5

2.8K 186 23
                                    

" tidak kakek sampai kapanpun aku menentang perjodohan ini". Sasuke menatap tajam kearah Uchiha Mandara.

" Sasuke, hanya tinggal kau satu- satunya harapan Uchiha, Kakakmu Itachi sudah resmi bertunangan dengan  Konan, maka kau pilihan terbaiknya". Madara menatap tak kalah tajam.

" Tidak, kakek menjual Kak Itachi demi Hotel, aku tak sama dengannya". Sasuke mengambil gelas diatas meja dan menjatuhkannya. " Aku berbeda ". Sasuke melangkah menjauh dari Madara.

" Tunggu". Panggilan Madara membuat Sasuke menghentikan langkahnya. " Apakah karena gadis cupu itu kau menentangku". Madara mengeluarkan aur dingin.

" Jangan pernah menyentuhnya, atau aku sendiri yang akan menggulingkan kakek, setidaknya aku memiliki 30% kekuasaan Uchiha, sedang kakek tak memiliki hak apapun". Sasuke melangkah menjauh meninggalkan Madara yang memejamkan onixnya.






Disc: MK
Warning:typo, occ dll


.

.

.

Hinata berjalan santai dikoridor sekolah, meski sudah ramai namun tak ada satupun yang perduli akan dirinya. Hinata masih terlalu fokus berjalan, menundukkan kepala adalah pilihan terbaiknya.

Duk

Hinata merasa menabrak sebuah dinding, tapi ia merasa ada sedikit yang berbeda, dinding itu beraroma menenangkan seperti aroma maskulin.

Hinata mendongak menatap kedua manik kelam diiringi seringai yang menurutnya menakutkan itu. Onix dan Lavender bertemu, Hinata meneguk ludahnya berat, sementara yang ditabrak justru melingkarkan tangannya pada sang gadis. Meraih pinggang Hinata perlahan mendekatkan wajahnya, aroma menenangkan dapat Sasuke hirup.

Naruto hanya cengar- cengir melihat kelakuan sahabatnya, sementara Shikamaru menatap malas. Berbeda dengan Gaara, dia justru merasakan suatu perasaan tak terima. Ada rasa tak rela, Gaara memiliki sesuatu yang berbeda kepada Hinata.

Sasuke semakin mendekatkan tubuh Hinata menempel pada tubuhnya. Hinata masih terdiam, memandang onix kelam milik Sasuke. Larut dalam indahnya dunia cinta. Sasuke mendekatkan wajahnya pada wajah Hinata, semakin dekat dan Hinata belum melakukan perlawanan apapun. Gaara semakin mengepalkan tangannya erat, menyaksikan adegan kedua sejoli tersebut.

Sasuke dan Hinata keduanya menjadi pusat perhatian siswa- siswa KHS, Kiba dan Shino pun ikut menyaksikan Hinata dipeluk Sasuke. Begitu dekat, begitu memikat dan begitu membuat hati siswi KHS marah, iri dan tak rela.

Sasuke semakin menginvansi jarak keduanya. Sasuke menyeringai puas, merasa dirinya memiliki Hinata. Gadis cupu dengan daya tariknya sendiri. Gaara semakin panas, hanya dia yang boleh memiliki bibir ranum milik Hinata, tak ada yang boleh memilikinya lagi, meskipun itu sahabatnya sendiri. Kakinya ia langkahkan, berusaha mencegah Sasuke semakin dekat dengan Hinata. Gaara akan menerima konsekuensinya di akhir. Ia tidak peduli jika Sasuke dan yang lainnya membencinya. Belum lengkap kakinya menginjak dua langkah, hal tak terduga dialami Sasuke, semua melotot tak menyangka akan hal yang dialami pangeran KHS tersebut. Bagaimana tidak, seorang Uchiha Sasuke mendapat tendangan dibagian vitalnya, terlihat jelas Sasuke mengerang sakit. Shikamaru biasanya mengantuk dibuat mendadak bersemangat, Naruto menambah cengiran khasnya. Gaara dalam hati menyeringai puas. Kiba dan Shino melongo tak terduga. Dan yang lainnya ingin tertawa tetapi hanya mampu dalam hati.

Geng LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang