Title: Haunted
Cast: Ellie Ford, Greyson Chance, etc.
Face Claim: Pauline Grossen, Greyson Chance, etc.
Genre: Horror wannabe?._.V (a.ka Abal)
PUTER LAGU “LIKE A SONG” – Lenka #RecommendedByMe.__.V
***
Author POV
Tahukah kalian, suatu ketika disebuah kota kecil dipinggiran Texas, hidup sepasang kekasih yang hidup begitu bahagia, hingga suatu hari hal yang benar-benar tak disangka terjadi, sang gadis pergi meninggalkan kekasihnya, dan kembali tanpa ingatan apapun tentang kekasih dan masa lalunya. Dan tahukah kau, jika ada jiwa yang terperangkap di dunia ini selama bertahun-tahun, jiwa yang begentayangan dan menghantui seorang gadis, jiwa yang tak ingin pergi kealamnya. Dan, ya… Jika kau ingin, aku akan menceritakkannya padamu. Dimulai di gelapnya malam, didalam kamar seorang gadis yang kosong dan hanya diterangi lampu tidurnya yang redup dan tiupan angin sepoi…
Ellie POV
“Elle, Elle…” Suara seorang pria dengan nada hangat, sekilas aku masih menggeliat dikasurku sambil berusaha menutup mataku cukup keras hingga dahiku berkerut. Bulu kudukku seolah langsung naik saat suara itu kembali datang kali ini dengan desahan dan angin yang berhembus begitu mengerikan malam ini. Entah kapan terakhir kali aku bisa tidur nyenyak disini, dirumahku sendiri. Apa aku harus kembali ke Paris?
“Ellie…” kali ini suara itu terdengar lebih lembut namun bulu kudukku masih tetap berdiri mendengarnya, dan tanpa sadar aku kembali menelan ludahku, “Kenapa kau meninggalkanku?” pertanyaan itu kembali terlontar malam ini. Setiap malam suara yang sama datang memanggil namaku lalu kembali bertanya hal yang sama terus menerus. Aku sama sekali tak tahu apa arti kata itu dan suara milik siapa itu—aku bahkan belum yakin ini benar terjadi atau hanya halusinasiku saja—suaranya terdengar lembut dan tenang tapi secara bersamaan terdengar mengerikan dan membuat jantungku berdetak kencang.
“Elle… Elle…” panggil suara itu lagi dan lagi sampai akhirnya aku berani angkat bicara, “Kau… siapa?” bisiku bergetar, ya, badanku bergetar hebat sekarang. Suara tawa kali ini terdengar, aku belum pernah mencoba menyahuti suara—yang mungkin hanya halusinasiku saja—tenang itu, tapi karena terusik dan benar-benar harus menyudahi ketakutan berlebihan ini aku harus benar-benar menyahutinya, tak peduli jika orang-orang yang mungkin mendengarku diluar sana menganggapku gila karena tak kutemukan satupun orang atau bahkan suara kaki siapapun.
“Kenapa kau begitu mudah melupakanku?” Tanya suara itu setelah tawanya yang renyah, aku kembali menelan ludahku. Sunggu, aku sama sekali tak tahu apa yang ia bicarakan, tapi entah mengapa hatiku langsung berhenti berdetak sementara otakku tampak memutar memori yang belum sempat keselamatkan saat itu, kepalaku kini terasa berputar dan membuat pening yang begitu hebat.
“Kenapa kau tak mengunjungiku?” Tanya suara itu lagi kali ini terdengar menyedihkan, sesaat aku masih memegangi kepalaku dengan air mata yang entah langsung merangsek keluar, “Kau meninggalkanku begitu saja?” suara yang tadinya terdengar begitu menyedihkan sekarang berubah menusuk dan seolah memojokkanku.
“Hentikan!” seruku lebih keras tapi suara itu tak henti-hentinya datang lagi dan lagi, membawa seribu pertanyaan yang sama sekali tak pernah kujawab, aku seakan linglung dan hanya bisa bersembunyi dibalik selimutku sambil menutup mata dan berbisik “Jangan ganggu aku.” Selama berkali-kali, sampai akhirnya batas emosiku sudah diambang batas.
“HENTIKAN!” seruku sambil langsung bangkit dan duduk diatas kasurku dan menatap sekeliling ruangan kamarku yang gelap, namun entah apa ini benar atau mataku yang salah, kutatap wajah seseorang yang tampak masih tersenyum di cermin dekat meja riasku, namun setelah aku mengecek kursi meja rias, sama sekali tak ada orang disana, Ctarrr.__. Tiba-tiba petir besar menyambar dan membuatku langsung berteriak karena suaranya yang begitu keras.