Title: It's Too Sweet
Cast:
-Min Yoongi
-Park Jimin
-Kim (Min) Taehyung
-dll. Cast bisa bertambah seiring berjalannya waktu.
Author: spyhyun (panggil aja Min biar nggk susah)OK!
CHECK THIS OUT!Min Yoongi. Pemuda SMA yang mengaku dirinya paling swag di antara teman-temannya, akan melakukan perjalanan menuju ke Busan. Bukan karena masalah pekerjaan orang tuanya atau yang lain, Yoongi dan keluarganya hanya ingin menjenguk neneknya di Busan. Sekalian liburan sih.
Awalnya hanya Tuan dan Nyonya Min saja yang akan pergi ke Busan. Tapi mereka tidak terlalu tega meninggalkan Yoongi dan Taehyung, kakaknya tinggal di rumah berdua. Karena jika kakak beradik itu terlalu lama ditinggal di rumah berdua, maka kemungkinan terbesarnya adalah rumah mereka akan terbakar. Bisa dikatakan kakak beradik itu tidak pernah bisa akur layaknya Tom and Jerry.
Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi, yang artinya mereka harus segera berangkat. Karena keluarga Min belum memiliki mobil sendiri, mereka terpaksa berangkat menggunakan bus umum.
“Appa! Eomma! Hyung! Ayo cepat naik! Nanti kita terlambat!” teriak Yoongi dengan kesal, merasa orang tua dan kakaknya bergerak sangat lambat.
Sampai di dalam bus Yoongi belum juga duduk. Ia masih sibuk ke sana kemari mencari tempat yang nyaman ia duduki. Hingga Taehyung datang karena bingung melihat tingkah bodoh adiknya. Sama sekali bukan tipe Yoongi yang swag.
“Kenapa kau?” tanya Taehyung yang sedang berdiri di sampingnya.
“Hyung? Kau duduk dengan siapa? Apa kau mau duduk denganku?”
“Duduk? Denganmu? Big no! Aku ingin duduk sendiri. Bye adikku yang manis..” Taehyung berlalu meninggalkannya dan menempatkan diri di kursi paling belakang. Memasang earphone di kedua telinganya dan mulai memejamkan mata.
“Sialan” rutuk Yoongi.Tidak mau ambil pusing, Yoongi segera menempatkan diri duduk di kursi terdekat dengan tempat ia berdiri. Lagi-lagi ia sendirian. Menyebalkan sekali, bukan?
Yoongi duduk dengan tenang tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Bus sudah mulai berjalan. Ia menyandarkan punggungnya dengan nyaman, mengarahkan pandangannya keluar jendela. Menikmati pemandangan yang bisa ditangkap oleh matanya. Sedikit melamun tidak masalah, kan?
Yoongi masih sibuk dengan lamunannya, hingga suara seorang namja berhasil mengusik acara melamunnya.
“Boleh aku duduk di sini?” tanya namja itu. Yoongi hanya menoleh sebentar dan kembali menatap keluar jendela.
“Tidak ada yang melarangmu” jawabnya acuh.
“Terima Kasih” namja itu mulai mendudukkan dirinya pada bangku kosong di samping Yoongi.Lama mereka berdua saling berdiam diri. Tidak mempedulikan kehadiran yang lainnya. Sampai salah satu dari mereka mencoba memecah keheningan.
“Boleh aku bertanya?” tanya orang di samping Yoongi.
“Silahkan” responnya tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun dari pemandangan di luar jendela.
“Siapa namamu?”
“Apa itu penting bagimu?” ketusnya.Orang ini kaku sekali. Batin namja itu dan kembali mengeluarkan suara.
“Aku hanya berusaha mencairkan suasana. Apa tidak boleh aku bertanya?”
“Hah.. baiklah. Aku Min Yoongi” akhirnya Yoongi mengalihkan pandangannya dan menatap namja di sampingnya.
“Kau tidak ingin tau siapa namaku”
“Katakanlah”
Menyebalkan. “Perkenalkan namaku Park Jimin” namja yang diketahui bernama Jimin itu menjulurkan tangannya ke arah Yoongi. Berharap namja berkulit seputih kertas itu mau menerima jabatan tangannya.Lain di mata lain di hati. Yoongi meresponnya dengan sangat tidak sopan. Ia menjulurkan tangannya untuk menggapai tangan Jimin. Hampir dekat, sedikit lagi sampai.
PLAK
Yoongi menepuk tangan Jimin dengan amat sangat teras.
“Kenapa kau melakukannya?” Jimin menautkan kedua alisnya dan kembali menarik uluran tangannya.
“Kau tidak asik” Yoongi menyandarkan punggungnya dengan kedua tangan yang ia lipat di depan dada.
“Maksudnya?”
“Kau tidak mengerti?”
“Tidak”
“Hahh.. benar-benar tidak asyik. Saat kau berkenalan dengan orang sepertiku, kau seharusnya melakukan ini” Yoongi meraih tangan kanan Jimin. Menjabatnya, menggenggamnya, melepasnya, memukulnya sekali, dan berakhir menjauhkan kedua tangan dengan jari yang dimekarkan (banyangin aja gaya salamannya anak-anak muda jaman sekarang/ pada ngerti nggak?/ nggk ada ya?/ maafkan diriku yang tidak pandai menjelaskan/plak)Setelah menyaksikan instruksi yang di berikan oleh Yoongi, tiba-tiba saja sebuah perempatan imajiner muncul di dahinya. Jimin benar-benar merasa ada yang bergeser di otak Yoongi.
“Nah.. seperti itu. Bisa kau ulangi?”
“Ba.. ik..lah..” dengan ragu-ragu Jimin meraih tangan Yoongi dan mengulangi hal yang sama persis dengan yang dilakukan Yoongi pada tangannya tadi.
“Mudahkan?” Yoongi mulai menampilkan senyumnya.
Melihat senyuman Yoongi, Jimin sedikit menggeser duduknya menjauh dari namja cantik itu. “Kau aneh” gumamnya.
“Kau berkata sesuatu?” Yoongi menatap Jimin dengan curiga.
“Ekhem! Lupakan. Ngomong-ngomong, kau mau kemana?” Jimin mencoba mengalihkan pembicaraan.Dalam hati Yoongi penasaran. Kenapa orang di sampingnya ini terlalu banyak bertanya. Yoongi memandang wajahnya sejenak sebelum ia menjawabnya.
“Aku akan ke Busan. Kau sendiri?”
“Benarkah? Kalau begitu kita sama. Aku juga ingin pulang ke Busan” jawab Jimin dengan antusias.
“Pulang?”
“Iya. Pulang. Sekedar informasi, Busan adalah kampung halamanku”
“Ahh.. jadi tujuan kita sama. Kira-kira rumahmu di bagian mana?” tanya Yoongi. Jimin mulai menjelaskan jalan menuju ke rumah di kampung halamannya di Busan, yang penjelasannya berhenti tepat di samping rumah nenek Yoongi.Di samping rumah nenekku? Bukankah itu rumah milik keluarga Jung? Batin Yoongi dalam hati sebelum ia menimpali penjelasan Jimin.
“Apa yang kau maksud adalah rumah keluarga Jung?” tanya Yoongi dengan heran.
“Keluarga Jung? Maaf jika membuatmu kecewa. Tapi keluarga Jung sudah meninggalkan rumah itu sejak enam bulan yang lalu. Dan sekarang rumah itu dibeli dan ditempati oleh keluargaku”
“Begitu rupanya” Yoongi mengangguk-anggukkan kepala mengerti. “Hah.. aku pasti akan merindukan mereka. Jadi, ke mana mereka pindah?”
“Kalau itu.. aku kurang tahu”Begitulah kira-kira hal yang mereka bicarakan demi memecah keheningan. Tak disangka mereka sangat akrab dalam waktu singkat. Jimin yang tadinya menganggap Yoongi sebagai orang yang kaku, segera ia buang jauh-jauh pemikiran tersebut.
Yoongi juga berpikiran sama. Dia yang tadi menganggap Jimin tidak asyik karena tidak selevel dengan gaya swag miliknya, akhirnya menyadari ada sisi lain yang membuat Yoongi merasa nyaman melakukan obrolan panjang lebar bersamanya.
Entah hanya perasaannya saja atau bagaimana. Jimin merasa ia sedikit memiliki ketertarikan dengan namja di sampingnya ini. Wajah yang cantik, bulu mata lentik, kulit halus tanpa cacat dan seputih kertas, dan jangan lupakan senyuman manisnya yang mampu mengikat siapa saja yang berada di dekatnya. Memikirkannya Jimin jadi tersenyum-senyum tidak jelas.
Obrolan mereka masih tetap berlanjut hingga mereka sampai di tempat tujuan, di Busan. Mereka, keluarga Min dan Park Ji min mencari taxi untuk mereka tumpangi menuju rumah yang mereka tuju masing-masing.
Setelah lima belas menit perjalanan menggunakan taxi, mereka turun dengan barang bawaan yang berada di tangan mereka.
Tidak seperti biasanya. Jimin melihat rumahnya dipenuhi dengan banyak orang berlalu lalang dengan wajah yang tertekuk. Bahkan beberapa dari mereka sedang menangis sesenggukan. Ia pun bertanya pada salah satu orang yang kebetulan melewatinya.
“Maaf, paman Lee. Kenapa rumahku ramai sekali?”
“Jimin..” tanpa menjawab apapun lelaki paru baya itu langsung memeluk Jimin dengan erat. Membuat yang dipeluk merasa heran dan tidak nyaman dengan perlakuannya.
“Paman Lee? Kau membuatku takut” Jimin melepaskan pelukan lelaki paru baya itu.
“Jimin, kau adalah anak yang baik. Tidak seharusnya kau mengalami semua ini” paman Lee memandang Jimin dengan wajah yang menyedihkan.
“Anda bicara apa, paman? Aku tidak mengerti”
“Jimin.. orang tuamu.. telah meninggal..”
“Apa?!”TBC
Gimana readers-nim? Adakah disini yang penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Lanjut apa nggak nih? ok! Vote vote vote!!
KAMU SEDANG MEMBACA
[MinYoon] It's Too Sweet
Fanfiction[HIATUS] A MinYoon fanfiction. berisi tentang cerita cinta MinYoon couple. WARNING!! YAOI AND MAYBE MEMBOSANKAN, Yang merasa nggk suka yaoi langsung get out, yang merasa masih dibawah umur nggk usah mampir, dosa ditanggung sendiri.