"Ayo dong, Bi! Masa lo baru diputusin gitu aja semangat lo ilang sih? Ini bukan Bianca yang gue kenal. Pokoknya lima menit lagi gue sampe dan lo siap-siap. Babay babi ku, muah!"
Tut, tut, tut...
Bianca mendengus kesal saat sahabatnya itu memutuskan sambungan secara sepihak dan terus memaksanya bertemu dengan laki-laki yang dia pilihkan. Ini benar-benar menjengkelkan. Ingin sekali rasanya Bianca mencekik sahabatnya itu sekarang juga. Bianca pun akhirnya berdiri dan berjalan ke lemari berwarna biru pastelnya itu. Tak perlu ribet, dia hanya mengambil kemeja dan celana levis putihnya lalu mengambil sepatu adidas putihnya. Sudah lama dia tak berpakaian seperti ini.
Revicta Bianca Bramita, gadis berusia 16 tahun yang memiliki paras cantik. Dia juga salah satu model terkenal di majalah remaja, tak heran banyak yang mengenalnya dan mengaguminya, entah pria maupun wanita. Semua menyukai gaya Bianca. Tapi entah kenapa, kalo dia berpakaian seperti ini tak ada yang mengenalnya sama sekali. Bahkan bila dia menyebutkan namanya pun orang takkan percaya. Karena Bianca memiliki pancaran tersendiri ditubuhnya.
Brak!
"BIANCA!!!!" pekik seseorang, membuat gendang telinga Bianca hampir pecah. Tak perlu ditebak dia sudah tau siapa yang meneriakinya. Siapa lagi kalo bukan sahabatnya, Audrey?
Audrey Nadilla Fauzan, sama seperti Bianca, gadis 16 tahun yang memiliki paras cantik dan imut ini juga seorang model dan aktor yang cukup digemari banyak masyarakat. Actingnya di dunia film sangat keren dan bagus, bahkan Audrey pernah diminta untuk bermain film layar lebar, namun dia menolaknya. Padahal itu adalah kesempatan emas untuk dirinya saat itu.
"Lo ginian doang?!" pekik Audrey saat melihat styel Bianca hari ini. Bianca hanya mengangguk dan menaikkan sebelah alisnya. Audrey membolak-balikkan tubuh Bianca, melihat secara keseluruhan dan yap!
"Lo begini aja udah cantik njir!" puji Audrey. Bianca memang bagus memakai pakaian apa saja. Mau tomboy atau tidak, Bianca akan terlihat cantik saat memakai baju apa saja.
"Gue kira apaan!" sungut Bianca kesal dan mengambil ponselnya di atas kasurnya. "Jadi kagak nih? Kalo kagak gue tidur lagi!"
"Etttt..... Jadilah! Ayok, supir ganteng udah dibawah!" ucap Audrey dan menarik tangan Bianca. Bianca hanya menggelengkan kepalanya saat Audrey menyebut supirnya dengan sebutan supir ganteng.
Tapi memang sih, supir Audrey memiliki wajah tampan. Umurnya saja masih 20 tahun. Dia sengaja bekerja untuk membayar uang kuliahnya dan makan sehari-hari. Dan bersyukur sekali dia diterima menjadi supir di keluarga Audrey. Mereka biasanya memanggil dengan nama Kak Rey.
"Yuk, cus kak Rey!" ucap Audrey saat sudah di dalam mobil. Rey hanya mengangguk dan menjalankan mobilnya. Pernah disuatu saat Rey ditawarkan untuk menjadi bintang iklan. Namun dia menolak dengan alasan; tak mau jam kuliahnya terganggu karena hal kecil. Padahal dia tak ingin kelelahan.
"Kenapa gue disangkut-pautin sih, Drey?" tanya Bianca kesal di dalam mobil. Sejak tadi dia hanya bisa mendumel saja, hari Sabtu dan Minggu nya selalu terganggu karena Audrey sibuk mengenalkan cowok untuk Bianca.
"Biar lo bisa cepet move on." jawab Audrey enteng seperti tak ada beban. Bianca mendengus kesal dan meniup poni panjangnya. Lagi-lagi itu alasan yang diberikan Audrey padanya.
"Emang, Bianca belum move on dari siapa?" itu pertanyaan yang membuat Audrey tertawa terbahak-bahak, sedangkan Bianca hanya mengerucutkan bibirnya kesal.
"Kakak ish! Usttt....." ucap Bianca kesal. Rey menggelengkan kepala dan tertawa kecil. Anak muda jaman sekarang benar-benar labil.
"Lagian yang ini gue jamin deh lo langsung suka sama dia. Orang gue yang dikirimin fotonya aja langsung ngejerit, cuman Dimas nya aja yang udah keburu badmood." jelas Audrey, jelas saja itu membuat Bianca bertambah jengkel.
"Serah deh, cape gue sama lo. Nyerah gue, Drey nyerah!" Bianca menyerah dan akhirnya memilih diam, Audrey tentu memekik senang, baru kali ini Bianca menyerah padanya, biasanya dia selalu mencoba untuk kabur.
Hallo, kali ini aku coba buat cerita baru. Judulnya time to move on.
Don't forget to vote and comments.
Makasih unch...
KAMU SEDANG MEMBACA
Time to Move On
Teen FictionSebuah usaha untuk melupakan. Revicta Bianca Bramita, gadis yang kerap disapa Bianca ini membuat sebuah permainan yang cukup bodoh dengan Daniel Arga Prasetyo demi melupakan seseorang, tapi bodohnya malah dia sendiri yang terjebak dalam permainan te...