Seperti remaja lain nya, Fahreza Bimantara nama lengkapnya terpaksa untuk bangun pagi. Pasti kalian semua sudah tau apa tujuan Fahreza bangun pagi bukan?.
Fahreza segera memakai seragam sekolahnya dan beres-beres untuk pergi kesekolah pagi ini. Ia memandang wajah tampan nya di cermin. Ia memastikan didepan cermin bahwa penampilan nya hari ini sudah perfeck .
Fahreza segera turun dari kamarnya menuju dapur. Setiba nya didapur ia melihat ayah nya sadang sibuk memasak. Bukannya dirumah mereka tidak ada pembantu,tapi memang menjadi kebiasaan ayahnya memasak sarapan setiap paginya.
"Pagi yah,ayah masak apa?" tanya Fahreza pada ayah nya,lalu duduk dimeja makan.
"Nasi goreng doang fa" jawab ayah nya tanpa menoleh kearahnya, karna masih fokus memasak.Fahreza menatap punggung ayah nya yang sedang sibuk itu. Ia tau bahwa ayahnya itu adalah
Pria yang paling kuat yang pernah ia kenal. Walau pun Fahreza tidak pernah merasakan kehadiran seorang ibu, tapi ia masih bisa merasakan kasih sayang yang sangat tulus dari ayahnya."tada... nasi goreng rica-rica ala ayah." ucap ayah Fahreza sambil membawa dua piring nasi goreng. Fahreza yang melihat tingkah ayahnya itu hanya tertawa terbahak.
"haha ayah, pasti enak tuh nasih gorengnya." Fahreza lansung menyantap nasi goreng buatan ayahnya itu. Ayah nya tertawa melihat anaknya makan sangat lahab "kamu lapar apa doyan?" tanya ayahnya sambil menatap Fahreza.
Fahreza menatap ayah nya sekilas "dua-dua nya yah" ucapnya lalu kembali fokus menyantap sarapan nya.
"fa, ayah boleh nanya gak?" Tanya ayah Fahreza tiba-tba. Fahreza hanya menganggukan kepalanya.
"kamu udah punya pacar?" tanya ayah Fahreza yang sukses membuat nya tercekik.
"uhuk..uhuk.. minum yah,minum" ucap Fahreza sambil batuk-batuk.
"iya-iya tunggu bentar" balas ayah nya segera mengambil air putih untuk anaknya. Ayah nya kembali sambil membawa segelas air putih. Fahreza lansung menyambar gelas tersebut dari tangan ayah nya dan meminum nya lansung dengan buas.
"gimana udah baik kan?" tanya ayah Fahreza sambil menatap anaknya lekat-lekat. Fahreza hanya mengangguk- angguk kan kepalanya.
"ayah tanya sekali lagi fa, apa kamu udah punya pacar?" Ayahnya kembali bertanya pada Fahreza.
"Aaaeee.. gimana ya yah, sampai sekarang sih belum" ucap Fahreza takut-takut pada ayahnya. Ayah nya memang tidak pernah tau jika Fahreza tidak tertarik dan tidak menyukai yang namanya perempuan.
" apa? belum? umur kamu sudah 18 tahun fa, masak ayah gak pernah lihat kamu bawa pacar atau teman perempuan kerumah? kamu normal gak sih?" perkataan ayah nya yang satu ini, sukses membuat jantungnya terasa akan copot.
"aaa..aku normal kok yah. Yaudah yah, Fahreza pamit sekolah dulu ya yah. dahh ayah" Fahreza lansung bersalaman dan mencium punggung tangan ayah nya. Setelah itu ia segera berlari keluar rumah menuju bagasi untuk mengambil mobilnya.
Kini Fahreza berada didalam mobil sport ferrari berwarna merah kesayangan nya. Ia duduk sejenak didalam mobil nya sambil memijat-mijat kepalanya yang terasa sangat pusing.
"Mampus deh gue!mau bilang apa sama ayah? Masak iya gue bilang ke ayah kalau gue gay? Gak mungkin kan?secara kan gue normal cuman gak tertarik aja liat perempuan" Fahreza berbicara sendiri pada dirinya."Persetan deh!ntar lagi deh gue pikirin, Fahreza sekarang fokus menuju sekolah" Fahreza menenangkan dirinya, lalu malajukan mobilnya menuju sekolah nya.
Sesampainya disekolah Fahreza lansung turun dari mobilnya. Ia berjalan menuju kelasnya dengan langkah yang super gontai. Siswa-siswa lain melihatnya dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. Ada yang melihatnya dengan pandangan risih,benci,jijik,sampai suka.
Fahreza tidak memperdulikan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gayra
RomanceWARNING : Bagi yang baca cerita ini saya wajibkan untuk memberikan VOTE dan COMENT NYA. TERIMAKASIH :* Menurutku semuanya terasa begitu ajaib. Karna ia perempuan pertama yang bisa menembus dan memberi warna hidup dan hatiku. Mungkin semua orang di...