6

4.9K 220 28
                                    

Pagi ini aku tidak enak badan bukan karena kesal dengan James, tetapi karena aku melewatkan makan malamku. Aku memang ceroboh. Ibuku menyuruhku istirahat di rumah, tetapi aku tetap ingin sekolah.
Aku pun berangkat ke sekolah dengan badan lemas.

Saat aku duduk di kelas, aku melihat tas James sudah ada di kursinya. Tumben sekali, biasanya dia tidak datang sepagi ini. 'Ahh.. lupakan James untuk sementara ini. Aku mau tidur dulu sebelum pelajaran dimulai' ucapku dalam hati. Aku segera meletakkan kepalaku di atas meja. Kepalaku benar-benar pusing.

Saat aku tidur, aku merasakan ada yang menyentuh dahiku. Aku berharap itu James. Aku pun membuka mataku. Ternyata itu Kenneth. Sialan.

"Kiko, kamu sakit?" tanya Kenneth.

"Nggak. Aku sehat." Jawabku sedikit kecewa.

"Sudah minum obat belum?"

"Sudah. Dimana James?"

"Oh dia lagi pa-" belum saja Kenneth menyelesaikan jawabannya, David menutup mulutnya.

"Ahh.. Dia sedang ke toilet. Hehe.. Tenang saja," jelas David.

Aku tahu David berbohong. Mana mungkin James ke toilet selama ini? Ah ya sudahlah, aku pura-pura percaya saja.

"Ah terserah kalian. Aku mau kembali tidur," aku kembali meletakkan kepalaku di atas meja dan memejamkan mataku.

--

David's POV

Aku dan Kenneth meninggalkan Kiko yang kembali tertidur. Aku segera menarik Kenneth ke luar kelas.

"Kau ini bodoh?! Kiko sedang sakit dan kau mau memberi tahu bahwa James sedang berpacaran dengan Ashlyne (murid perempuan)? Di mana otakmu?" tanyaku dengan sedikit kesal.

"M-maaf. Aku hampir keceplosan," kata Kenneth.

"James keterlaluan. Tidak seharusnya dia seperti ini," ucapku kesal.

"Lebih baik kita beri tahu Kiko saja. Aku merasa jahat apabila kita terus menyembunyikan ini," jelas Kenneth.

Aku terdiam. 'Benar juga mata David. Aku jahat sekali pada Kiko,' ucapku dalam hati.

"Kau benar juga. Kita beri tahu saja saat istirahat."

"Baiklah," Kenneth menyetujui.

--

Kiko's POV

Kringggg.....

Bel berbunyi. Aku segera membuka mataku. Kepalaku pusing luar biasa. Aku bahkan tidak dapat berpikir apapun. James sudah berada di sampingku.

"James.." panggilku lemas.

"Hm?"

"Kamu tadi kemana?" Tanyaku.

"Kiko..." James menyentuh dahiku dengan punggung tangannya.

"Kau sakit?" tanya James.

"Ntah," jawabku singkat. "Kamu tadi kemana?" tanyaku lagi.

"Ohh.. Aku pergi mengumpulkan tugas tadi. Kamu sudah minum obat?"

"Sudah.."

Fyuhhh... Ternyata James pergi mengumpulkan tugas. Aku mempercayai James seutuhnya.

"Kiko.. Saat istirahat nanti, aku tidak makan denganmu ya. Maaf," ucap James.

"K-kenapa?"

"Aku harus bertemu guru untuk menyelesaikan tugas-tugasku yang tertinggal."

Just FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang