❣ ix. Defeated (?)

783 101 7
                                    

"Kembali padanya sama dengan kembali ke rasa sakitku dan meninggalkan bahagianku yang sudah aku dapat dari dia,"

I F  Y O U

TERDENGAR suara pintu Apartement yang terbuka, Seojung lantas masuk. Ia melepaskan sepatunya dan menaruhnya di rak sepatu yang berada di dekat pintu. Baru beberapa langkah ia berjalan, langkahnya sudah saja berhenti. Bagaimana tidak berhenti? Jelas-jelas diruang tamu ada seorang pria yang duduk disana dan mempunggunginya.

Seojung sangat tahu pemilik punggung itu, ia langsung berbalik, berniat kembali pergi dari Apartementnya. Tapi langkahnya kembali terhenti, "Itu dia datang. Jadi cepat katakan yang ingin kau katakan setelah itu pergi." itu suara Sehun, Seojung mengetahuinya lantas berbalik.

"Siapa yang suruh dia masuk kesini?!" tanya Seojung dengan teriakan karena jarak mereka lumayan jauh. Kai yang mendengar suara Seojung lantas menengok kebelakang lalu bangun dengan senyuman mautnya. Sial! Kenapa harus tersenyum seperti itu?!, batin Seojung berapi-api. "Kenapa kau mengijinkannya masuk ke Apartementku?! Hey.. Tuan Oh bodoh yang ada disana tolong jawab aku!" teriak Seojung pada Sehun sambil berdecak pinggang.

"Dia main masuk saja. Katanya ada hal penting yang harus ia katakan padamu." Sehun melirik Kai yang berada didepannyaㅡmempunggunginya karena sedari tadi Sehun berdiri disebelah televisi dengan alasan ia tidak mau duduk disebelah Kai, bisa-bisa ia tertular player dari lelaki itu, pikir Sehun. "Tapi aku rasa kalau dia bicara dari mulutnya sama sekali tidak ada yang penting. Tapi tetap saja dia tidak mau pergi." lanjut Sehun, Kai sempat menengok kebelakang, menatap Sehun tajam sedangkan Sehun hanya mengangkat bahunya.

"Apa yang ingin kau katakan?!" tanya Seojung yang masih berdiri di ambang pintu Apartement tanpa mau mendekat ke arah dua pria yang berada di ruang tamu, "Cepat katakan! Atau aku panggil satpam!" teriak Seojung lagi.

"Hey... Nyonya Jung bodoh. Mendekatlah jika kau ingin dia cepat pergi. Kalau kau disana dan hanya berteriak, dia tidak akan bicara." ucap Sehun dengan nada yang lumayan tinggi, jengkel, kesal, dan lain-lain. Seojung hanya mendengus lalu berjalan menuju ruang tamu.

"Seojung-ah." panggil Kai, Seojung menatap Kai tajam dengan tangan yang berlipat didada. Seojung hanya mengangkat alisnya, menyuruh Kai untuk langsung bicara ke inti, "Apa kabar?" tanya Kai dengan senyumannya.

"Basa-basi macam apa itu? Kenapa kau tidak menanyakan sekalian saja padanya, dia sudah mandi atau belum?" omel Sehun dengan tangan yang berlipat juga. Seojung hanya mengangguk sebagai jawaban, terasa sedikit berubah saat tidak ada kau, itu saja, batin Seojung.

"Apa yang ingin kau katakan?" tanya Seojung to the point, Kai berjalan ke arah Seojung karena sebelumnya mereka dibatasi sofa. Kai meraih tangan Seojung lalu menggenggamnya, Seojung berusaha melepas genggaman tangan Kai tapi Kai menahannya. Kai hanya diam, menatap mata Seojung lama, Sehun yang berdiri dibelakang Kai berdehem kecil.

"Aku tidak suka ada tamu yang berlama-lama di Apartement Artisku," ucap Sehun sambil memandang objek lain seolah ia tidak melihat pemandangan didepannya saat ini. Apa Tuan Oh-ku cemburu?, batin Seojung.

"Aku tidak akan berlama-lamaㅡ"

"Hey.. kau sudah setengah jam disini dan kau bilang tidak akan berlama-lama? Drama apa saja yang telah mau mainkan, eoh?" cerocos Sehun. Kai menengok kebelakang, menatap Sehun jengkel.

"Bisakah kau tidak menyelaku? Aku tidak ada urusan denganmu." ucap Kai kesal. Sepertinya Sehun sedang ingin membuat keributan dengannya, pikir Kai.

"Hey... aku juga tidak ada urusan denganmu. Untuk apa kau bicara padaku? Cepat bicara padanya." jawab Sehun. Kai memutar bola matanya, sebenarnya yang menghambatnya bicara adalah Sehun karena terus saja mengomentari setiap ucapannya tetapi Sehun ingin cepat ia pergi, itu membuat Kai bingung.

If YouWhere stories live. Discover now