Sebelum/sesudah baca jangan lupa tinggalin vote and comment yash...
Don't be siders, please :'(
Ok, enjoying read yes!!! 😘
____________________________________"Happy birthday to you... Happy birthday to you... Happy birthday happy birthday to you..."
Lantunan lagu happy birthday seakan meramaikan acara ulang tahun gadis cantik itu.
"Happy birthday, sayang.."
Seorang wanita paruh baya itu mengucapkan selamat dan mencium pipi serta kening gadis yang berulang tahun."Thank you mama..." balasnya kepada mamanya itu.
Gadis cantik dengan berbalut gaun berwarna putih, flatshoes putih dan tak lupa flowercrown yang menghiasi kepalanya, sehingga membuatnya semakin cantik.
Gadis itu bernama Leticia Larsson. Kini ia sedang merayakan ulang tahunnya yang ke 17.
Perayaan ulang tahun yang tidak boleh terlewatkan karena 17 adalah angka istimewa. Pesta itu dihadiri oleh teman-temannya dan hampir memenuhi halaman belakang rumahnya."Happy birthday, Ticia..." seru temannya bernama Jenni sembari memberikan kotak besar.
"Oh thank you so much, baby.." kata Ticia terharu.
Setelah pesta ulang tahun itu berjalan dengan sempurna, Ticia memutuskan untuk beristirahat di kamarnya.
"Huhh.." serunya.
Tak lama ia membaringkan tubuhnya, suara ketokan pintu dari luar membuatnya berdecak pelan.
'Tok...tok..tok'
"Ticia..." panggil mamanya.
"Ya ma, bentar." jawab Ticia sedikit berteriak.
Ticia berjalan ke arah pintu dan membuka knopnya.
"Ada apa ma?" tanya Ticia.
"Em.. Nggak ada apa-apa sayang. Mama cuma mau memastikan kamu di kamar aja." kata mamanya seperti khawatir.
"Aneh deh mama ini, aku ya pasti di kamarlah mama.. Lagian aku capek mah.." ujarnya sembari memasang wajah melas.
Mamanya mengusap rambut Ticia pelan.
"Ya sudah, kamu tidur aja. Mama juga mau tidur. Have a nice dream.." kata mamanya yang kemudian pergi.
Ticia selalu bingung dengan sikap mamanya yang terkadang memang selalu memperlakukannya seperti anak kecil.
Ticia kembali menutup pintunya kemudian berbaring di tempat tidur dan memejamkan matanya.
"Auuuuu.... Auuuu..."
Ticia terbangun,
"Kayak suara serigala?" gumam Ticia.
"Tapi suaranya deket banget ya?" lanjutnya.
Kemudian ia bangun dari tidurnya dan memberanikan diri mengintip dari jendela kamarnya.
Nihil.
Tidak ada apa-apa di luar sana.
Ticia segera kembali ke tempat tidur dan menarik selimutnya kembali lalu memejamkan matanya rapat-rapat.
"Auuuu..."
Suara itu kembali terdengar, Ticia tak dapat memejamkan matanya karena ia takut jika tiba-tiba yang ada dipikirkannya itu menjadi nyata.
***
Sinar matahari masuk lewat celah-celah jendela kamar Leticia, membuatnya tak kuasa membuka matanya.
"Hoaamm"