Hayoung masuk ke mobil sedan berwarna hitam itu lalu memasang seatbeltnya.
"Oppa," panggilnya.
Hoseok yang sedang bersiap-siap melajukan mobilnya berhenti sebentar, "Hmm?"
Hayoung menatap kakak laki-lakinya, "Aku bolos ya?"
Hoseok menggeleng-gelengkan kepalanya, "Tidak."
Hayoung berdecak kesal, hari ini dia benar-benar tidak bisa melawan kakaknya.
"Ayolah oppa, aku tidak enak badan nih! Coba pegang dahiku, coba!" Hayoung menarik tangan kakaknya ke dahinya.
Hoseok hanya diam, membiarkan tangannya memegang dahi adiknya. Setelah beberapa detik ia memegangnya, tangannya ia tarik kembali untuk memegang setir mobilnya.
Hayoung memasang wajah sok imutnya lalu mengerucutkan bibirnya, menggoyang-goyangkan badan kakaknya yang diam mematung. "Ayolah oppa~ Aku benar-benar sakit! Oppa! Aish, oppa!"
Hoseok yang kesal langsung menebas tangan adiknya, "Aish, sudahlah. Kau tidak usah bohong. Sudah berapa kali kau melakukan ini? Dan ngomong-ngomong, jangan memasang wajah sok imutmu itu. Menjijikkan," jawab Hoseok ketus.
Hayoung terdiam dan memaki-maki kakak laki-lakinya. Sedangkan Hoseok menatap ke jalanan dan melajukan mobilnya secepat mungkin.
Hening menyelimuti keduanya selama perjalanan menuju sekolah. Hoseok fokus melihat jalanan sedangkan Hayoung melihat pemandangan dari kaca mobil di sampingnya.
"Kau marah?" tanya Hoseok.
Hayoung menggelengkan kepalanya lalu mengulum bibirnya, rasanya ia mau menangis.
"Oppa,"
"Hmm?"
Gadis yang hampir menangis itu menoleh ke arah kakaknya, "Apakah eomma dan appa mau pergi ke London?"
Hoseok menatap adiknya lalu menatap jalanan kembali, "Entahlah, kau tahu sendiri kan Hayoung. Mereka sibuk,"
Penglihatan Hayoung kabur karena ada genangan air di matanya, ia diam-diam mengelap matanya yang hampir basah itu.
"Padahal eomma dan appa baru saja pulang, kenapa mereka mau berangkat lagi?" ucap Hayoung penuh dengan penekanan.
Hoseok tersenyum, "Sudahlah, lagipula mereka bekerja untuk kita kan? Seharusnya kita berterimakasih Hayoung," ia mengacak-acak rambut milik Hayoung.
Hayoung hanya menggelembungkan pipinya, hendak menangis lagi. Tapi ia tidak bisa, ia tidak mau menangisi orang sok sibuk itu.
Sesampainya disana, Hayoung meminta turun di gerbang sekolah. Hoseok pun mengiyakan.
Hayoung berjalan lemas menuju kelasnya, kelas 11-2. Ia memasuki kelas lalu disambut oleh senyuman lelaki yang duduk di sebelahnya.
"Hei Hayoung."
Hayoung tidak menjawab sapaan lelaki itu, ia melipat kedua tangannya diatas meja lalu membenamkan kepalanya di antara kedua tangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/93406885-288-k24611.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fools
FanfictionLike the rain drops falling on the window, you enter my heart. [JIMIN BTS FANFICTION]