Malam saat kematian sang kakek, keluarga Black berkendara di bawah sinar rembulan. Mereka sedang dalam perjalanan ke rumah kakek.
Di rumah kakek...
Suasana penuh duka. Anthony Black terbujur kaku di ranjangnya. Semua anggota keluarga berkumpul di rumah itu. Malam ini mereka berduka. Kematian sang kakek masih diliputi tanda tanya. Kematian yang menyisakan luka di hati keluarganya.
Entah apa yang menyebabkan nyawa Anthony Black melayang seketika. Yang mereka ketahui selama ini bahwa kakek mereka tercinta itu tak memiliki riwayat penyakit apapun. Dan sebelumnya, sang kakek pun tak memberi tanda-tanda apapun. Lantas apa yang menyebabkan tragedi yang memilukan keluarga Black? Mereka masih belum mampu memikirkannya. Saat ini yang mereka pikirkan hanyalah kematiannya yang tiba-tiba.
***
Pemakaman Anthony Black siang ini berjalan lancar. Mereka telah mengikhlaskannya dan berpikir bahwa itu mungkin yang terbaik untuknya. Tuhan pasti ingin membuatnya bahagia dengam cara-Nya sendiri. Dan inilah cara Tuhan. Mencabut nyawa makhluk-Nya dan mendamaikannya di surga.
Lucy dan Emily Black sedang terlibat pembicaraan serius di kamar mereka.
"Aku masih penasaran dengan kematian kakek," ucap Lucy.
Emily Black yang menjadi lawan bicaranya pun menanggapi, "Aku juga." Kesedihan masih terasa di antara mereka berdua.
"Menurutmu, mungkinkah kakek memiliki penyakit yang ia sembunyikan? Yang dia tidak ingin anggota keluarga yang lain tahu dan menjadi sedih karenanya?" lanjut Emily tak kalah penasaran.
"Tidak. Aku rasa tidak. Ketika beliau masih hidup, beliau selalu terlihat sehat dan kuat. Jika beliau sakit, beliau mungkin sudah menunjukkan tanda-tanda kelemahannya akhir-akhir ini," ucap Lucy menanggapi.
Perdebatan itu terus berlanjut hingga mereka menemukan topik pembicaraan lain yang mungkin ada kaitannya dengan kematian sang kakek.
"Tidakkah kau berpikir aneh belakangan ini?" tanya Emily mengalihkan pembicaraan.
"Aneh? Maksudmu?"
"Ya... Coba kau pikir lagi. Bukankah ayah dan kakek kita bisa melihat hantu?"
"Iya, mereka memang memiliki ilmu itu."
"Ibu kita pun yang tidak memiliki ilmu apapun juga pernah melihat hantu, meskipun hanya sekali. Teman-teman kita juga. Tidakkah seharusnya kita juga mengalami hal yang sama dengan mereka?"
Lucy terlihat berpikir. Ia berusaha mencerna setiap kalimat yang dilontarkan kakaknya. Hingga akhirnya ia menjawab, "Iya. Kau benar. Tapi, selama ini aku bersyukur karena itu. Karena kupikir itu berarti bahwa Tuhan melindungi kita."
"Hmm... Mungkin begitu. Tapi mungkin juga tidak. Mungkin orang lain lah yang melindungi kita."
"Siapa?"
"Ayah," jawab Emily tanpa ragu.
"Mengapa kau berpikir begitu?"
"Karena akhir-akhir ini ayah sering sakit-sakitan. Dan kupikir mungkin itu karena beliau melindungi kita."
"Itu berarti kita diberi semacam 'pelindung tak kasat mata'?"
"Yap. Mungkin."
Lucy berpikir keras. Mungkin benar, ayah telah memberiku semacam pelindung. Seharusnya, sejak awal aku curiga pada beliau. Beliau selalu dapat membaca pikiranku hanya dengan melirik wajahku. Itu tak sewajarnya terjadi pada manusia normal.
***
To be continue...
A/N : Maaf ya udah lama gk update. Kali ini double update yaa untuk mengobati rasa penasaran pembaca. Happy reading! Enjoy the story! :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Protector [Completed]
Mystery / ThrillerLucy dan Emily Black, dua saudara sekandung yang sudah terbiasa melihat makhluk-makhluk aneh sepanjang hidupnya. Namun, entah apa yang terjadi, seiring tumbuhnya mereka menjadi seorang gadis remaja yang cantik, mereka tak lagi melihat hal-hal yang s...