Antara Kau, Aku dan Dia

212 8 4
                                    

Pagi ini, aku bertemu Lucca di kampus. Ia hanya melihatku dan langsung pergi. Aku segera menaikki tangga untuk ke kelas, Sesampainya di kelas aku langsung disambut SyaKiMa ( SyabilaKikaJeMa) "Welcome Back our lopelope" teriak SyaKiMa "Thx SyaKiMa" jawabku. Memang sudah 5 hari ini aku dirawat di rumah sakit karena aku mengidap penyakit asma yang sangat parah dan bronkitis. "Nau, kenapa kamu baru masuk udah cemberut aja mukanya?" Tanya Jema. "Nggak apa apa kok" jawabku "Cerita aja Nau!" Paksa Syabila " apakah selama 5 hari ini Lucca jadi sombong dan cuek?" Tanyaku penasaran "Nggak kok" jawab Kika singkat. " Lalu kenapa dia ketemu aku tadi nggak nyapa? Biasanya juga kan nyapa. " jawabku, lalu Syabila menjawab "Mungkin dia lelah ". "HAHA garing bet dah" jawab Kika. "Feelingku hari ini nggak enak banget deh" jawabku. " Maksud kamu? " tanya Jema. " yaa, perasaanku hari ini nggak enak banget. Sepertinya ada yang aneh hari ini. Mungkin tentang Lucca " jawabku "Nau! Lihat tuh si Lucca keluar dari kelas! Ikutin yuks! " ajak Syabila. "Buat apa?" Tanyaku "Udah ikutin nyonya besar aja deh" canda Kika. " Hmm,Baiklah" jawabku singkat " Huhh kamu bisanya ngatain orang ajaa " rengek Syabila. Lalu kami berempat segera mengikuti Lucca dari belakang. Terlihat dari jauh Lucca menuruni lantai 3 dan dia sampai ketujuannya. Lantai 2! Ternyata, Lucca masuk ke kelas dan ia.. " Huh?! Itu Lucca, Nau??" Jema terkejut "Neng,yang sabar ya! " Kika memegang bahuku pelan. " Ng...nggak mungkin!" Jawabku seakan tak percaya " Siapa dia?! " tanya Jema penasaran. Saat kami sedang mengikuti Lucca dari belakang, datanglah seorang perempuan mengaggetkan kami semua. "Kakak-kakak! Kenalin aku Mora. Aku bisa kasih tahu siapa dia sebenarnya dan hobinya apa! " teriaknya "Alamak mimpi apa gue semalem kaget sumvah! " teriak Kika. "Salam kenal Mora! Kamu tahu dia? Apa hobinya? " Jawabku. " Hobinya dikelas ialah cari perhatian kepada para laki laki agar mau menjadi pacarnya. Dan ia suka minta dibayarin kalau makan! Itu sih hobinya.
"Dia bernama Michi!" Jawab Mora "Mi..Mi..Michi?!" Tanya Syabila " Iyaa kakak kakak!" jawab Mora. Nau langsung mengejar Michi dan Lucca yang sedang jalan menuju ke kantin lantai 2, "Lucca! Lucca!" Teriak Nau, tapi apalah Lucca tidak mendengar Nau. " Michi! LUCCA!" Nau terus mengejar Lucca dan Michi lalu berteriak teriak memanggil mereka berdua. Datanglah Kika untuk mengantar Nau kembali ke lantai 3 "Nau, yuk kita ke lantai 3. Nanti ketemu Luccanya dikelas aja ya" bujuk Kika lalu Nau langsung mengangguk kencang tanda "iya" lalu kami berempat menaikki tangga menuju kelas, sesampainya di kelas kami berempat segera memakan makanan yang kami bawa dari rumah
**
Lucca masuk ke kelas saat kami sedang makan dikelas.
" Lucca, kamu udah bosen sama aku? Kamu punya cewek lain yang lebih cantik dariku? " tanya Nau penasaran
" Hah? Kamu tahu dari mana aku punya cewek lain? " Lucca terkejut.
" Aku melihatnya tadi, kamu sedang bersama Michi kan ke kantin di lantai 2? Jujur saja aku tak akan marah. Jelaskan padaku mengapa kamu lebih memilih dia? " jawab Nau panjang lebar.
" I..iya! Maafkan aku. Kalau situasinya sudah seperti ini lebih baik kita putus saja ya, karena diantara kamu dan dia itu banyak perbedaan.
Antara kamu dan dia itu lebih cantik dia, lebih kuat dia kamu kan lemah, lebih jarang sakit, lebih tinggi, lebih seperti orang dewasa sikapnya, lebih mempesona. " jawab Lucca.
" Kamu bilang aku lemah? aku sering sakit karena memang aku punya penyakit serius yang sampai sekarang aku tak mengetahui apa penyakitku!! " jawab Nau. " memang kamu lemah kok! Alasan banget kamu bilang punya penyakit serius! " jawab Lucca tak percaya
" KETERLALUAN!!! " jawabku sambil menampar muka Lucca. Pada saat itu juga Michi lewat dan langsung membela Lucca. Tiba tiba aku merasa sesak, tubuhku lemas sekali dan tak ada tenaga untuk bergerak/berjalan yang kubisa lakukan hanyalah menangis melihat Lucca. Syakima langsung menggotongku yang tiba tiba pingsan ke UKS
di UKS..
Dokter Mima mengecek kondisi tubuhku " kondisinya sangat tak stabil. Jantungnya lemah sekali seperti tak ada detaknya. " jelas dokter Mima. Mendengar penjelasan itu Syakima terkejut dan berkata " Hah?! Tidak mungkin! ". " Cepat bawalah Nau kerumah sakit. " jawab dokter Mima. Lalu Syakima memanggil mobil jemputan sekolah untuk mengantar Nau kerumah sakit, pada saat itu juga Lucca melihat Syakima bersama Nau. Ia langsung mengikuti mobil jemputan tersebut dengan  menaikki motor.
Sesampainya di rumah sakit..
" dokter! Ini darurat tolonglah teman saya ini! " teriak Kika sambil menangis
" Baik Dek! Tunggu disini! " jawab dokter tersebut. Syakima menangis terisak isak melihat Sahabatnya itu sedang dalam kondisi yang parah. Lucca melihat kejadian tersebut langsung terkejut dan menyesal.
Syabila langsung menelepon orangtua Nau dan adik adik Nau untuk datang ke rumah sakit.
Lucca merasa terpukul melihat kondisi Nau yang sangat parah.
Di ruangan dokter tersebut terdapat jendela jadi Syakima bisa melihat Nau.
" Nau! Bangun Nau! " teriak Syakima saat melihat temannya yang sedang dikejutkan oleh alat pengejut dari dokter.
Tiba tiba Lucca menampakan wujudnya dan langsung meminta maaf pada syakima " KAMU JAHAT! APA YANG KAMU LAKUKAN KEPADA NAU ITU KETERLALUAN LUCCA! LIHAT APA YANG KAMU PERBUAT" Teriak Jema sambil menangis terisak isak " Nau! Maafin aku Nau! Bangun Nau " teriak Lucca.
Tiba tiba alat pengecek detak jantung berbunyi "Nit Nit Nit" apakah itu tandanya Nau meninggalkan kami?! Tiba tiba alat itu berbunyi seperti biasa. Dokter pun keluar dari ruangan periksa dan memanggil Syakima
" Jantungnya lemah, katup jantungnya bocor. Tadi dia sempat meninggal dunia sebentar. Dan bangun lagi, waktu kalian hanya sebentar untuk bertemu dengannya. Cepatlah masuk!! " ajak dokter tersebut. " Nau we are here nau! Jangan tinggalin kita Nau, ada Lucca disitu ngelihat kamu Nau! Kalau kamu tinggalin kita. Kita sepi nggak ada kamu. Jangan tinggalin kita please! " Syakima berteriak sambil menangis terisak isak dan memegang tangan Naura. Tiba tiba dari luar Ortu Nau dan adik adiknya Nau datang. Langsung mereka masuk ke ruang periksa dan menangis sambil mencoba membangunkan anaknya itu. Saat itu Lucca mencoba untuk masuk ruangan tapi Jema slalu melarangnya. Saat kami semua menangis dan mencoba membangunkan Nau akhirnya ia bangun dan hanya mengatakan " Selamat tinggal Syakima dan keluargaku jangan menangis ya kalau aku tinggalkan kalian. Sampaikan salamku pada Lucca. " langsung alat pengecek detak jantung tersebut berbunyi " Niiiiiiiit"
"NAU!!!!!!!!" teriak kami semua. Semua orang di ruang periksa memeluk Nau dan menciumi Nau untuk terakhir kalinya. Dokter langsung memberikan Nau alat pengejut tapi apa? Hasilnya Nau telah meninggalkan kita semua. Kini ia telah ditutupi kain putih. Lucca yang melihat dari luar menangis sambil memanggil nama Nau. Semua orang keluar dari ruang periksa. Nau akan dimakamkan besok di pemakaman dekat rumahnya.
Pada saat pemakaman..
" ini surat wasiat untukmu Lucca, salam dari Nau" Kika memberi kan sepucuk surat wasiat dari Nau. Lucca langsung menangis terisak isak dan memanggil nama Nau berkali kali saat membaca surat tersebut, Lucca sangat terpukul atas meninggalnya Nau. Kini Nau hanyalah kenangan bagi Keluarga Nau dan Syakima juga Lucca. Nau hanyalah ada didalam hati kami. Selamat tinggal Nau, semoga kamu tenang disana.
TAMAT

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antara Kau,Aku dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang