04

32 7 10
                                    


"Lansung saja, jadilah yeojachingu ku sunbae." Mendengar itu membuat mataku terbelalak tak percaya.

Apa yang dia katakan? Aku bahkan tidak mengenalnya sebelumnya?.

"MWO?" teriak ketiga sahabatku serempak. Membuat seisi kedai menatap kearah kami.

Aku menundukkan sedikit kepala ku sebagai tanda permintaan maaf pada seisi kedai. Ku tatap ketiga sahabatku itu dengan tajam, mereka hanya terkekeh malu.

Aish.. memalukan sekali!

Lelaki itu masih terpaku ditempatnya menunggu jawaban dari ku. Tapi, aku tidak tau apa yang harus ku jawab.

"Haneul, jangan diam saja cepat jawab. Jangan membuatnya menunggu." Seru Hyosonn. Aku menatapnya bingung.

"Hhmm.... mianhae Namsoo-ssi aku tidak bisa.... aku tidak mempunyai perasaan yang sama dengan mu. Mianhae jeongmal mianhae." Ucapku dengan nada dan kata-kata yang sehalus mungkin. Aku hanya takut ia merasa kecewa dan sedih

Namsoo menundukkan kepalanya lemah. Raut wajahnya terlihat kecewa. Sungguh, aku merasa tidak tega.

"Carilah wanita lain yang lebih baik dari ku. Kurasa diluar sana banyak wanita yang mau menerima mu." Ucap ku menyakinkannya.

Lalu aku berdiri, berhadapan dengannya. Ia masih menundukkan kepalanya.

"Hey! Kau itu tampan. Pasti banyak wanita yang mau denganmu. Hilangkan kesedihanmu cari yang lebih baik dan yang lebih cantik dari ku. Dan lupakan aku. Namsoo fighting! " aku menepuk pundaknya memberinya semangat. Ia mengangkat kepalanya dan tersenyum miris.

Ketiga sahabatku hanya tertegun melihat kami.

"Sunbae... Let's be friend" ucapnya lirih.

Aku rasa untuk permintaannya kali ini aku harus mengiyakan. Apa salahnya kalau berteman.

Aku mengangguk membuatnya tersenyum puas. Syukurlah ia sudah tidak sedih lagi.

" Ekhm... hanya mengajak Haneul? Bagaimana dengan kami?" Ucap Micha sinis. Aku mengerti apa yang dimaksud dengan Micha.

"Ah.. pertanyaan itu tidak hanya ku tujukan pada Haneul sunbae, tapi pada kalian juga. Jadi, bolehkah aku menjadi teman kalian?" Balas Namsoo ramah. Aku menatap ketiga sahabatku menanti jawaban mereka.

"Berteman? Tidak masalah" ucap Myunghee mantap. Lalu mereka tersenyum meyakinkan.

Kami saling tersenyum satu sama lain. Dan berakhir dengan tertawa bersama.

Kami aneh bukan? Namanya juga 'absurd'.

Selamat datang Namsoo di pertemanan yang bisa membuatmu seperti orang gila ketika sedang bersama kami.

★ ★ ★

Baru saja aku sampai di rumah. Segera ku masuk kekamar untuk menganti pakaian. Karna aku harus membantu ibuku ditoko rotinya.

Aku memasuki toko roti melalui pintu belakang. Dengan cepat aku mengambil celemek yang tergantung disana dan langsung memakainya, lalu aku berjalan menuju konter pemesanan. Walaupun sudah ada pelayan yang menjaga disana.

Selang beberapa menit, yang tadinya keadaan toko roti ramai sekarang sudah tidak ada pembeli lagi.

Aku melihat ibuku yang kesulitan membawa dua kantong plastik besar berisi sampah segera aku menghampiri ibuku dan mengambil alih sampah-sampah itu dari tangan ibuku.

"Sini, biar aku saja." ibuku menyerahkan sampah-sampah itu. Tidak lupa ia tersenyum hangat padaku. Senyumnya yang selalu membuatku merasa nyaman. Aku membalas senyumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When I Meet You [PARK JIMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang