knapa dia bisa tertabrak??"
"Apa anak itu tidak apa- apa??"

Kubisa mendengar suara orang-orang riuh mengelilingiku.

"Ahk..ittee"
"Wah dia sadar, segera panggil ambulance!!"

Suara orang itu teriak, tubuh ku terasa sakit semua tangan dan kaki ku mati rasa dan kepala ku teramat pening...

Lama-lama pandangan ku berkunang-kunang , dan berat... lalu setelah itu semuanya gelap.

Flashback sebelum tragedi...

Ryuuzaki pov~

Aku tengah berjalan menuju rumah apartement kecil di pinggir kota, sehabis bekerja.

"Haa..ah..lelah sekali!!"

Keluh ku sambil meregangkan otot ku agar tidak keram dan kaku.

Tak terasa hari sudah mulai larut, aku pun harus segera sampai di rumah.
Ketika hendak masuk ke gang kecil aku melihat bocah laki-laki yg sedang berdiam

Itu si tidak aneh, yg bikin aneh ngapain dia berdiri di tengah jalan kek gtu??

Aku tidak bisa berfikir dengan jernih..
Apakah dia sedang menunggu seseorang??

Atau dia hendak memyebrang??

Masakah... jangan-jangan dia adalah korban kejahatan di jalan raya??

"Ish apa yg aku fikirkan, toh dia buka siapa-siapa knapa aku sibuk - sibuk memikirkan dia??" *menggelengkan kepalanya*

Ketika hendak berbalik aku melihat dari kejauhan sebuah mobil berjalan dengan sangat cepat ke arah anak itu.

"Apaan ini?? Hei nak menyingkir dri sana!!"

Tapi anak itu tidak bergeming...

"Ish apa yg kau fikirkan!! Cepat memyingkir dari tempat itu!!"

Mobil itu sudah sangat dekat, tapi anak itu tidak mau bergeming dri tempatnya

"Dheg..dheg...dheg.."

Ish aku benci situasi seperti ini..

Tanpa sadar tubuh ku bergerak sendiri, aku mendorong anak itu dri tengah jalan..

Syukurlah anak itu baik-baik saja, tapi aku terlambat aku bisa menyelamatkannya tapi aku tidak bisa menyelamatkan diriku.

"TIDIT...TIDIT..."

"Buagh...bugh..bugh"

Tubuhku mati rasa, akh... knapa aku sesial ini bagaimana aku bisa mebayar biaya rumah sakitnya nanti??

Wahh...kasian sekali dia!!"
"Ihh, knapa dia bisa tertabrak??"
"Apa anak itu tidak apa-apa??"

Kubisa mendengar suara orang-orang riuh mengelilingiku.

"Ahk..ittee"
"Wah dia sadar, segera panggil ambulance!!"

Suara orang itu teriak, dan seketika semuanya gelap.
.
.
.
.
.

Love's Make The PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang