Mendengar jawabannya jantungku sangat berdebar. Aku langsung berlari pergi menjauhinya.
Hah..hah..nafas ku tak beraturan karena lelah berlari.
Dia bersunguh sungguh atau...
Yang pasti perkataannya terus mengiyang di kepalaku. Suwa reiji itu membuatku kacau...
Pada malam harinya pun aku tak bisa tidur memikirkan perkataannya. Suwa reiji sukses membuatku galau/ entah apa.Keesokan harinya. Di sekolah
'Hai rin.' sapanya.
Apa ia tidak sadar kecanggunganku. Bagaimana dia bisa bersikap seakan tidak terjadi apa apa kemarin.
'Ya' jawabku gugup. Aku tak sanggup melihat wajahnya.
'A..ano..aku mau ke kamar mandi sebentar.'
Mencoba menenangkan diri dengan mencuci wajahku.
Bagaimana ? aku terus terusan merasa canggung berada dekat dengannya. Dia...senyumnya..tingkahnya....
Ayolah...lupakan dan fokus.
Aku ke sekolah untuk belajar.
Ada apa denganku. Itu pertanyaan untukku sendiri tapi tak bisa kujawab sendiri.
Ah...merepotkan!!
Pikiranku sudah tenang dan langsung memasuki kelas.
Bersikaplah cuek seperti biasa rin.
Poker face.
Poker face.
'Hey rin' dia kembali menyapaku.
'Apa' jawabku tetap dengan poker faceku.
'Maukah kau datang ke konserku. Aku ingin mengenalkanmu pada mereka.'
'Maaf'
'Bagaimana jika ku ceritakan kalau kau berpacaran denganku di sekolah atau di tengah konserku.' Ancamnya sambil tersenyum licik.
'Ba..baiklah dasar..awas kau jika mengatakan kalau kau pacarku. Memangnya siapa kau ?'
'Aku adalah laki-laki yang menyukai kagamine rin, dan calon pacarnya. Ya...kan'
'Kau MENYEBALKAN selalu saja mempermainkanku.'
'Tidak aku tidak mempermainkanmu aku sangat bersungguh-sungguh menyukaimu loh! Dan itu akan kubuktikan bahwa aku bersungguh-sungguh.' Jawabnya dengan nada serius.
'Ini tiket VIP untukmu rin-chan dan aku membawakan lebih agar kau bisa datang bersama temanmu oke...'
'Baiklah aku akan datang.' Jawabku sambil mengambil tiket yang suwa sodorkan.
'Aku terlihat keren loh saat sedang konser. Lihat aku ya sayang....' kata suwa sambil memperjelas frasa sayang.
'Si..siapa yang sayangmu huh..suwa baka.'