Tiara POV
Langkahku terhenti ketika melihat sesosok perempuan yang familiar di lobby gedung kantor tempatku bekerja.
Diriku reflek memutar tubuhku, tetapi terlambat karena perempuan langsing berambut brunette itu keburu melihatku dan berjalan cepat menjajari langkahku.
"Hi Tiara" Sapanya dengan wajah yang terlihat dipaksakan tersenyum. Aku membalas senyumannya.
Matanya reflek melihat cincin di jari tanganku.
"Wow, jadi benar kamu tunangan dengan mantan suamiku yah?" Matanya membulat dan memicing melihat cincin tunanganku yang berkilau indah.
"Ahhh berliannya tidak sebesar cincin tunanganku dulu, but anyway congrats ya tunangannya" Suaranya terdengar mengerikan di telingaku.
Nyinyir.
"Ada perlu apa kamu ke kantor ini?" Tanyaku langsung.
Karyawan-karyawan yang lalu lalang memasuki gedung melihat ke arah kami, lebih tepatnya ke arah Sheryl yang tampak memukau dengan mini dress berwarna gold tanpa lengan dan memamerkan kaki jenjangnya.
Sheryl menatapku dengan kembali memicingkan matanya.
"Aku.ada.perlu.dengan.mantan.suamiku" Jawabnya dengan menekankan setiap katanya, seakan memberitahu ku kalau David masih miliknya.
Aku mengangkat sebelah alisku "Dave masih ada di apartmentku, hari ini dia datang siang, jadi sepertinya kamu sia-sia datang pagi ini"
Ku lihat sekilas perubahan air muka Sheryl yang sedikit terkejut tapi dirinya bisa langsung menutupinya dengan memutar tubuh langsingnya ke arah lift. Aku masih mendengar gumaman suaranya yang berkata "Terserah, gue bakalan nunggu di ruangannya"
Aku berdecak melihat dirinya yang mengibaskan rambut brunette ikalnya sebelum pintu lift menutup. Dan tanpa sadar aku memutar bola mataku.
Untuk apa dia datang mencari Dave? Apa Dave tau kalau Sheryl ada di Jakarta? Di benakku banyak pertanyaan bermunculan.
Sheryl, my worst enemy.
Penampilannya makin terlihat cantik, yang ku dengar dirinya masih aktif menjadi model free lance di negara kangguru dan menjadi sosialita di sana, jadi tidak kaget kalau sedikit banyak teman kantor tahu perihal Sheryl, mantan istri dari Dave si lawyer pujaan yang sekarang menjadi tunanganku.
Aku mengelus cincin tunangan kami, sudah 6 bulan berlalu sejak Dave melamarku. Dave memintaku untuk segera menikah, tetapi aku menangguhkan keinginannya untuk menikah tahun depan. Dave setuju. Walaupun tiap hari Dave tidak pernah bosan dan lelah untuk membahas kapan hari itu datang.
Ting...
Aku melangkah masuk ketika pintu lift terbuka dan menekan tombol lantai tempatku bekerja.
Ting...
Kurasakan pundakku di tepuk seseorang ketika melangkah keluar dari lift.
"Ra sini"
Aku menoleh dan tanganku ditarik Merry melangkah masuk ke ruanganku.
"Ngapain si Sheryl di ruangannya Dave Ra?"
Aku mengangkat bahuku, lalu menghempaskan pantatku di atas kursi.
"Tadi sih ketemu dia di lobby" Kataku tak acuh, tapi pikiran ku masih berkecamuk.
"Terus terus? Kalian ngobrol?" Merry mencondongkan tubuhnya ke arahku dengan wajah khas orang yang kepo.
Aku terkekeh melihat keantusiasan Merry.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Belongs To Me
Short StoryBEBERAPA PART SAYA HAPUS UTK KEPENTINGAN PENERBITAN lanjutan cerita dari "time wasted" Warning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading