Part 1 (RIA)

47 5 10
                                    

Tin...tin...tin

Inilah pagi hari gue, mampir kerumah Risa untuk ajak Risa berangkat bareng ke sekolah. Kenapa gue gak masuk kerumah Risa? karena kedua orang tua Risa itu udah berangkat ngantor. Sedangkan dirumah Risa itu Cuma ada Risa sama kakak dinginnya aka kak Rio.

"Hihhh, mana sih ini Risa." Kumat deh kebiasaan ngaret Risa.

"huhhhh Ri, lo apa-apansih pagi-pagi udah klakson mobil aja" ucap Risa kesal dengan rambut yang masih berantakan.

Yak nama gue Riana Putri Pratama, gue anak kedua dari dua bersaudara. Kakak gue namanya Rian Putra Pratama. Dan yang hari ini gue jemput itu Risa, sahabat gue dari kecil yang paling bawel.

"Abisnya lo lama sih, cape tau gue nunggu" kata gue jutek

"Ya maap, kakak gue tuh pagi pagi udah cari ribut"ucap dia kesal.

"Siapa? Kak Rio?"ucap gue

"Ya siapa lagi coba kakak gue kalo bukan kak Rio" ucap Risa sambil ngerapihin rambut.

" Lagian kenapa sih gak bareng kakak lo, kalian kan satu sekolah"ucap gue bingung, sambil ngejalanin mobil ke sekolah.

"Kakak gue tuh hari ini sakit, dan gue sebenernya ngeyel pengen bawa mobil sendiri ke sekolah. Tapi gak boleh" ucap Risa sebel.

" Oh jadi kakak lo lagi sakit, siapa yang jagain trus an?" kata gue khawatir. Jujur gue punya perasaan sama kak Rio, tapi gue gak berani ngungkapinnya.

"Ciee khawatir ya lo? Kakak gue itu kalo sakit gak mau dijagain" ucap Risa menggodaku.

"Apaan sih!kan gue cuma nanya aja" ucap gue cuek sambil nutupin kegugupan.

"Gue tau kok kalo lo itu khawatir sama kakak gue"ucap Risa kembali usil.

"Apaan sih!yaudah sekarang turun, udah sampe sekolah nih"ucap gue mengalihkan perhatian.

O iya gue itu satu kelas juga sama Risa, satu bangku malahan. Sampe-sampe semua orang ngira kita itu saudara kembar yang tak seiras.

Kring....Kring....kring

"Lo udah ngerjain tugas pak botak belum Ri?"ucap Risa kelabakan.

"udah, kenapa?lo belum ngerjain?"ucap gue enteng

"iya belum nih!gue nyontek punya lo ya!" ucap Risa panik sambil nyalin jawaban.

Sedangkan didepan pintu Pak Botak sudah berdiri dengan raut wajahnya yang menyeramkan, dan membuat kelas yang semula bising dengan suara anak anak yang bingung mengerjakan pr menjadi hening.

"Selamat pagi"ucapnya sambil berjalan menuju kursi

"Pagi pak" ucap murid serempak.

"Kumpulkan semua tugas dimeja saya sekarang!"ucap pak Botak menggelegar. Semua murid pun langsung ngibrit ngumpulin tugas mereka ke meja.

" Aduhhh mati, gue belum selesai ngerjainnya"ucap Risa panik

"Udah kumpulin aja tugas yang ada" ucap gue enteng.

"Kenapa di meja sini Cuma ada 29 buku?siapa di sini yang belum mengumpulkan?"

"S-aa-ya pak"ucap Risa tergagap

"Kenapa kamu tidak mengumpulkan?"ucap pak Botak mengintimidasi.

Risa pun cepat-cepat maju kedepan kelas mengumpulkan tugasnya yang belum selesai. Tetapi ketika Risa berbalik menuju bagku, suara pak Botak Kembali menggelegar

"RISA!SETELAH ISTIRAHAT TEMUI SAYA DI RUANG GURU!"ucapnya menggelegar.

"Baik pak" ucap Risa lesu

Pelajaran pun berlangsung dengan lancar, hingga jam istirahat pun berbunyi

Kring...kring...kring

"RISA!KERUANGAN SAYA SEGERA!"ucapnya dingin.

Asal kalian tahu, sebenernya pak botak itu namanya pak Reza. Tapi karena menurut Risa pak Reza suka marah-marah jadi diberi julukan pak botak. Dan pak reza itu gak seperti bayangan kalian semua, pak Reza itu adalah guru termuda dan tertampan di SMA Nusa Bangsa.

"Ri, anterin gue yuk ke ruang pak Botak" pintanya memohon.

"ogah ah, yang ada gue nanti nunggu lo lama lagi" ucap gue cuek.

" Lo kan sahabat gue, masa lo tega sama gue" ucapnya memelas

"ckckck iya, iya gue anterin. Tapi gak sampe masuk keruangan ya?" ucap gue

"Huaa makasih, calon kakak ipar yang baik"ucap Risa gembira. Tapi tadi Risa bilang apa?gue calon kakak iparnya?

"Lo bilang apa barusan?"ucap gue

"Gue gak bilang apa-apa kok, udah ayok anter gue keruang Pak Botak itu" Ucap Risa sambil menggeretku ke ruang pak Reza.

Tok...tok...tok

"Masuk"perintah dari dalam

"Lo ikut gue yuk Ri"pinta Risa ke gue

"Ogah, yang punya masalah sama pak Reza kan lo bukan gue"ucap gue cuek

"Lo mah gitu"ucap dia masuk dengan lesu.

Krekk

"permisi pak"

To be continue

...............................................................................................................................................

Maaf kalau ceritanya jelek dan gak nyambung. Karena aku masih penulis amartiran yang masih belajar. Jangan lupa vote dan commentnya :)

Next?

5 vote+ 5 comment

4 RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang