"Sepertinya aku suka padanya."
"Aku suka helaian rambutnya."**
"Hei, ayo cari makan. Sudah seminggu aku tidak makan." Ucap Mingyu sambil menepuk perut Wonwoo.
"Aku cape, pergilah sendiri. Jangan lupa, bawakan juga untukku." Ucap Wonwoo sambil membuka buku.
"Aish, cepatlah!" Ucap Mingyu menarik tangan Wonwoo. Dengan cepat Wonwoo mengeluarkan cakarnya dan menorehkannya ke lengan Mingyu.
"Ahh!" Desah Mingyu kesakitan. Setetes darah jatuh ke lantai.
"Sudah kubilang, aku tidak mau. Pergilah sendiri." Ucap Wonwoo tegas. Karena kesal, Mingyu langsung melompat dari balkon jendela dan terbang ke utara.
***
"Sial, sepi sekali hutan ini." Keluh Mingyu sambil mempertajamkan penglihatannya.
Tiba-tiba seekor anak rusa keluar dari semak-semak. Dengan cepat bahu Mingyu menurun dan matanya berubah menjadi merah.
HIEEKKK
Jeritan anak rusa itu menyebar ke seluruh hutan. Burung-burung yang tadinya tengah bersantai di bawah terik matahari kini terbang entah kemana akibat jeritan rusa itu.Dengan cepat Mingyu membawa anak rusa itu ke istana. Dari kejauhan di bawah sana, terlihat induk rusa yang menatap Mingyu penuh dendam.
***
DAK
Mingyu melempar anak rusa itu di samping Wonwoo."Huft, capenya." Ucap Mingyu sambil berbaring di samping Wonwoo.
"Kenapa kau selalu menangkap rusa!? Bahkan rusa yang kumakan sebulan lalu masih terasa di lidahku." Keluh Wonwoo.
"Carilah sendiri." Ucap Mingyu lalu beranjak pergi.
"Ya sudah, aku pergi." Ucap Wonwoo langsung terbang entah kemana.
"HEI! TADI KAU BILANG KAU CAPE!?" Teriak Mingyu sekeras-kerasnya(?)
KAMU SEDANG MEMBACA
blood | Jeon Wonwoo
FantasyJam 12 malam nanti, aku akan berada di balkon jendelamu. [slowupdate]