Fallen Jeong Kuk

1.4K 152 39
                                    

Kim Sohyun terlihat melangkah sambil memakan roti ketika Jeong Kuk keluar dari mobilnya. Pemuda itu bergegas melangkah menuju Sohyun supaya bisa menyapanya.

"Hey?" Jeong Kuk menepuk bahu kanannya pelan lalu tersenyum.

Kim Sohyun yang mengunyah roti di mulutnya hanya mengangguk. Gadis itu melirik Jeong Kuk yang menundukkan wajahnya seolah sedang merapal sesuatu.

"Kau duluan saja," kata Sohyun sebelum mengigit lagi rotinya.

"Tidak.. tidak, aku ingin berjalan bersama.. mmm.. kau sudah ulangan fisika?" Jeong Kuk berusaha membuat topik.

"Sudah. Aku tidak akan memberi tahu bagaimana soalnya padamu," jawab Sohyun lalu menuduh Jeong Kuk begitu saja.

"Tentu saja, jangan menuduhku sembarangan." Sang presiden siswa tertawa, mulai merasa rileks.

"Maaf."

"Ya, aku mengerti. Aku hanya tidak tahu apa yang mau aku tanyakan," ungkap Jeong Kuk.

"Kalau begitu tidak usah bertanya," sahut Sohyun santai.

"Tapi aku mau- "Jeong Kuk yang menoleh untuk memandang Sohyun mendadak kehilangan kata-kata. Langkahnya terhenti. Matanya memperhatikan bibir Sohyun yang sedang mengunyah roti. Ada sedikit remahan di sudut bibirnya dan itu membuat tangan Jeong Kuk tidak tahan untuk bergerak.

"Wae?" Sohyun yang juga berhenti, merasa pandangan pemuda di sebelahnya begitu mengganggu. Namun Jeong Kuk masih bengong, matanya pun tak beralih kecuali tangannya yang mendekat ke arah bibir Sohyun.

Ibu jari Jeong Kuk nyaris saja menyentuh sudut bibir Sohyun, namun pemuda itu kalah cepat. Sohyun sudah sadar ada yang tidak beres langsung menggerakan tangannya, mengelap bibirnya sendiri.

Mata Sohyun menatap tajam Jeong Kuk, merasa perbuatan pemuda itu tidak sopan. Namun bukannya segera menurunkan tangannya, Jeong Kuk justru berani balas menatapnya.

Pemuda itu terdiam, memperhatikan mata Kim Sohyun yang begitu berbinar.

Apa di sana ada bintang. Pikirnya.

Tiba-tiba saja perutnya seperti tertusuk, kemudian ada hawa panas muncul dari sana dan menjalar ke wajahnya.

"Astaga!" Jeong Kuk segera memalingkan wajahnya dari Kim Sohyun. Napasnya tersengal-sengal seperti habis berlarian jauh yang anehnya justru membuatnya gembira. Matanya lalu melirik Sohyun yang wajahnya begitu serius memperhatikannya.

"Wae? Apa ada sesuatu yang aneh di wajahku?" Gadis itu bertanya.

"Tidak ada," Jeong Kuk menggeleng cepat.

Kim Sohyun memutar bola matanya kesal, kemudian lanjut memakan rotinya.

Jeong Kuk memegang pipinya yang masih memanas lalu melirik Kim Sohyun lagi.

Wajah gadis itu terlihat serius dan manis diwaktu bersamaan bagi Jeong Kuk. Hal itu membuat wajahnya semakin memanas.

"Kau mau ini?" Kim Sohyun tiba-tiba menyodorkan sebungkus roti kepada Jeong Kuk.

Pemuda itu terkejut, memandang sebungkus Roti dan wajah Sohyun secara bergantian.

"Kau melihatku terus, mungkin kau lapar. Kalau tidak mau, ya sudah." Kim Sohyun hampir menaruh kembali roti itu di saku roknya, namun Jeong Kuk telah lebih dulu merebutnya.

Pemuda itu tersenyum senang memandangi roti di tangannya.

"Gomawo," kata Jeong Kuk.

"Sepertinya kau memang lapar, ya?" Kim Sohyun menyindir sambil tersenyum tipis lalu melanjutkan jalannya.

Best Of The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang