Hayul

2.1K 193 18
                                    

"Apa yang kau bawa?"

Ada sebuah benda yang menonjol dibalik jubah Mingyu.

"Ah, ini.."

"Apa?"

"Lihatlah sendiri."

Mingyu menaruh bungkusan aneh itu ke kasur dan Wonwoo mencoba menyentuhnya perlahan.

"Lembek."

Mingyu menahan tawa mendengar perkataan Wonwoo tadi. "Bodoh kau, cepat buka."

Perlahan helai demi helai dibuka oleh Wonwoo. Sebuah tangan keluar dari bungkusan itu.

"Mwo, bayi?"

"Ya."

"Darimana? Jangan bilang kalau ka--"

"Jangan berpikiran aneh! Aku menemukannya di balik semak-semak. Dia menangis sangat keras."

"Kurasa dia lapar."

Mingyu memutarkan bola matanya, "Mau kasih apa?"

Wonwoo bangkit berdiri menuju pintu. "Akan ku cari di bawah."

***

Bayi itu mulai bergerak. "Hiks.."

"Ah, wae? Kau lapar ya? Pipimu memerah bayi kecil." Mingyu mengusap pelan pipi bayi itu dan mengecupnya.

Wonwoo datang dengan sebuah botol aneh, "Mian aku lama, ini kasih minum dia."

Mingyu menahan amarahnya. "Apa kau gila? Kau memberikannya dia darah!?"

"Apa salahnya? Kau mau memeras susu dimana hah?"

Mingyu terkekeh memperlihatkan gigi taringnya, "Mungkin punya Nayeon."

"Nayeon? Kalau itu mungkin kau yang mau minum, bahkan langsung dari sumbernya." Wonwoo mulai memberikan bayi kecil itu dengan darah yang ia bawa itu.

***

"Apa apa Tuan memanggil saya?" tanya Mingyu di depan Seungcheol.

Seungcheol menatap dalam-dalam mata Mingyu, "Apa kau memelihara anak rusa di kamarmu?"

Mingyu tak bisa berkutik. Badannya kaku dan memanas. "A-aku.."

"Aku akan melihatnya sendiri." ucap Seungcheol sambil bergegas pergi dan Mingyu mengikutinya di belakang.

Kamar Mingyu & Wonwoo

Brak, Seungcheol membuka pintu dengan cukup keras. Terlihatlah pemandangan Wonwoo yang sedang tidur.. bersama bayi nya. Dia menutup bayi kecil dengan jubahnya.

"Uhuk." Seungcheol sengaja batuk untuk membangunkan Wonwoo.

Bukan Wonwoo yang bangun, malah bayi kecil yang bangun, "Hiks.. uekk."

"Hng, kenapa sayang?" tanya Wonwoo dengan suara berat setengah tidurnya.

"Jeon Wonwoo." panggil Seungcheol.

Keringat dingin Wonwoo mulai jatuh. Cepat-cepat Wonwoo duduk membelakangi bayi kecil.

"Aku sudah tahu semua." ucap Seungcheol sambil senyum hambar, lalu melihat apa yang di belakang Wonwoo.

Wonwoo hanya bisa diam sambil melihat Mingyu di depan pintu dengan mulut yang terus menganga.

"Ouh, bayi yang lucu." ucap Seungcheol sambil menggendong bayi kecil. Bayi kecil tertawa mendengar pujian Seungcheol.

Wonwoo dan Mingyu hanya bisa menelan ludah. Mereka sangat amat siap akan mendengar ocehan Seungcheol setelah ini.

"Bayi siapa ini!?" ucap Seungcheol menekankan setiap katanya.

"A-aku menemukannya di hutan." ucap Mingyu jujur, dia tak berani menatap mata Seungcheol.

Seungcheol menatap mata bayi kecil dalam-dalam.

"Kalian rawat dia." ucap Seungcheol sambil menaruh bayi kecil lalu pergi.

Wonwoo dan Mingyu saling bertatapan bingung dan bayi kecil tertawa manis.

***

"Aku akan cari makan, jadi jaga bayi kecil." pesan Wonwoo di depan balkon jendela. Mingyu hanya menatapnya lalu mengalihkan nya ke bayi kecil. Dan Wonwoo musnah.. terbang ke barat.

"Bayi kecil, apa nama yang bagus untukmu ya?" tanya Mingyu sambil sesekali mengecup pipi merah bayi kecil.

"Um.. bagaimana kalau Yoona?"
"Myung?"
"Roohe?"
"Ryuka?"
"Haeun?"
"Yoora?"
"Popo?"
"Hayul?"

"Kurasa Hayul bagus. Baiklah namamu Hayul, bayi kecil." ucap Mingyu mengecup pipi Hayul untuk kesekian kalinya.

Hayul memukul hidung Mingyu pelan, mungkin dia menganggap makhluk aneh di depannya ini, vampire hidung belang.

***

Brak, Wonwoo datang dengan tangan kosong.

"Mian, tidak ada apa-apa di hutan." ucap Wonwoo di depan jendela.

Mingyu menatapnya kecewa, "Hh, padahal aku lapar."

"Aku pulang bayi kecil." ucap Wonwoo sambil memberikan senyuman hangat.

"Namanya Hayul, bukan bayi kecil lagi."

"Jelek sekali, siapa yang memberi nama?" protes Wonwoo.

"Aku!" gerutu Mingyu.

Wonwoo merogoh kantung di belakang jubahnya. "Lihat Hayul, aku bawakan sesuatu untukmu."

"Aku menemukannya tersangkut di ranting pohon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku menemukannya tersangkut di ranting pohon." ujar Wonwoo sambil memakaikan nya ke tangan Hayul.

"Kau tambah cantik, Hayul-ah." puji Mingyu sambil mengecup tangan Hayul.

"Tolong, jangan nodai Hayul."

***

Mentok wkwk
Gajadi end :v
Otak gua encer td pagi, sekarang dah mampet lagi wkwk
Kasih saran yaa, thanks!

blood | Jeon WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang