Chapter 2

7.6K 191 4
                                    

Author POV

"Hayoo makan gak bagi bagi nih"
teriak seseorang dari belakang sambil menutup mata Tasya.

"Ini sama sekali engga lucu Ariana! gak tau apa gue belom makan nih dari pagi. yang ada pagi pagi gue udh darting tau!" Ketus Tasya

"darting kenapa sih sayang?" Tanya Ariana penasaran.

"tuh gara gara si Andreas tau gak!" Jelas Tasya

"Andreas yang kece dan ganteng badai itu Sya?" Kepo Ariana

"ihh amit amit orang kaya dia lo bilang ganteng. gue sih gak suka sama model model kaya gitu" Ucap Tasya.

Ariana POV

"yeee itu kan buat elo Sya buat gue sih dia yang paling ganteng" Balas ku tak mau kalah

"Serah lo dah" ucap Tasya karena tak mau memperpanjang masalah.

Tasya pun melanjutkan memakan bakso yang tertunda tadi akibat perdebatan kecilnya dengan Ariana.

Setelah menghabiskan semua makanan Tasya pun segera mengembalikan mangkuk dan gelas serta nampan ke kantin tempat ia memesan makanan itu dan meninggalkan Ariana seorang diri di bawah pohon tempat ia bersantai.

Namun, saat Tasya hendak kembali dari kejauhan ia melihat Andreas dan Ariana sedang asik bersenda gurau. entah apa yang sedang menjadi topik pembicaraan diantara mereka.

Tapi yang pasti Tasya tidak mau mengganggu kebersamaan mereka. Sebenarnya Tasya juga mengetahui jika Ariana sangat mencintai Andreas.

Dan tatapan mata Ariana tak dapat disembunyikan jika sedang bertatapan dengan Andreas.

Tasya POV

Aku langsung membalik arah menuju koridor dan langsung pergi ke kelas. aku langsung menempati tempat duduk ku dan mengecek handphone yang ada di saku ku. Ternyata ada 3 missed call dan 7 pesan baru.

Setelah aku lihat ternyata itu semua dari papa. dan aku bingung saat membaca 7 pesan singkat yang sama berisi "Nanti langsung pulang ya sayang karena ada keperluan mendesak"

"Memangnya ada keperluan apa sampe sampe papa nyuruh kaya gini?" pikirku

tak lama kemudian terdengarlah bel yang sangat nyaring menandakan bahwa ujian akan segera dilanjutkan.

Lalu masuklah seorang pria tegap berambut pirang serta wangi harum yang menyeruak. siapa lagi kalau bukan Mr. Kevin. ya, dia selalu membawa dan memakai farfum kapan saja dan dimana saja.

Bahkan ketika ingin membagikan soal ujian pun ia senantiasa memakai farfum terlebih dahulu.

Ujian pun sudah dimulai dari 15 menit yang lalu. namun, aku hampir selesai mengerjakan seluruh soal yang diberikan.

Aku sangat tidak fokus saat mengerjakan soal ujian karena aroma farfum Mr. Kevin yang sangat menyengat membuat aku harus menutup hidung ku.

Namun, itu semua tidak menghalangi ku menjadi yang pertama untuk mengumpulkan seluruh jawaban yang nyaris benar semua ke depan meja pengawas.

Sebenarnya aku berniat untuk mampir ke toko buku sebelum pulang ke rumah. namun, aku teringat akan kata kata papa yang menyuruhku agar pulang lebih awal.

Aku pun memutuskan untuk naik taksi sebagai alat transportasiku menuju rumah.

Sesampainya aku di depan rumah aku pun mengetuk pagar dan menunggu pak Hery membukakan pagar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya aku di depan rumah aku pun mengetuk pagar dan menunggu pak Hery membukakan pagar.

"Eh non udah pulang?" tanya pak Hery ramah.

"Udah nih pak" jawab ku

"Tuan udah menunggu non pulang dari tadi" jelas pak Hery

"ohh yaudh makasi ya pak" ucap ku pada pal Hery karena telah membukakan pagar.

"iya non sama sama" balas pak Hery sambil tersenyum

Hai para readers tercinta...
gimana ceritanya???
masih absurd ya???
maaf bangettt yaaa
please vote dan commentnya ya...

Married With Mr. ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang