HINATA POV
aku melihatnya di sana , Sebuah cafe mini pinggir jalan seseorang tersebut duduk bersama wanita yang ku kenal , sesekali sang pria tersenyum kepada sang wanita tanpa pernah dia tersenyum untukku , sungguh miris .Pluk
" hinata kau baik - baik saja ? " tanya seseorang yang menepuk pundakku dari belakang.
Tes Tes
" H-hei ! kau kenapa?! " seru orang tersebut terkejut saat melihat hinata menangis .
" siapa yang menyakitim--" ucapan sang pria terpotong akan adegan apa yang ia lihat di seberang jalan di depannya tepatny sejoli tidak malu tersebut.
" Brengsek..." desis sang pria sambil mengepalkan tangannya dan menekan rahangnya pertanda ia sedang menahan amarah akan apa yang ia lihat didepan matanya .
Greb
" jangan lihat ! kau tidak perlu melihatnya ! " seru sang pria setelah menarik hinata ke dalam dekapannya untuk menghindari melihat adegan tidak pantas tersebut.
" Hiks hiks kenapa hiks rasanya sakit sekali ? hiks kenapa
itachi-kun ? apa sebegitu tidak berharganya aku hiks hiks " ucap hinata kepada itachi sambil menangis pilu akan kenyataan apa yang ia sekarang lihat .
" sudah.. jangan menangis kau akan terlihat jelek jika menangis hime ~ " canda itachi berusaha untuk menenangkan hinata .
" A-aku akan menelponnya
itachi-kun " putus hinata sambil melepaskan dekapan itachi untuk bersiap menelpon seseorang .
" tidak usah di paksakan " balas itachi sambil memegang pergelangan tangan hinata , menghentikan .
" lie.. ini keputusan ku " tolak hinata halus sambil menghirup nafas panjang seolah menguatkan dirinya sendiri .sasuke pov
Hari ini aku habiskan untuj berkencan dengan kekasihku di sebuah cafe , aku tahu aku akan menikah tapi itu hanyalah cinta sepihak dari gadis bodoh itu yang membuatku menderita . Aku bahkan tidak peduli akan gadis itu karena menurut ku semua kesialan ini berasal darinya .
" sasuke-kun? kau melamun
ada apa ? " tanya seseorang didepannya sambil mengibaskan tangannya .
" Hn , tidak apa Ino " sahut sasuke sambil mengusap surai blonde sang kekasih .
" mou ! kau ini aku kan jadi khawat--"
Drtt Drtt
" Tunggu sebentar ino " sambar sasuke menghentikan ucapan sang pacar saat melihat siapa yang menelponnya .
" umm .. "
tap tap
" Hn ? " angkat sasuke saat sudah menjauh dari ino .
" S-sasuke-san b-bisakah kita
b-bertemu ? " tanya sang penelpon .
" tidak " balas sasuke dingin
" hanya kali ini , setelah itu aku janji tidak lagi " pinta sang penelpon memohon .
" Hn , aku tunggu di taman " balas sasuke langsung mematikan ponsel miliknya .
" Dasar merepotkan " gumamnya sambil berjalan untuk berpamitan kepada ino.Pov
" bagaimana? " tanya itachi sambil menatap hinata .
" umm sasuke setuju , kami akan bertemu di taman nanti " balas hinata sambil tersenyum sendu.
" Hinata... "
" Hmm ? "
" untuk kali ini kumohon berhentilah mengejar nya " ucap itachi sambil memegang kedua bahu mungil hinata seraya menatap dalam hinata sendu .Taman
tap tap
" ah ! sasuke-san sudah tiba " ucap hinata saat sasuke datang menghampiri nya.
" langsung saja " ujar sasuke dingin sambil memalingkan mukanya .
" Aku.. sudah memikirkan nya dan aku memutuskan untuk membatalkan pernikahan kita " putus hinata sambil menatap sasuke seolah ingin melihat reaksi nya.
" Baguslah .. " ucap sasuke ragu seraya menatap hinata yang menunduk menyembunyikan tangisannya.
" Dan juga .. seperti aku katakan dulu , langkah pertama akan menjadi akhir dari langkah-langkah sebelumnya dan juga akhir dari aku yang menunggu mu " ujar hinata sebelum melangkah pergi peninggalkan sasuke yang diam terpaku atas ucapan nya .
' aku tidak bisa tinggal di sampingmu karena akan sulit untukku menahanmu agar tidak pergi dariku ' batin hinata sambil menangis .
" kenapa rasanya sakit sekali ? " lirih sasuke memegang dadanya sambil melihat hinata pergi menjauh tanpa sadar ia telah menangis .
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Step to Forget You
Fanfictionseperti yang aku katakan, langkah pertama akan menjadi akhir dari langkah-langkah sebelumnya dan juga akhir dari aku yang menunggu mu