Make it Real
Main cast : Boom Krittapak|Peak Peemapol|Etc.
Genre : Bromance, Sad.
Author : Ci
Instagram | boomkrittapeak
-------------------------^^^^^--------------------
"Kau baik-baik saja?"
Aku menatapnya sebentar, lalu kualihkan pandanganku. "A-aku tidak apa-apa" jawabku lirih
"syukurlah"
"a-anu, aku harus segera pergi"
"heol, kenapa kau sangat cuek? Apa kau tidak merindukanku?"
-------------------------^^^^^--------------------
"ah mengantuk sekali"
"Peak! Ayo bangun! Jangan malas!" seru seorang wanita dari dapur
"Iya!" jawabnya
Pria itu turun menuju seorang wanita yang 6 tahun lebih tua darinya dan memeluknya dari belakang.
"Hei! Sedang apa kau? Cepat makan nanti kau terlambat" seru wanita itu
"Aku jarang melakukan ini padamu kak. Masa hanya memeluk saja tidak boleh " gerutu pria itu
"Uhhh~ bukan itu maksudku My Peak.. aku hanya tidak ingin kau terlambat ke sekolah" jawab wanita itu "Eh, ngomong-omong bagaimana hubunganmu dengan Boom?" tanya wanita itu
"ya begitu, dia tetap menggemaskan. Aku suka sikapnya yang polos dan tidak minta yang aneh-aneh. Bahkan selama 2 tahun kami berpacaran, dia belum pernah meminta ciuman dariku, yang ada aku yang menciumnya. meski aku sudah sering menciumnya, dia tetap malu setelah aku menciumnya. Ahh Tuhan, dia sangat lucu" gumamnya
"Pertahankan Boom. Ok?"
"Aku akan melakukannya, Kak"
-------------------------^^^^^--------------------
PEAK POVPeak Peemapol, ya. Itu namaku. Sebuah nama yang sangat aku suka dan aku banggakan. Karena dengan nama itu, aku bisa seperti ini sekarang. Bisa memiliki kakak yang sangat baik. Bisa memiliki teman sangat banyak disekolah dan bisa memiliki pacar yang sangat lucu, hahaha. Tapi, tidak untuk keluargaku. Yap, ibuku meninggal 3 bulan setelah aku lahir. Jadi, aku tidak pernah mengenal siapa ibuku. Walaupun aku tau wajah ibu lewat foto, itu tidak membuat aku bisa berkhayal bagaimana sifat ibu. Tapi aku tahu, ibu sangat baik. Ayahku? Aku sangat benci dia. Ya, kurasa tidak perlu kudeskripsikan bagaimana kelakuan ayahku.
"Boom!" seruku, mengagetkan lamunan Boom
"Ah, kau" jawabnya singkat
"Hei! Ada masalah?" tanyaku yang langsung duduk disampingnya dan merangkul tangannya manja
"Ti-tidak, Peak.. apa kau tidak malu? Merangkulku seperti ini?" ucapnya sambil menoleh kekanan kekiri memastikan tidak ada yang melihat mereka.
"Untuk apa aku malu, hm? Aku kan pacarmu dan kau pacarku. Bukankah sepasang kekasih sudah sewajarnya seperti ini?" seruku
"Tapi Pea---"
CHU
Aku mencium bibirnya sekilas dan langsung pergi meninggalkannya.
Boom, Boom Krittapak. Ya, dia pacarku. Tanyakan pada seluruh penghuni sekolah ini siapa yang tidak tahu Boom Krittapak? Semua tahu. Bukan karena prestasi atau ketampanannya dia menjadi populer. Tapi, karena dia sangat cupu. Oke, aku tidak malu untuk mengatakan ini, tapi ini faktanya. Boom, lelaki berkacamata, memakai behel, dan selalu bersama buku-bukunya dimanapun dan kapanpun dia berada. Lelaki yang berjalan agak bungkuk daripada lelaki lain. Lelaki yang sangat aneh dengan celana ¾ dan kaus kaki putih terlihat. Itu semua memang kelihatan menjijihkan. Tapi..
Aku tidak ingin merubah secuilpun dari dirinya..
-------------------------^^^^^--------------------
Author's POV
"baiklah anak-anak, pelajaran hari ini cukup sekian karena sore ini akan ada rapat guru"
"terimakasih, Miss"
Pelajaran hari ini telah usai. Namun tidak bagi siswa International Senior High School Bangkok. Sore bukanlah waktunya untuk pulang kerumah atau bermain. Sore adalah waktu begi mereka untuk belajar, les, dan ekstrakulikuler. Jam pulang mereka kerumah paling cepat adalah jam 9 malam. Bukan untuk bermain di club atau nongkrong di cafe, melainkan belajar. Di sekolah.
"ahh selesai juga.." gumam Peak
"peak, mau ikut aku ke perpustakaan?" tanya seorang pria
"ah tidak, aku sudah janji dengan boom untuk belajar di taman"
"heol! Boom lagi. yasudah, aku duluan. Bye"
"bye" jawab Peak "memang apa urusanmu jika aku bersama Boom?" gerutunya
-------------------------^^^^^--------------------
Peak berlari menuju taman sekolah yang terlihat sepi. Dia mencari-cari seseorang. Ya, Boom.
"dimana anak itu?" gumamnya "ah itu!"
Peak melihat Boom, dan berencana membuat Boom kaget
"HEI!!" seru Peak
"Aish! Tolonglah, u-untuk jangan mengagetkanku. Aku tidak suka" ucapnya lirih
"aaah maafkan aku Boom. Aku hanya ingin memberi kejutan" ucap Peak melemparkan senyum termanisnya pada Boom. Boom tersipu dan langsung menunduk.
"ja-jangan menatapku" ucapnya terbata-bata
"Heissh! Seharusnya kau memujiku imut" Peak mengerucutkan mulutnya
Melihat Peak semakin imut, Boom sedikit tersenyum.
"Boom! Kau barusaja tersenyum" seru Peak senang
"Ti-tidak! Si-siapa bilang"
"hahaha, aku sangat menyukaimu Boom. Selain kau lugu, kau juga lucu. Aku bingung kenapa aku tidak ingin jauh darimu. Jangan pergi kemana-mana ya" ucap Peak seraya melingkarkan tangannya di lengan Boom.
"Peak.."
"Ya?"
"Se-sebenarnya aku---" . "PEAK!" ucapan Boom terpotong karena sebuah suara
"Aih, aku mencarimu kemana-mana. Ternyata disini" ucapnya agak ngos-ngosan
"memangnya ada apa, Bone?" tanya Peak
"Ohm! Ohm!"
"Ohm? Aaah, P'Ohm kapten basket itu. Kenapa lagi dia?" tanya Peak
"dia mencarimu, sepertinya dia akan menembakmu. Lagi"
Peak menghela nafas dan menatap Boom sebentar.
"aku akan kesana." Seru Peak
Boom menahan Peak "Ja-jangan" ucap Boom
Peak tersenyum sekilas
"Aku akan memberi pelajaran untuk lelaki itu. Agar dia tahu, kalau aku sudah punya pacar"
Peak pergi meninggalkan Boom seraya melemparkan senyum
-------------------------^^^^^--------------------
TO B CONTINUED
KAMU SEDANG MEMBACA
Make it Real
FanfictionPeak, siswa terpopuler berpacaran dengan siswa paling cupu?