NO!

4.9K 429 40
                                    

"Ya, halo bu,"

[Apa kau masih di kantor anakku?. Ada hal yang harus ibu bicarakan denganmu, jadi bisakah nanti kau pulang kerumah?] 

"Hm, masih ada beberapa berkas yang harus diselesaikan, nanti setelah selesai aku akan mampir."

[Baiklah, ibu tunggu ya.]

"Hm."

Hari sudah menelang petang namun lelaki bermarga Kim itu masih sibuk berkutat dengan dokumen dan laptop dihadapannya. Hampir semua karyawan nya sudah pulang tapi tidak dengan CEO muda bernama Kim Tae Hyung itu. Entah apa yang sedang dikerjakan oleh laki-laki berusia 27 tahun itu. Yang pasti saat ini ia tengah sibuk dengan pekerjaannya.

Status Tae Hyung sebagai anak tunggal secara otomatis menjadikannya pewaris perusahaan yang didirikan ayahnya. Semenjak kecil ia sudah dididik dan untuk menjadi penerus perusahaan. Kecerdasan yang luar biasa membuatnya dijuluki Si Genius oleh orang-orang disekelilingnya. Ia dipercaya menjadi CEO selain untuk menggantikan ayahnya yang sudah meninggal juga karena kemampuannya menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan cermat.Tak hanya karena kemampuannya mengelola perusahaan yang ia miliki, visual Tae Hyung yang tampan juga menjadi perhatian banyak orang khususnya kau hawa.

Tae Hyung menutup berkas-berkas yang telah ia kerjakan lalu melihat jam ditangannya. Lalu ia segera merapikan meja kerjanya karena ingat sudah janji akan pulang menemui ibunya. Dengan sedikit rasa lelah ia kemudian meregangkan kaki panjangnya dan menarik tubuhnya dari kursi.

Tae Hyung bergegas keluar dari kantornya menuju keparkiran untuk segera pulang. Semenjak ia tinggal sendiri bisa dibilang ia jarang menemui ibunya. Hanya sesekali itupun jika ibunya yang meminta bertemu. Ia memang terlalu sibuk dengan pekerjaannya, mungkin karena tanggung jawab yang besar membuatnya tidak ingin terlalu bersantai.


***


Park Yuri menyambut hangat kepulangan anaknya dengan pelukan erat. Sudah dua minggu sejak terakhir ia bertemu dengan anak semata wayangnya itu. Dan akhirnya hari ini menginjakkan kakinya lagi dirumah yang pernah ia tinggali sejak kecil.

"Apa kau sangat sibuk?"

"Sedikit"

"Ya! Apa kau tidak merindukan ibu? Kau hanya kesini jika aku menyuruhmu datang, jangan-jangan sudah melupakanku ya?"

"Berlebihan sekali ibukku ini"

Tae Hyung mengecup pipi ibunya sekilas dengan senyum geli melihat reaksi berlebihan ibunya ketika bertemu denganya. Ya meskipun ia tahu ibunya itu sangat mencintainya tapi kadang ia juga merasa ibunya sedikit berlebihan.

Setelah selesai meluapkan kerinduan pada anaknya Yuri segera mengajak Tae Hyung menuju ruang makan untuk makan malam bersama. Ia sudah menyiapkan beberapa makanan kesukaan Tae Hyung. Dan tentu saja dengan lahap anaknya memakan masakan sang ibu.

"Taehyung-ah, ada yang ingin ibu sampaikan padamu."

Taehyung yang baru saja menghabiskan minumanya menatap ibunya. Melalui tatapan itu ia bisa merasakan sepertinya ada hal serius yang akan disampakan ibunya.

"Kau ingat Paman Oh?"

Begitu mendengar ucapan ibunya ekspresi Tae Hyung berubah.

"Tentu saja si parasit itu" ucapnya dengan senyum mengejek.

"Tae Hyung jaga bicaramu, bagaimana pun juga ia adalah orang yang berjasa untuk ibu. Dia juga lebih tua darimu harusnya kau juga sopan menyebutnya."

Dengan sedikit kesal Yuri menasehati anaknya yang sudah kurang ajar menyebut Paman Oh dengan sebutan parasit.
"Terserah apa kata ibu, yang jelas aku tidak menyukainya."

Yuri menghela nafas, ia tidak mengerti kenapa Tae Hyung bersikap seperti ini setiap mereka memahas pria itu.

"Dengarkan ibu baik-baik waktu kau berusia 6 tahun ibu pernah mengajakmu mengunjungi kelahiran putri paman Oh, apa kau ingat?"

"Lalu?"

"Bukankah putrinya sangat cantik dan menggemaskan? Saat itu ibu ingin sekali membawanya pulang menjadikannya anak ibu. "

"Jadi sebenarnya apa yang ingin ibu sampaikan, aku harus segera pulang banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan"
Tae Hyung mulai tidak sabr dengan kalimat bertele-tele ibunya.

"Kau ini, sok sibuk sekali. Jadi sebenarnya saat itu ibu berjanji ketika dia dewasa nanti, "

"Aku tidak mau"

Tae Hyung segera memotong ucapan ibunya ia tahu kearah mana pembicaraan ini. Mendapat tatapan tajam dari ibunya Tae Hyung mencoba menjelaskan.

" Ibu ingin menjodohkan ku dengan gadis itu kan? Aku tidak mau bu, apa ibu tidak memikirkan perasaanku? Kita sudah cukul baik pada mereka. Memberi mereka tempat tinggal, modal usaha, bahkan biaya sekolah anak-anak paman oh kita yang tanggung. Apa ibu juga akan menyerahkan ku pada mereka?"

"Bukan begitu, ibu tahu ini tidak mudah untuk kau terima. Tapi ibu sudah berjanji lagi pula anak paman oh itu baik,sopan dan cantik. Kau tidak akan rugi anakku."

Tae Hyung bingung kenpa bisa ibunya se kuno in dengani menjodohkan dirinya. Ia bangkit dari kursinya.

"Sudahlah bu aku tidak mau berdebat, yang jelas aku tidak mau. Aku pulang dulu"

"Tae Hyung-ah.."

Lelaki itu segera berjalan kekuar tidak peduli dengan panggilan ibunya. Dia benar -benar tidak suka dengan hal seperti ini. Itu sebabnya ia memilih pergi saja daripada terus berdebat melawan ibunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang