Chapter 8

12 0 0
                                    

Flashback #1

---------------------------------------------

AUTHOR'S VIEW

7 tahun yang lalu...

"Kak, aku bakal kangen berat sama kakak." Ucap Leani.

"Ayo, bantuin kakak masukkin baju-bajunya ke koper." Ucap Nina mengalihkan pembicaraan. Leani hanya mengangguk lemah.

Selesai Leani dan Nina memasukkan baju-baju Nina ke koper, mereka langung terduduk lemas di karpet. Nina kemudian memeluk adeknya dengan erat.

"Kakak juga bakal kangen banget sama kamu, dek." Ucap Nina menahan tangisnya. Leani membalas pelukan Nina dengan erat, dan mulai terisak-isak.

"Jangan pernah lupain aku, ya, Kak. Awas aja." Canda Leani. Nina terkekeh kecil. Lalu, mereka melepaskan pelukan mereka. 

"Kakak gak akan pernah ngelupain kamu, dek." Ucap Nina mengusap rambut Leani. Leani hanya cemberut karena rambutnya menjadi berantakan.

Line!

Rean Jelekkk: Gue denger lo SMA di London

Nina langsung mengambil hpnya dari pandangan adeknya itu.

"Cie! Kak Nina punya pacar!" Teriak Leani tertawa. Nina hanya melototkan matanya.

Nina: Apa lo bakal dateng ke airport besok?

Rean Jelekkk: Iya

Nina: Janji?

Rean Jelekkk: Janji

Nina mematikan hpnya, lalu menghampiri Leani

"Kenalin dong, pacar Kak Nina!" Ucap Leani tertawa.

"Apaan sih dek, dia cuman sahabat kakak." Ucap Nina tersipu malu.

"Terserah Kak Nina, deh." Ucap Leani tertawa.

---------------------------------------------

Keesokan harinya...

Keluarga Geneva tiba di airport untuk mengantar putri pertamanya ke London.

"Mama jangan nangis, ya. Kan ini Mama juga yang nyuruh aku SMA di London biar dapat pendidikan yang baik. Aku sayang sama Mama." Ucap Nina mengusap air mata di pipi Mama. Lalu memeluk Mama dengan erat.

"Iya. Mama juga sayang sama kamu." Ucap Mama serak sambil tersenyum. Mama membalas pelukan Nina dengan erat.

Lalu, Nina berdiri di depan Papa dan tersenyum.

"Papa jagain Mama sama adek, ya. Aku sayang sama Papa." Ucap Nina memeluk Papa dengan erat.

"Iya. Papa juga sayang sama kamu." Ucap Papa mengusap rambut Nina.

Kemudian, Nina berdiri di depan adiknya.

"Kakak bakal kangen banget sama kamu, Leani. Kamu adalah satu-satunya adekku, dan aku bakal kangen berat sama kamu. Nanti kamu yang ke London, ya." Ucap Nina memeluk Leani dengan erat. Ia sudah tidak bisa menahan tangisnya, jadi ia biarkan air matanya mengalir di pipinya.

"Leani bakal kangen juga sama Kak Nina. Tungguin Leani, ya, Kak nanti di London." Ucap Leani serak. Leani juga membalas pelukan Nina dengan erat. Leani sudah menangis sejak tadi.

Nina mengedarkan pandangannya. Ia mencari dimana keberadaan Rean. Ia kira, Rean sudah disini dari tadi. Lalu, Nina menelfon Rean berkali-kali tetapi tidak diangkat. Setetes air mata turun dan mengalir di pipi Nina.

Nina menyerah. Nina langsung masuk airport. Nina menengok ke belakang sekali lagi, tetapi Rean tak kunjung datang.

Nina hanya bisa menghela nafasnya dan tetap jalan ke depan.

"Persetan dengan Rean. New life, new me." Gumam Nina dalam hati.

"Pacar Kak Nina mana?" Gumam Leani dalam hati.

---------------------------------------------

Sementara di sisi lain, Rean belum sadar dari pingsannya karena semalam ia ke club dan telah meminum vodka lebih dari 2 gelas.

Line!

Nina: Gue benci lo. Gue gamau ngeliat lo lagi. Lo udah ingkar janji. Goodbye, Rean Martino.

----------------------------------------------

Hai! Abis ini masih ada Flashback #2 yaa!! Oiya, lupa kasih tau kalo story ini collab bareng lathifa1006 yaa!! Tolong sekali lagi jangan jadi silent reader dan plis bangettt bantu aku cari cast Rean dan Aline.

Don't forget to vote&comment!

His WorldWhere stories live. Discover now