Finally

405 21 2
                                    

Tadi pagi setelah sekertarisku memberikan surat pernyataan cerai ini aku langsung memutuskan untuk pulang kerumah karena tadi aku telah pergi kekantor mas dito dan dia tidak ada disana dan aku malah bertemu aldo disana, aku tak tahu ada urusan apa dia disini.

Lalu aldo mengajakku untuk mengobrol sebentar dan aku langsung menolaknya dengan sopan tapi dia terus memaksa diriku. Aldo mengatakan padaku jika mas dito telah menyesali seluruh perbuatannya padaku dan katanya lagi aku tak harus bersikap seperti ini sebelum nantinya aku menyesal karena sikapku tapi aku sudah menegaskan padanya bahwa keputusanku sudah bulat, bagiku penderitaanku harus berakhir karena aku layak untuk bahagia. Dan sebenarnya aku juga tak mengerti dengan aldo dulu dia memintaku untuk meninggalkan mas dito lalu menikah dengannya dan sekarang dia malah memintaku rujuk dengan pria brengsek itu.

****

Sesampainya dirumah aku melihat mas dito yang sepertinya baru selesai menelpon seseorang.

"Apa kau perlu sesuatu denganku?" Tanyanya.

"Ya, aku ingin kau menandatangani surat perceraian ini" kataku sambil menyerahkan surat itu padanya.

"Aku takan menceraikanmu, aku tak ingin anakku besar tanpa ibunya" katanya.

"Kau bisa katakan padanya bahwa ibunya telah lama meninggal" kataku.

"Tidak aku tak bisa membohongi anakku tari" katanya.

"Jika kau tak menandatanganinya kau tau apa akibatnya" kataku mengancam.

"Lakukan saja, jika kau memang ingin melakukannya" kata mas dito tergagap. Lalu aku langsung bergegas kekamar mas dito, kamar ini dulunya adalah kamar yang kutempati bersama mas dito kamar yang menjadi saksi bisu hubunganku dengan mas dito tapi mengingat sarah juga pernah menetap dikamar ini hatiku kembali teriris.

Aku melihat anak itu yang telah berusia 9 bulan dia tertidur lelap dan ini adalah kesempatanku untuk menghabisnya. Tapi saat aku menjekek leher anak itu dia lalu membuka matanya dan menatapku sendu kemudian dia tersenyum melihatku. Membuatku kembali sadar atas apa yang telah kulakukan, aku menyandarkan diriku dinding menangis disana. Aku tak menyangka bahwa aku setega itu mencoba menghabisi nyawa bayi yang tak bersoda atas dasar kesalahan yang dilakukan ayahnya. Ibu macam apa aku ini? anak ini darah dagingku dia lahir karena diriku dan aku dengan teganya ingin menghabisi nyawanya. Tidak aku tak sekejam itu. Aku memang sama brengseknya dengan mas dito, aku terlalu naif untuk mengakui sebuah kesalahan yang sebenarnya tak hanya dilakukan oleh mas dito melainkan diriku juga terlibat didalamnya.

Aku melihat mas dito yang mulai mendekatiku dia memelukku dan dia terus meminta maaf padaku, tangisanku semakin jadi saat mendengar semua ucapan mas dito. Aku bodoh aku memang bodoh, suamiku dia masih mencintaiku tapi aku malah menghindar darinya.

Mas dito mengatakan padaku jika dia tak berniat sedikit pun untuk menikahi sarah tapi saat aku memintanya mas dito kemudian menikahi sarah. Saat sarah hamil mas dito merasa sangat bingung karena sebenarnya dia tak pernah menyentuh sarah, lalu mas dito marah padaku karena dia merasa cemburu setelah mengetahui bahwa aku kembali dekat dengan aldo. Dan saat dia mengatakan aku sebagai seorang pelacur, aku tahu itu diluar kesadarannya karena saat itu mas dito sedang mabuk dan aku juga yang memancing kemarahannya.

Semenjak aku dan mas dito saling terbuka semuanya kembali membaik, mertuaku dan kedua adik iparku ikut tinggal bersama kami karena aku hamil lagi setelahnya. Dan aldo dia telah menikahi seorang wanita yang berkewarganegaraan belanda. Putra kecil kami yang kuberi nama muhammad abraham alamsyah yang dulu sempat tak kuakui kini telah berusia 5 tahun, lalu kami bertiga memutuskan untuk pergi kebelanda untuk menghadiri acara pernikahan aldo dan ternyata mas dito dan aldo telah berbaikan sebelum aku melahirkan abra. Dan tentang Sarah dia telah meninggal dunia karena pihak keluarga korban menuntut sarah untuk  dihukum mati.

Setiap kesalahan dalam sebuah hubungan itu hanya satu penyebabnya yang tak lain adalah kurangnya komunikasi antara kita sesama manusia dan juga tuhan, sang pencipta.

Aku mungkin mendapat badai yang cukup besar dalam rumah tanggaku, tapi sekali lagi tuhan memberikan kesempatan kepadaku untuk bertahan ditengah badai. Dan aku percaya tuhan selalu menghandirkan pelangi setelah badai, walaupun pelangi tak bertahan lama tapi dia mampu membuat orang yang melihatnya bahagia dan akan selalu mengenangnya.

Setiap perjalanan hidup yang kita lalui, percayalah pada satu hal jika tuhan selalu memberikan nilai yang tak terhingga untuk kita.

Dengan meyakini dan menerima segala sesuatu yang sudah ditakdirkan tuhan untuk kita, akan membuat kita semakin dekat dengan-Nya.

......

Hai - hai readerss makasih ya udah bersedia untuk baca my cerpen LONELY.

Dan hikma dari cerpen ini adalah :

Jangan menjadikan rasa sepi dalam dirimu sebagai sebuah alasan atas apa yang kau rasakan saat ini, karena tuhan tidak pernah tidur dia mebuatmu merasakan sepi agar kau mengaduh padanya bukan pada siapapun selain diri-Nya.

Jangan lupa buat vote and comment ya guys.

Lope you pull ♥♥♥

LONELY (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang