Part 6

6.7K 333 31
                                    

~~~ ^_^ ~~~

"Ji~ya, bagaimana jika kita naik kendaraan umum saja? Seperti saat kita masih sekolah dulu. Naik kendaraan umum dan saling berpegangan tangan." Usul Sehun. Sepertinya pria itu sedang ingin bernostalgia.

"Ah, boleh." Seru Ji Ahn. "Pasti akan menyenangkan jika nanti kita naik ke-"

"Yoon Ji Ahn! Mau kemana kau?"

Celotehan Ji Ahn terhenti begitu saja tatkala mendengar suara bass dari belakangnya. Tubuhnya membeku. Matanya membulat. Jantungnya seolah berhenti berdetak. Ya Tuhan, suara itu. Itu adalah suara.. Kyuhyun?

~~~ *** ~~~

Ji Ahn masih belum bisa menguasai rasa terkejutnya. Tubuhnya masih membeku di tempatnya berdiri. Dia mengenali suara bass itu. Ya Tuhan, rasanya Ji Ahn tidak ingin berbalik dan melihat ke belakang. Bisakah sekarang dia lari saja?

Sehun yang merasakan berhentinya langkah Ji Ahn pun merasa aneh. Ia ikut menghentikan langkahnya dan menoleh pada Ji Ahn. Dahinya berkerut melihat tubuh Ji Ahn yang membeku, bahkan menegang.

"Ada apa?" Tanya Sehun.

Ji Ahn menggigit bibir bawahnya.

"Yak, kau mau kemana?"

Seketika itu juga Ji Ahn merasa ada sebuah tangan yang menarik lengannya. Hingga mau tidak mau tubuhnya pun berbalik. Ji Ahn mendongakkan kepalanya. Dan, itu Kyuhyun. Sesuai tebakan Ji Ahn, itu adalah Kyuhyun. Tubuh Ji Ahn gemetaran detik itu juga. Apalagi melihat rahang Kyuhyun yang mengeras dan matanya yang nampak berkilat. Tanpa diberitahu pun Ji Ahn juga sudah dapat merasakan aura kemarahan yang menguar dari pria itu.

Melihat tubuh Ji Ahn yang berbalik, Sehun pun juga ikut membalikkan tubuhnya. Dan pemandangan pertama yang di dapatinya adalah sosok Kyuhyun yang saat ini sudah berdiri tepat di hadapan Ji Ahn.

"AKU BERTANYA KAU MAU KEMANA?" Kyuhyun mengeluarkan bentakannya yang mampu membuat gendang telinga Ji Ahn serasa mau sobek.

Mata Sehun membulat sempurna. Bukan hanya karena sosok Kyuhyun yang tiba-tiba muncul, namun juga karena bentakan pria itu. Entah apa alasan Kyuhyun membentak Ji Ahn seperti itu, Sehun pun tidak mengerti. Namun hal itu sukses membuat darahnya mendidih. Ia benar-benar muak melihat pria gila itu.

"Yak! Kenapa kau membentak kekasihku?"

Ji Ahn terhenyak mendengar teriakan Sehun yang terdengar keras namun tidak dapat menandingi bentakan menggelegar Kyuhyun. Saat itu juga ia tersadar jika bahaya sedang mengancam. Oh, jangan lagi ada adegan pukul-memukul.

Kyuhyun beralih menatap Sehun. Pria itu melempar tatapan sengitnya.

Sedangkan Ji Ahn, gadis itu mulai kelabakan. Ia pun memegang lengan Sehun. "Oppa, kau sudah berjanji padaku. Kau ingat?" Ucap Ji Ahn setengah memelas. "Dia berbeda." Dia mencoba meyakinkan Sehun untuk bersabar dan mengalah.

"Tapi dia yang memulai." Sahut Sehun tak terima.

"Kau sudah berjanji padaku." Suara Ji Ahn terdengar bergetar. Rasanya ingin sekali menangis. Apalagi disini juga tidak ada Jongin. Bisa apa dia kalau Kyuhyun dan Sehun sampai berkelahi lagi?

Sehun menggeleng pelan. "Kau tidak melihat? Dia-"

"Kenapa kau masih bersamanya?" Geram Kyuhyun. Seingatnya semalam ia sudah meminta Ji Ahn untuk meninggalkan pria ini. Namun sepertinya Ji Ahn serius dengan perkataannya yang mengatakan jika dia mencintai pria itu.

"Apa maksudmu? Aku adalah kekasihnya." Sehun terlihat tidak suka dengan pertanyaan Kyuhyun yang pria itu lontarkan untuk Ji Ahn. Tentu saja aku kekasih Ji Ahn. Kenapa pria gila itu masih menanyakannya? Benar-benar sialan. Gerutu Sehun dalam hati.

Crazy Destiny with Crazy Man (TELAH DIBUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang