"Gue sayang lu Na please jangan nagis, biar gue tenang lu doain-"
"Gak enggak tolong bilang sama gue ini cuma. bohong CEPAT!!" Tanpa disadari tangisan Ana di pelukan Lian mengencang.
"Cepat hiks, bi bi lang Yan g gue hiks- sayang sama lo cinta" Ana menatap muka pucat nan sendu itu.
Ngiiiing
Tak lama kemudian dokter masuk dan menagani Lian yang tengah terbaring lemah.
Klek
"Dok, gimana keadaan Lian dok" ucap Ana mencoba menahan tangisnya.
"Apa anda keluarganya?" Tanya sang dokter di angguki oleh Ana.
"Ya saya keluarganya"
" jadi pasien sudah melewati masa kritisnya, pasien bukan orang yang lemah, untuk menjenguk nya butuh waktu 2 jam lagi supaya pasien bisa istirahat."
"Baik, terimakasih dok" dokter yang menangani Lian pun pergi meninggalka Ana sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD ENDING
Teen Fiction"Bagai mana rasanya tidak mempunyai keluarga yang utuh? Ya, sangat menyiksa. Sampai tuhan memberikan sebuah malaikat tak bersayap"Aldenio Ziovanka Lian "Hidup itu tidak semudah harapan yang kita inginkan kadang dibawah terkadang diatas sama dengan G...