menyebalkan

19 3 0
                                    

Sepulang sekolah

Rin POV
Apa apaan si suwa itu. Dia menggenggam tanganku. Aku bahkan belum pernah bergandengan tangan dengan laki laki. Dia...menyebalkan.
Saat kuingat kejadian tadi pipiku memerah.
Ada apa denganku ?

Keesokan harinya.
Dia masih duduk disebelahku. kulihat dia menatapku sambil tersenyum. Yang langsung membuat pipiku memerah. Ada apa dengan tatapannya. Kuharap dia tidak melihat muka memerahku. Ternyata dia memang ganteng.
Apa yang kupikirkan..dasar rin baka.

'Apa ?' Tanyaku
'Jalan-jalan denganku yuk...kau tau waktu kau menunjukkan perpustakaan sekolah ini. Aku ingin pergi kesana!'
'Baiklah aku memang ingin kesana.' Apa? Mengapa aku menerimanya. Tapi tak apa aku memang ingin ke perpustakaan untuk membaca manga.

Sampai di perpustakaan
Kulihat perpustakaan tidak ada pengunjung selain kami.
Aku langsung mencari komik yang kusuka. Setelah menemukan, aku pun langsung membacanya.
Tiba-tiba dia duduk di sebelahku dengan sangat sangat dekat bahkan membuat jantungku  berdetak cepat.

Suwa POV
Aku memang sengaja mengajak rin ke perpustakaan karena kemarin kulihat perpustakaan tidak ada pengunjung. Aku ingin duduk berduaan saja dengan rin. Wah pipi rin memerah. Kawai na... sangat manis. Aku ingin melihatnya lagi. Mungkin dia mersa cangggung begitu juga denganku. Bagaimana tidak kami baru kenal dan sekarang duduk dengan sangat dekat. Aku senang.
'Hey..bisakah kau menyingkir. Kau terlalu dekat bodoh.' Rin menyuruhku menyingkir sambil menunduk guna menutupi wajahnya yang memerah.
Jangan menunduk aku suka wajahmu saat memerah batinku.
'Tidak aku suka disini. Dekat denganmu membuatku nyaman.'
Jawabku tak berbohong.
'Kau...me..menyebalkan' bentaknya.
Dia langsung pergi mencari tempat lain yang jauh dariku.
Kubilang aku nyaman berada di dekatnya tapi dia malah menjauh.huh..
Sepertinya aku menyukainya dia gadis yang imut,mudah marah tapi membuatku nyaman berada di dekatnya.

Rin POV
Dia membuatku berdebar...perasaan apa ini. Dia pasti mempermainkanku. Jangan pedulikan dia rin... aku mencoba menenangkan diri.

Ting tong waktunya masuk kelas.
Aku langsung berjalan ke kelas bersamanya. Dan tentu saja para siswi memandangiku dengan sinis. Apa salahku, bukannya dia yang membuntutiku terus.
Dasar....

Sepulang sekolah
Saat aku hendak pulang para siswi mencegatku entah berapa orang. Aku punya perasaan buruk tentang ini pasti masalah suwa yang selalu bersamaku. Bersamanya memang mebawa masalah.
'Hey..kau mencoba menggoda reiji-sama.'
'Tidak, dia yang menempel padaku.'
'Dasar kau, jangan mencoba mengelak. Memangnya kau merasa pantas bersama reiji-sama hah...'
Aku terdiam..memang benar.
'Memangnya siapa kau berani melarangku'
Apa yang baru kukatakan mereka banyak sedangkan aku hanya sendirian. Seperti dugaan salah satu dari mereka akan menamparku aku menutup mata dan sebelum tangan itu melayang ke wajahku.
'Hey jangan apa-apakan pacarku.' Suara suwa mengagetkanku dan mereka. Sontak mereka langsung berlari menjauhiku dan suwa.
'Kau tidak apa-apa?' Tanyanya lembut.
'Apa maksudmu, pacarku' tanyaku sambil menunduk menutupi pipiku yang memerah.
'Aku menyukaimu, sungguh.' Jawabnya.
'A..a.apa' dia mempermainkanku pasti...mana mungkin siswa populer sepertinya bisa suka padaku.
'Aku-me-nyu-kai-mu.' Jawabnya mengeja.

galaxy standard and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang