1

3.7K 89 11
                                    

"Tuhan tolong kasih waktu saya agar memperbaiki semuanya saya menyesal. Semua sudah terlambat dia pergi dan tak kembali, takdir begitu jahat hingga dia menghancurkan apa yang belum di gapai sampai tuhan mengembalikan semua seperti awal"

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Bel masuk berbunyi tanda jam pelajaran di mulai tidak untuk dua orang anak yang tengah asik bermain basket ini.

"Lo, curang jir nyuri start duluan jadi gua kalah kan bangke" dia menunjuk seorang lalelaki yang sedang tersenyum kemenangan.

"Lo juga lemot amat jadi cewek, udah pendek item ya... ampun siapa yang mau jadi pacarlu" cowok itu mendramatiskan ucapanya sambil menggeleng kepala.

"Cot lo basi"cowok itu pun tergelak mendengar penuturan si cewek yang terdengar jengkel.

"Kuy ah, cabut ketauan bu Farida matiㅡ"

"Panesaaa dan kamu Aldeniooo!! Kenapa udah masuk masih di sini mau ngebolos gitu?, kalian ini gak ada cape capenya ya, dan kamu cewek panesa gak ada rapih rapihnya datang terlambat, tidur di jam pelajaran, bolos, kamu mau orang tua kamu saya panggil?!." Setelah rentetan cuapan panjang guru itu pun segera menjewer kedua kupingg murid tersebut.

"Bu nama saya itu Vannesa bu bukan Panesa Vannesa Zyleeana drilyta bu! Manggil Alden aja bisa masa manggil saya gak bisa" dengan muka kesal Ana menundukan kepala.

"Ya terserah saya dong, kenapa jadi kamu yang repot" dengan malas Ana memutar bola mata.

"Ya sudah kalian bersihin rooftof sekolah" bu Farida melenggang pergi meninggalkan ke duanya.

"Na nanadalem diem aja lu" ucap Lian sambil mendorong pelan tubuh Ana

"Babi lu" ucapan sinis Ana itu tidak mempan bagi

"Sampe kapan Na lu buka hati buat gue" batin Lian melirih menatap sendu Ana

ANA POV--

Dengan langkah seribu Gue melawati koridor yang sepi menuju seorang pemuda yang berada di atas motor ninjanya itu.

"YAA!!! Lian bego" teriakan Gue mampu membuat Lian tutup kuping. "Eh bego lu Na udah tau suara kaya kaleng rombeng masih ajah teriak teriak kaya di hutan!! Dah Nananadalem" Lian bergegas menyalahkan mesin motornya pergi meninggalkan parkiran sekolah.

"Yaa Lian gue ditinggalin hiks-"

"Bundaa Ayah Ana masa pulang jalan kaki hiks-"

Sambil berkacak pinggang Gue melangkah menyusuri parkiran menuju gerbag sekolah.

Kaki Gue segera memasuki rumah sederhana ini gue segera masuk kedalam rumah, ganti baju dan pegi ke caffe tempat ku bekerja selama satu tahun ini. Nenek? Gak nenek gue gak tau karena terkadang gue langsung ke caffe tidak pulang kerumah.

Sesampainya di caffe gua langsung ajah ganti baju dan melayani pelanggan.

"Mau pesan apa kak?" Pria bertopi itu mengambil menu yang ku berikan.

"Roti rasa tai kucing sam-"

Tanpa babibu gue potong aja ucapanya"maaf kak?" Pria bertopi itu membuka topinya.
WTF anjir, sialan Lian

"Ada apa nona kaget sama pesona saya?" Ucap Lian sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Gua bukanya kaget anjir tapi pesenan lu itu aneh!" Dengan menghentakan kaki gua berjalan menuju barista di caffe gua yang cantik sadirra fanyanindita gadis cantik keturunan Sunada-Arab.

"Dir kesel bangat gua dir!"

"Kenapa si sayang ku
Jee? Hem kenapa?"

"Siapa lagi kalau bukan si Boss yang suka pesan aneh-aneh!"

SAD ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang