1. Flashback

261 47 31
                                    

Masa lalu,  sebagian dampak menjadikan cerita dimasa depan.

Flashback~

  24 September 2014

           Felani baru saja duduk di bangkunya, namun tampak  suasana kelas sedang berbeda dari biasanya, semua yang berada disini membuat beberapa gerombolan yang seperti sedang membicarakan sesuatu. Felani pun beranjak dan mendekati salah satu dari mereka.

"Haee epribadeh lagi pada ngapain sih?" Semua orang mengalihkan pandangannya ke arah Felani yang sedang memasang muka dengan cengiran polosnya. Tasya hanya mendengus kesal atas kelakuan sahabatnya itu yang tak pernah berubah sikapnya, perusak suasana.

"Apa sih Fel, lebay lo ah." Tangan Tasya tak segan-segan untuk menempeleng kepala Felani, kemudian ia melanjutkan percakapannya yang sempat tertunda dan tidak menggubris ocehan dari Felani yang sedang mencak-mencak tidak jelas. Memang begitulah tingkah mereka dari dulu, yang tak bisa diubah. Namun persahabatan mereka semakin hari semakin lengket seperti perangko dan kertas. Kadang mereka dijuluki sebagai Tom dan jery jika sedang ribut, dan sebutan Upin-Ipin jika sedang menye-menye bersama.

"Ih jahat lo Sya, pake acara nempeleng-nempeleng pala gue lagi, sakit nih."

"Udah diem, gak usah ngomel bisa gak? Ini masih pagi buta, tadi emak gue udah ngomel,  jangan jadi emak kedua gue deh!" Mereka yang tak ingin ikut campur perdebatan Felani dan Tasya pun hanya diam. Karena mereka malas meladeni ocehan dari dua orang mulut toa ini jadi cukup pasang kuping budek aja.

"Btw itu orangnya beneran Cowok?" Padangan Tasya beralih kepada Anggun yang sedang menatapnya dengan tatapan penuh tanya.

"Kayaknya sih gitu, soalnya gue lihat sambil lari sih jadinya agak burem."

"Apaan sih? Lo kemaren liat setan?" Felani bertanya dengan tatapan cengonya, yang membuat orang yang menatapnya tertawa terbahak-bahak.
"Iya lo setannya." Dan celetukan Tasya semakin membuat tawa itu menjadi-jadi. Felani kesal dengan Tasya dan dirinya semakin  kebingungan seperti orang tak tau arah.

"Ih kasih tau gue dong, lagi pada ngomongin apaan sih? Gue kepo nih!" Namun sebelum Tasya menjelaskan yang sebenarnya tiba-tiba suara bel pun berbunyi dan terpaksa Felani menelan kekecewaan.

"Baaah udah bel Fel, nanti aja deh jelasinnya. Nanti juga lo tau sendiri." Tasya berjalan menuju bangkunya dengan tatapan mengejek ke arah Felani.

"Kampret lo ah." Ia pun menyusul Tasya, menuju tempat bersinggahannya disamping Tasya.

Terdengar suara derap langkah kaki yang mendekat kearah kelas.
Mederap langkah seseorang itu berhenti didepan pintu kelas, sepertinya bukan satu orang saja,melainkan dua orang. Kenop pintu pun berputar dan terbukalah pintu yang memperlihatkan seorang ibu guru wali kelasnya ini, Bu Yati,  dibelakangnya tampak ada seorang anak yang memakai seragam putih birunya. Suasana kelas pun menjadi hening.
Bu Yati berjalan menuju ke dalam kelas, dan diikuti oleh anak tersebut, semua pasang mata yang berada disini menatapnya.

"Selamat pagi anak-anak!"

"Pagi Bu!"

"Ibu kesini bawa temen baru buat kalian, dia pindahan dari SMP yang ada di Jakarta, ayo Reza sini." Cowok yang dipanggil Reza itu mendekati Bu Yati, dimana pasti kalian tau cowok itu disuruh untuk apa. Dia pun mulai memperkenalkan dirinya.

Dafelan (Dafa Felani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang