Tiara POV
Aku terpaku menatap tubuh polos yang tidur terlelap di sampingku. Jariku menelusuri punggung telanjangnya. Suhu badan Dave sudah kembali normal.
Ku lirik jam dinding, sudah pukul 6 pagi.
Aku menguap lalu menyibak duvet cover yang menyelimuti tubuh telanjangku.
Kurasakan tangan Dave menarik lenganku.
"Mau kemana?" Tanyanya.
"Mandi, aku harus kembali ke apartmentku, sudah jam 6, siap-siap ke kantor. Kamu istirahat dulu ya, ga usah kerja hari ini" Kataku sambil tersenyum.
"Di sini dulu" Suara Dave terdengar merengek.
Aku terkekeh.
"Manja sekali" Kataku lalu kembali berbaring di sampingnya.
Dave langsung mengecupku.
"Aku masih merindukanmu"
Tangannya menelusuri pinggangku dan membelai intiku.
Aku mendesah.
"D, kamu perlu istirahat, kita sudah 5 kali make love" Kataku dengan mata terpejam.
"Badanku sudah kembali fit, sudah aku bilang kan, obatku itu kamu Tiara" Suara Dave berbisik di telingaku. Aku bergidik karena tangannya masih aktif membelai intiku.
"D... Ahhh...." Aku mendesah.
Dave memposisikan tubuhku membelakangi dirinya. Kurasakan intinya yang sudah mengeras menusukku dari belakang.
Dave langsung melesakkan intinya dari arah belakang. Aku melengkungkan tubuhku ke belakang.
Dave menghujamku pelan, kaki kanannya bertunpu di atas pahaku.
"Tubuhmu diciptakan untukku. Be mine Tiara. I would never let you go again"
Dave mengeluarkan intinya. Dan membalikkan tubuhku. Tangannya mengangkat kedua kakiku dan meletakkan di pundaknya, Dave kembali melesakkan intinya.
Aku hanya mengikuti gerakannya. Mataku berkabut.
Dave menghujamku semakin dalam.
"Aghhh... Tiara, feel me Hun"
Badan kami bergetar hebat aku mendesah puas.
•••
David POV
Aku menggenggam tangannya erat, ku amati wajahnya yang pias setelah mendengar perkataanku.
Sedikit rasa takut menjalariku. Takut apabila dirinya marah. Dan kembali meninggalkanku.
"Hun" Panggilku, jariku semakin erat menggenggam tangannya.
Tiara menoleh dan berusaha untuk tersenyum.
"Say something please" Ucapku.
"Aku sudah mencari kebenarannya sendiri langsung kepada Jody. Dan dirinya ingin bertemu dengan kamu, meminta maaf"
Tiara yang masih memakai pakaian kerja langsung ke apartment ku pada sore harinya. Ku lihat dirinya tertengun seperti menimbang sesuatu. Aku sedikit gugup dan takut melihat dirinya yang tidak mengeluarkan sepatah kata pun, sejak aku utarakan perihal pertemuan ku dengan Jody.
"Kamu tidak membenciku setelah tau apa yang terjadi?" Suara Tiara memecah keheningan di antara kami.
Aku langsung memeluk tubuhnya. Dan terisak, yah, terisak. Kalian bisa bilang kalau aku lelaki mellow. Tapi hanya Tiara lah yang dapat membuatku seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Belongs To Me
Short StoryBEBERAPA PART SAYA HAPUS UTK KEPENTINGAN PENERBITAN lanjutan cerita dari "time wasted" Warning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading