Chapter 1

435 23 9
                                    

Happy Reading Ges....
Semoga suka sama ceritanya..

***

Anushka menatap bayanganya di cermin. Dia terlihat cantik dengan balutan saree dan juga aksesoris pernikahan. Dia sudah siap dengan pernikahan nya dan berhàrap tidak kandas laģi. Anushka bingung kenapa tidak ada suara nyanyian, biasanya mereka sudah datang.

"Jangan lagi ya tuhan... Kumohon jangan lagi" Anushka memohon dalam hati.

Anushka memutuskan untuk mengintip ke jendela. Namun, dia dikagetkan dengan seorang lelaki berpakaian modern di depan jendelanya.

"D-Dev" pekik Anushka tergagap menyadari lelaki di hadapannya adalah calon suaminya, "Kenapa kamu disini, seharusnya kamu udah di bawah kan memulai ritual" lanjut Anushka sambil berdoa dalam hati. "Jangan lagi ya tuhann.."

"AKU NGGAK MAU NIKAH SAMA KAMU" bentak Dev menunjuk Anushka dengan jari telunjuknya.

Anushka terdiam tubuhnya menegang, dadanya sesak. Air matanya hendak menetes, tetapi ditahannya.

"Kenapa kamu gagalin pernikahan ini, Dev!" Anushka berujar dengan nada sedikit ditinggikan.

"Ngaca, Nu. Ngaca!! Liat dong diri kamu, penampilan kamu itu terlalu ketinggalan jaman. And then, aku nggak suka punya istri ketinggalan jaman!" Ujar Dev berlalu pergi dari hadapan Anushka.

"DEVVV!!! DEVVV JANGAN TINGGALIN AKU!! DEV. Hiks hiks" Anushka terduduk lemas di atas kasur.

Ibu Anushka masuk dengan tergesa-gesa. Khawatir akan keadaan Anushka, putri satu-satunya.

"Anushka, kenapa nak?" Tanya ibunya

Belum sempat Anushka menjawab. Suara deringan handphone berbunyi. Ibu Anushka mengambil handphone tersebut.

"Hallo."

"..."

"Kenapa?"

"..."

"Dev Kabur!"

Hp yang ada ditangan Ibu Anushka terjatuh, hingga casing nya pecah. Sedangkan, kacanya sudah tak beraturan. Ibu Anushka terduduk lesu, air matanya keluar dengan deras. Segera dia memeluk Anushka, merasakan luka yang di derita anaknya.

Ayah Anushka masuk dalam keadaan bingung. Mendengar tangisan mereka Ayah Anushka khawatir.

"Ada apa?"

"D-dev hiks... kabur" jawab Ibu Anushka air matanya terus menetes.

***

ANUSHKA POV

Aku diam dalam pelukan ibuku, menghapus air mata yang akan menetes. Berusaha tetap tegar, supaya ibu dan ayah ku tidak khawatir. Sudah keempat kalinya, aku gagal menikah. Berapa banyak uang yang dihabiskan orang tuaku untuk itu. Aku tidak mengerti kenapa mereka semua menolak ku. Nafasku tercekat, saat ingatan perkataan Dev berputar di kepalaku bagaikan kaset rusak yang mengganggu pendengaran.

"Ngaca, Nu. Ngaca!! Liat dong diri kamu, penampilan kamu itu terlalu ketinggalan jaman. And then, aku nggak suka punya istri ketinggalan jaman!"

Apa salahku dalam semua hal ini ya tuhan? Aku bagaikan seorang pembawa nasib buruk dalam keluargaku. Mendapati sebuah kesedihan yang mendalam. Andaikan ada lelaki yang mengutamakan cinta dari pada gengsinya. Aku akan memilihnya walaupun, wajahnya tidak tampan dan tidak kaya. Namun, aku bisa mendapatkan cinta dan kasih sayang yang membuatku bahagia. Aku telah menyesal menolak seorang lelaki yang sangat mencintaiku. Dulu aku sangat terobsesi pada lelaki tampan dan juga mapan, tapi apa yang kudapatkan dari itu semua. AKU MENYESALLL!! YA TUHAN.

Andaikan penyesalan bukan di akhir aku tidak akan seperti ini. Namun, penyesalan selalu di akhir saat kita sudah sadar dan kita kehilangan semuanya. Malam ini juga aku bertekad akan memeruskan pendidikan ku ke perguruan tinggi.

"Ibu, Ayah" panggilku mendongak melihat keadaan mereka yang berlinangan air mata.

"Aku mau ke Mumbai untuk meneruskan pendidikan" ujarku dan mereka menatapku.

"Aku mohon.." ujarku menyatukan tanganku.

Mereka berdua mengangguk, aku segera bangkit mengambil koper dan memasuk kan pakaianku kedalamnya.

***

Please vote comment nya Ges...

Bad DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang