Part 1

12.7K 469 35
                                    

~~~ ^_^ ~~~

Seorang pria dengan penampilan yang bisa dibilang jauh dari kata rapi tengah memandang lurus ke depan dan tersenyum sendiri. Seolah di depannya tampak seorang wanita cantik yang juga tengah tersenyum padanya. Wajah pucat dan tirus beserta mata sayunya menggambarkan dengan jelas bagaimana kondisinya. Ya, dia tidak sehat. Bukan hanya secara fisik. Namun juga mental.

Kini tangan kanannya terulur kedepan. Berusaha menggapai sesuatu kosong yang menurutnya adalah pipi sang wanita. Tangannya bergerak perlahan dengan gerakan seakan mengusap. "Sayang, kenapa kau pucat sekali, hum? Apa kau sedang sakit?"

Sepi. Tak ada suara apapun selain tiupan angin di luar jendela yang berhembus lumayan kencang.

Pria itu tersenyum. "Aku akan meminta tolong pada Noona untuk memanggil seorang dokter untukmu. Tapi sekarang, kemarilah. Aku ingin memelukmu." Kedua tangannya terulur membentuk sebuah lengkungan. Telapak tangannya bergerak lembut ke atas dan ke bawah. Seolah mengusap lembut objek kosong yang ia peluk.

"Kyuhyun~ah.." Seorang wanita cantik memasuki kamar pria yang dipanggil Kyuhyun itu. Ia sedikit meringis melihat apa yang dilakukan adiknya.

"Eoh, Noona." Kyuhyun kembali menegakkan tubuhnya. "Kebetulan sekali kau datang. Aku baru saja ingin meminta bantuanmu."

Ahra memandang seksama adiknya. Lalu tersenyum lembut. "Bantuan apa?"

"Istriku.." Kyuhyun menolehkan sejenak pandangannya ke samping. "Sepertinya dia sakit. Bisakah kau memanggilkan dokter untuknya?"

Senyum Ahra memudar seketika. "Kyuhyun~ah. Kumohon jangan seperti ini lagi. Gaeun sudah-"

"Sayang.." Kyuhyun memotong ucapan Ahra. Ia kembali menoleh ke samping. "Berbaringlah dulu. Aku ingin berbicara dengan Noona sebentar. Nanti aku akan kembali."

Ahra memandang adiknya dengan tatapan putus asa.

"Ayo, Noona. Kita bicara di luar saja." Kyuhyun menarik tangan Ahra. "Aku takut istriku akan terganggu jika kita bicara di kamar."

Setelah sampai di luar kamar, Kyuhyun menutup pintu kamarnya.

"Noona, kau sudah pernah hamil, bukan? Aku melihat wajah istriku selalu pucat. Apa itu wajar untuk wanita hamil?" Tanya Kyuhyun. Wajahnya mulai berubah serius.

"Kyu~ya.." Lirih Ahra.

"Oh ya, tolong panggilkan dokter untuknya, Noona. Jangan lupa buatkan makanan sehat juga. Sepertinya di trisemester kedua seperti ini, dia harus banyak mendapat nutrisi." Kyuhyun tak memberi kesempatan Ahra untuk berbicara sedikit pun. Halusinasinya berjalan dengan baik.

"Demi tuhan, Kyuhyun~ah. SADARLAH!" Ahra sudah tak bisa bersabar lagi.

Kedua alis Kyuhyun tertaut. "Apa maksudmu, Noona? Kenapa kau membentakku?"

"Kau sudah bercerai dengannya. Dia sudah meninggalkanmu. Kumohon mengertilah itu." Teriak Ahra.

Wajah Kyuhyun mengeras seketika mendengar ucapan kakaknya. Matanya menatap tajam wajah di depannya. "APA YANG KAU KATAKAN. NOONA?" Bentaknya.

Ahra terjingkat mendengar teriakan Kyuhyun. Ia sadar jika ia sudah salah bicara. Namun bagaimana lagi. Ia sudah tidak tahan melihat kondisi Kyuhyun. Pria itu seakan tidak dapat menerima kenyataan. Hancurnya rumah tangganya membuatnya begitu terguncang. Entah apa yang sudah dilakukan Gaeun, mantan istrinya itu hingga Kyuhyun begitu mencintainya.

Flashback

Kyuhyun berjalan gontai setelah keluar dari mobilnya. Matanya yang memerah memandang lurus jalan di depannya. Tangannya mengepal menahan amarah. Dua jam lalu hakim telah mengetuk palu putusan pernikahannya dengan Gaeun. Wanita yang begitu dicintainya. Wanita yang membuat harinya menjadi kembali berwarna setelah kematian orang tuanya.

Crazy Destiny with Crazy Man (TELAH DIBUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang