Ada Ilmu Kedokteraan Didalam Al-Qur'an[1]

4.5K 150 0
                                    

[Ada Ilmu Kedokteran di Dalam Al-Qur’an]

Betapa banyak penyakit disebabkan makanan, adakalanya makanan yang dimakan tidak baik untuk tubuh, atau ‘porsi’ makan yang ‘tidak sehat’

Al-Qur’an adalah kitab suci yang berisi petunjuk, baik petunjuk berkaitan dengan perkara akherat maupun perkara dunia. Dan diantara petunjuk yang berkaitan dengan urusan dunia adalah petunjuk dalam masalah makan dan minum.

Ada potongan ayat di dalam Al-Qur’an tentang hal ini, yang dikatakan beberapa ulama ahli tafsir bahwa ayat itu berisi ilmu kedokteran seluruhnya. Dan ternyata ayat itu berbicara tentang makan dan minum.

Ayat tersebut adalah firman Allah:

و كُلُوْا وَ اشْرَبُوْا وَ لَا تُسْرِفُوْا  إِنَّ اللهَ لَا يُحِبُّ المسْرِفِيْنَ

“Makan dan minumlah dan jangan ‘melampaui batas’, sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang ‘melampaui batas’.” [Al-A’raf, 31]

:: Allah Menghimpun Ilmu Kedokteran Dalam Ayat Ini

Imam Muhammad bin Ahmad Al-Qurthubi berkata:

“Dikisahkan bahwa khalifah Ar-Rasyid memiliki seorang dokter beragama Nasrani yang sangat pandai, lalu dokter itu berkata kepada ‘Ali bin Husain:

“Di dalam kitab kalian tidak ada sedikitpun ilmu kedokteran, sedangkan ilmu itu ada dua : ilmu tentang agama dan ilmu tentang badan?”

Lalu ‘Ali bin Husain berkata: “Allah menghimpun seluruh ilmu kedokteran di separuh ayat di dalam kitab kami (Al-Qur’an).”

Lalu dokter tadi berkata: “Ayat yang manakah?”

‘Ali bin Husain menjawab: “Yaitu firman Allah ‘Azza wa Jalla : “Makan dan minum lah dan jangan melampaui batas”...” [Kitab tafsir ‘Al-Jami’ Li Ahkamil Qur’an’, karya imam Qurthubi, jillid 9, halaman 197]

Imam Ibnu Katsir juga berkata:

قال بعض السلف : جمع الله الطب كله في نصف آية : و كلوا و اشربوا و لا تسرفوا

“Beberapa ulama salaf berkata: “Allah menghimpun ilmu kedokteran seluruhnya di dalam separuh ayat: “Makan dan minum lah dan jangan berlebihan”.” [Kitab ‘Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim’, karya Ibnu Katsir, jilid 3, halaman 406]

Hal ini tidak berlebihan, karena memang dasar dari ilmu kedokteran atau ilmu pengobatan adalah ‘mengatur makanan’, baik mengatur makanan itu sendiri, atau mengatur ‘porsi’ makanannya. Dan salah dalam masalah ini mengakibatkan timbulnya penyakit.

Sebagaimana dikatakan syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di:

و أُصُوْلُ الطِّبِّ تَدْبِيْرُ الغِذَاءِ

“Dasar-dasar ilmu pengobatan adalah mengatur makanan...” [Kitab ‘Bahjatu Qulubil Abrar’, halaman 128, cetakan Mesir]

Dan juga, Ibnu Hajar di dalam ‘Fathul Bari’ mengatakan bahwa ilmu kedokteran ada tiga prinsip’, yaitu:

1. Hifzhu Ash-Shihhah (Menjaga kesehatan).
2. Al-Ihtima’ ‘An Al-Mu’dzi (Melindungi tubuh dari hal-hal yang mengganggu kesehatan).
3. Istifragh Al-Madah Al-Fasidah (Mengeluarkan zat yag tidak baik dari tubuh).

Sehingga, orang yang mengatur makan dan minum, dia telah melakukan tiga prinsip ini.

Karena dengan teraturnya makan, tubuh menjadi sehat, dan ketika tubuh sehat, daya tahan tubuh menjadi kuat, pencernaan kita akan berjalan dengan baik, zat-zat yang tidak baik akan dikeluarkan tubuh melalui air kencing, keringat dan juga kotoran.

:: Makna Ayat Secara Umum

Ayat ini menjelaskan bahwa kita diperbolehkan makan dan minum, akan tetapi dalam waktu yang bersamaan kita tidak boleh ‘melampaui batas’ atau ‘berlebihan’, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.

Ibnu ‘Abbas berkata:

أحل الله الأكل و الشرب ما لم يكن سرفا أو مخيلة

“Allah menghalalkan makan dan minum, selama tidak ada unsur ‘melampaui batas’ atau unsur kesombongan.” [Diriwayatkan Ibnu Jarir, dan Ibnu Katsir mengatakan bahwa sanadnya shahih]

Namun, bukan makan dan minum yang menjadi tujuan. Makan dan minum hanya sarana, yang menjadi tujuan adalah ibadah, sebagai wujud syukur kepada Allah.

Sehingga, ketika kita menyantap makanan, jangan lupa, bahwa kita makan dan minum adalah untuk mendapatkan kekuatan, sehingga bisa melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Nya.

Sebagaimana hal ini terkandung di dalam firman Allah:

يأيها الرسل كلوا من الطيبات و اعملوا صالحا إني بما تعملون عليم

“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Al-Mu’minun, 51]

Allah juga berfirman:

يأيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم و اشكروا لله إن كنتم إياه تعبدون

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” [Al-Baqarah, 172]

Dan hasil yang didapatkan sesuai dengan niatnya, jika dia niat supaya makan dan minum tersebut membantunya untuk beribadah, maka makan dan minum yang sebetulnya hanya aktivitas rutin biasa, berubah menjadi suatu amalan yang berpahala.

Bersambung...

ALL ABOUT ISLAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang