Bibir (1)

877 45 9
                                    

2| Bibir part. 1

Masih seputar potret-memotret, kali ini Wonwoo, Mingyu, Seungcheol dan Seokmin bakalan ketemu sama mbak Nam Hyun buat pemotreten majalah hidayah--yekali. 'Nggak penting juga sih, buat majalah atau exhibition, yang penting dapet duit.' -Wonwoo, 20 tahun. Calon istri sekaligus ahli akuntansi.

Dizaman serba susah kayak sekarang ini siapa sih yang nggak butuh duit? Beli album oppa, fansign, tiket konser, season greeting, belom lagi tiket pesawat buat fans yang tinggalnyo nan jauh dimato, semua-mua butuh duit ching. Chingu bukan Iching.

By the way, Wonwoo CS udah nyampe di studio dari pagi nih, dan langsung ketemu sama Mbak Jenny, pemilik studio JennyHouse. Merekapun langsung disuruh ganti baju yang udah dipilihin sama stylistnya.

"Wonwoo duduk sini! anak gadis harus didahulukan, para seme minggir dulu ya," titah Mbak Jenny sambil nunjuk kursi didepan meja rias. Mingyu, Seokmin, dan Seungcheolpun minggir secara teratur.

"Mbak, kita mau pemotretan untuk apa sih?" tanya Wonwoo kepo disela-sela aktifitas make-upnya, jadi posisinya sekarang rambut Wonwoo lagi disemprotin hair spray sama mas-mas penata rambut, biar rambut Wonwoo jadi tegang dan keras gitu. Inget! rambut ya yang tegang bukan yang lain.

"Oh, ini buat J style Magazine."

Wonwoo cuma ber-Oh-ria sambil kembali menatap layar hape sambil balesin pesan adeknya-Bohyuk yang minta dibeliin cilok kalo pulang nanti. Wonwoo bahkan gak peduli sama nama majalahnya, gak tahu maksudnya J style itu apaan, apakah jepang, jeruk, atau malah jembut 🙊. ternyata salah semua, J stands for Jennyhouse.

"Wonwoo oppa bibirnya jadi seksi banget dipakein liptint gitu," puji mbak-mbak yang lagi ngebenerin eyeshadow Wonwoo.

"Makasih," jawab Wonwoo hemat sambil senyum manis.

Mendengar kata bibir seksi sontak saja membuat Mingyu yang rambutnya lagi diuwel-uwel sama mas-mas hair stylist langsung menengok kearah Wonwoo. Diotaknya sekarang udah banyak terisi rencana istimewa yang siap dilancarkan tapi sayangnya harus ditahan dulu.

Akhirnya tiba giliran pemotretan, dimulai dari Seokmin, abis itu Seungcheol dan dilanjut Wonwoo. Wonwoo pun maju menghadap mbak Nam Hyun yang udah megang kamera saktinya, kamera yang jauh lebih sakti dari kamera mbak-mbak fansite.

Mingyu yang dari tadi ngeliatin, bener-bener udah gak tahan, bibirnya Wonwoo menyedot perhatian Mingyu. Mingyu sulit berkonsentrasi, sampe akhirnya Mingyu menarik Wonwoo yang lagi ngeliatin foto hasil jepretan mbak Nam Hyun.

"Ikut aku!" titah Mingyu kasar sambil menarik lengan Wonwoo kebelakang. Tanpa ba-bi-bu, Mingyu langsung mengecup bibir Wonwoo, menahan kepala Wonwoo selama beberapa saat karena Wonwoo terus berusaha melepaskan ciumannya.

"Eh eh mas Mingyu itu nanti liptintnya keapus, aduh mas Mingyu kan belom take," interupsi mbak-mbak make-up.

Mingyupun melepaskan ciumannya karena Wonwoo sudah kehabisan napas.

"Kamu ini kenapa sih, Gyu?" tanya Wonwoo kesal.

"Salahkan bibirmu yang menggodaku terus-menerus."

Wonwoo hanya melongo, tidak tahu harus menjawab apa. Selain itu Mingyu tidak memanggilnya dengan sebutan 'hyung', yang artinya ada 2 kemungkinan: 1. Mingyu sedang marah, atau 2. Mingyu sedang dalam mode 'dominan'. Pilihan pertama rasanya tidak mungkin karena mereka sedang tidak bertengkar, maka pilihan yang tersisa hanyalah mode dominan dan itu artinya bisa terjadi bencana untuk bokong Wonwoo nanti malam.

Imagine MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang