Cappucino Grande Hangat - Sehun❤

220 10 0
                                    

Aku tahu bahwa kita sama-sama menyukai kopi. Tapi keberadaanmu yang selalu sendiri di cafe -- milikku -- ini sudah cukup menggambarkannya. Setiap jam makan siang dan Sabtu malam, sudah dipastikan kau akan mampir kesini. Tanpa kau memesan pun, aku pasti akan membuatkan apa yang kau pesan, karena aku hafal di luar kepala. Cappucino grande hangat.

Aku tahu bahwa kau adalah karyawan akuntan di kantor sebelah cafe. Namun yang disayangkan adalah aku tak mengetahui namamu. Sesekali matamu menangkap basah mataku saat sedang bertemu pandang. Tidak tahukah kau bahwa hanya karena mata kita saling menatap se-per-sekian-detik, aku sudah amat sangat bersyukur?

Senyumnya yang teduh tidak pernah luput dari wajahnya saat aku mengantarkan minum ke mejanya. Belum lagi saat ia mengucapkan terimakasih. Ya Tuhan, nikmat mana yang aku dustakan?

Suatu hari dia datang ke cafe dengan wajah lelah. Kemudian aku menuju ke mejanya -- memberikan Cappucino Grande Hangat favoritnya.

"Ah, terimakasih Nona," ucapnya

Nona?

"Tapi bagaimana kau tahu aku memesan ini? Aku bahkan belum memesan apapun." tambahnya.

Skak mat. Aku melupakan itu. Aku sudah terlanjur hafal.

"Bukankah Tuan menyukai Cappucino Grande Hangat, karena setiap Tuan kesini selalu memesan ini?," jawabku terbata.

"Ingatanmu bagus sekali, ha ha. Duduklah, mungkin aku memerlukan teman disini,"

Aku pun duduk di hadapannya.

"Aku Oh Sehun, karyawan Akuntan di kantor sebelah cafe ini," ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

Oh Sehun.

"Ah iya, aku Lee Siyeon. Pemilik cafe ini. Senang berkenalan denganmu,"

"Kenapa wajahmu merah sekali Siyeon-ssi? Kau sakit?"

Ah apa yang terjadi padaku. Bahkan ini jauh diluar perkiraan.

"Ah tidak tidak. Mungkin karena udara disini panas sekali. Apa kau tidak merasa panas? Astaga panasnya."

Benar-benar. Pasti sekarang wajahku merah padam.

"Kau lucu sekali. Ah sayangnya jam makan siangku sudah habis. Besok aku akan kesini lagi. Sampai bertemu Siyeon-ssi."

"Ah ya, tentu saja. Kau harus kembali bekerja, Sehun-ssi."

Dia pun beranjak dari bangku cafe dan berjalan menuju pintu keluar.

Aku pun membersihkan meja cafe -- tempat kita berbincang-bincang -- tadi. Ketika meja yang ku bersihkan sudah rapi, ku dengar ada derap langkah yang sedang berlari menuju ke arahku. Aku pun berbalik ke arah sumber suara. Dan ternyata itu dia. Oh Sehun.

"Ah maafkan aku, ada yang ketinggalan." ucapnya sambil mengatur nafas karena berlari-larian.

"Apa yang ketinggalan?!", jawabku.

Aku gugup. Aku merasa tidak ada barang yang tertinggal karena akulah yang membersihkan mejanya.

"Nomor handphone-mu, Siyeon-ssi,".

-END-

Fanfic EXO - OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang