Episode 3 : Persahabatan

11 2 0
                                    

Semua orang langsung bingung. Darko pun membawa laptop nya lalu memperlihatkan sebuah video. Di video itu terdapat video Becca yang sedang menyogok. Becca pun hendak kabur tetapi...

"Tunggu dulu! Mau kemana loe?" tanya Darko.

"Darko loe kok tega sih berbuat ini ke gue?" tanya Becca sambil sedikit berbisik.

"Karena gue udah muak sama semua sifat loe! Oh ya, teman-teman gue juga pernah dipengaruhi Becca agar menghancurkan persahabatan Quinn!" ucapnya kemudian.

Semua orang kaget akan betapa kejam nya Becca.

"Iya benar! Gue emang pengen ngancurin persahabatan Quinn karena persahabatan mereka sangat kuat! Dan gue akan melakukan apapun agar mereka musuhan!" ucap Becca terang-terangan.

"Becca kamu dihukum oleh bapak! Kamu harus mengumpulkan kayu bakar yang banyak sekarang juga!" ucap Pak Hendi.

Becca pun marah dan menatap kami semua dengan kesal.

"Awas aja ya kalian semua!" ucapnya sambil menunjuk kami.

"Si Becca kayaknya udah stress!" ucap Citra.

Gue hanya diam. Gue lihat Becca yang sedang dihukum tampak kecapean dan terlihat pasrah.

Quinn pov on
Ngedenger ucapan yang tadi Becca omongin kok gue jadi kepikiran terus sih?
Kok gue merasa kasian sama Becca?
Apa Becca seperti ini gara-gara dia punya masalah?
Atau apa Becca pengen masuk geng gue?

"Hey!" ucap sebuah suara yang mengagetkan ku.

"Ehh copot!" ucapku yang terjatuh dari tebing yang gak curam banget.

"Aaaaaa!!!" teriak ku.

Tiba...tiba...

Happ... ( Suara gue terjatuh mengenai seseorang )

"Alhamdulillah gue selamat!" ucapku lalu melihat orang yang menangkapku terjatuh.

Ternyata.....

"Aaaaa!! Darko!" teriakku.

Darko pun melepaskan gue dan gue pun jatuh.

"Aawww sakit!" ucapku.

"Darko loe jahat banget sih!" ucapku lalu berusaha berdiri.

Raditya pun menghampiriku.

"Quinn loe gak apa-apa? Maaf ya loe jatuh gara-gara gue yang ngagetin loe!" ucapku.

"Ya gak apa-apa!" ucapku yang kesakitan sekaligus deg-deg gan.

"Sini gue gendong!" ucapnya.

"Gak usah!" ucapku.

Darko menatap kita berdua.
Raditya pun mengantarku ke tenda.

"Maaf ya!" ucapnya.

"Ya gak apa-apa!" ucapku.

"Oh ya! Gue itu merasakan sesuatu kalo deket loe!" ucapnya.

"Hah! Maksudnya?" ucapku.

"Gue kayaknya suka loe!" ucapnya.

Gue pun diam sambil melotot. Apa ini nama nya mimpi?

"Loe mau gak jadian sama gue?" tanya nya.

"Bu...bukan nya....loe sa..sama Becca?" ucapku terbata-bata karena kaget.

"Gak kok! Kita cuma sahabat! Tapi kalo loe nerima gue, loe harus janji untuk selalu punya waktu buat gue ketimbang punya waktu buat sahabat loe!" ucapnya.

"Maksud loe!" ucapku.

"Kalo loe nerima gue loe harus lupain sahabat loe demi gue!" ucapnya.

"Apa! Loe gila ya?" tanyaku.

"Gue gak bisa lupain sahabat gue lah! Sahabat gue is my everything to me!" ucapku.

"Berarti loe gak mau sama gue!" ucapnya.

"Bu...bukan begitu! I know you say that because you scared!" ucapku.

"Yes! But, okk i go!" ucapnya.

"Radit! Raditya!" ucapku yang menyusulnya keluar tenda.

Raditya sudah menghilang lagi. Gue pun terjatuh.

Kenapa?

Kenapa?

Kenapa banyak yang ingin persahabatan gue hancur?

Apa kita punya salah?

"Quinn! Loe kenapa?" ucap semua sahabatku yang baru datang.

"Gue bingung! Kenapa banyak banget orang yang mau persahabatan kita itu hancur? Apa kita salah jika persahabatan kita kuat serta yang lain gak?" ucapku.

"Aku juga bingung! Segitu bencikah mereka pada persahabatan kita?" ucap Azalyah.

"Pokoknya janji ya! Ada apapun yang menghalangi persahabatan kita, kita harus tetap bersahabat!" ucap Diva.

"Iya!" ucap kita semua serempak.

Cerita yang satu ini dicampur, ada yang author story nya ada juga yang imagination.
Author story dalam episode ini adalah bagian saat Quinn bilang kenapa hingga akhir.

Don't forget to vote and comment

The BKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang