[3] Pembalasan

37 10 8
                                    

"Aku berulah, kamu membatu."

1
"Azka?"

Dan yang tersebut namanya pun langsung membuka bola matanya yang terpejam.

"Cari siapa?" Pandangan Disa mengarah ke paperbag yang dipegang Azka. Paperbag yang tadi?

Azka menyerahkan paperbag itu, lalu berbalik beranjak pulang.

"Buat gue?" Tanyanya, tapi tak kunjung mendapatkan balasan dari Azka.

Disa langsung menaruhnya di meja. Lalu ia bergegas mengejar Azka.

"MAKASI YAA!" Kata Disa setelah langkahnya sejajar dengan langkah Azka. Azka hanya membalasnya dengan gumaman.

"Temenin gue yok." Ajak Disa.

Azka melirik jam tangannya, "Sudah larut."

"Bentar aja." Kata Disa.

"Nanti dicariin."

"Enggak lama kok. Janji deh. Yayaya?" Rengek Disa memaksa. Dan akhirnya Azka menyetujui ajakannya.

Mereka pun berjalan beriringan dalam hening. Menikmati keadaan malam hingga sampai di minimarket.

"Gue ke sana dulu ya." Kata Disa meninggalkan Azka.

Azka juga memasuki minimarket. Ia membeli 2 buah ice cream cone cokelat. Setelah membayar, ia pun duduk di salah satu kursi disana.

Tak lama muncul Disa dari apotek dan duduk di depan Azka.

"Mantab es krim!" Katanya mengambil es krim tersebut. "Makasi bor!"

"Buat saya." Cengiran di wajah Disa pun luntur seketika.

Azka membuka bungkus es krimnya. Lalu ia memakannya dengan diiringi 'mupeng'-nya Disa. "Enak." Gumam Disa yang masih terdengar Azka.

Azka-pun menatap Disa dan menyodorkan es krim yang ia makan, "Mau?"

Disa mengangguk meng-iya-kan.
"Beli." Jawab Azka.

"ISH!" Disa menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan dengusan kesal. "Pelit banget."

2
Disa menatap Azka misterius, "Lo tau gak?"

"Enggak." Jawabnya. "Belum dikasih tau."

"Belom selesai." Balas Disa datar. Azka hanya menggedikkan bahunya.

"Rara besok keluar noh."

"Hah?"

"Baru keluar jangan disakitin lagi. Awas aja lo ya!" Ancam Disa dan hanya ditanggapi gumaman oleh Azka.

Azka membuka bungkusan es krim keduanya, dan lagi-lagi masih diiringi tatapan Disa. "Lo pelit banget si, Zka."

"Gak bawa uang lebih nih." Lanjutnya.

Dengan berat hati,
"Nih." Azka malah memberikan es krimnya.

Salah kaprah.

"Dih, ngapain lo? Bu-bukan gitu maksudnya!" Tolak Disa. Gengsi.

"Yaudah kalau enggak mau." Azka pun menjilat es krimnya.

"E-eh sini deh." Kata Disa merebutnya kembali.

"U-udah di--" Disa tetap menjilatnya.

Disa hanya menyengir, "Balik yok." Ajaknya. Mereka pun bangkit meninggalkan area minimarket, tetapi karena arah pulangnya berbeda, mereka berpisah sampai di sini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FondlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang