Part 5

1.3K 140 8
                                    


Derap langkah terdengar nyaring di lorong rumah sakit itu. Kaki jenjang bak model itu terus melangkah ke tempat tujuan nya. Dengan wajah yang angkuh. Raut wajah yang datar. Ia pergi menemui lelaki itu. Lelaki yang pernah ada di hidup nya.

"Aku akan melakukan nya."

Suara tegas dan dingin itu. Mampu membuat Chanyeol mendongak. Ia terkejut. Yoona datang dengan tiba-tiba dan mengatakan hal yang mustahil baginya. Tapi apalah daya ketika Yoona sudah mengatakan nya. Ia harus bersyukur sekarang. Setidak nya dewi fortuna sedang berpihak padanya.

"Yoona? Kau datang? Kau ingin melakukan nya?"

"Aku tidak suka mengulang kembali perkataan ku!"

"Gomawo Yoona, kau sudah datang dan mau melakukan nya!"

Chanyeol kembali berlutut di hadapan Yoona.

'Astaga, kumohon jangan lakukan ini! Jangan berlutut dihadapanku demi gadis jalang itu! Itu menyakitkan Chanyeol! Nappeun namja! (Lelaki jahat!)'

Mata Yoona berkaca-kaca. Ia paling tidak sanggup melihat orang yang di cintainya melakukan hal bodoh demi gadis itu.

"Berdirilah! Jangan pernah melakukan hal konyol seperti itu lagi! Aku membeci nya, Park Chanyeol!"

Suara tegas dan beraura dingin itu mampu memohok hati Chanyeol.

'Yoona sudah berubah. Dan itu karena aku.'

"Baiklah, aku tidak akan melakukan hal itu lagi."

Mereka akhirnya pergi keruang dokter. Dan membicarakan tentang transfusi darah.

*

Transfusi darah berjalan lancar. Seohyun tidak mengetahui jika darah yang baru saja mengalir dalam tubuh nya adalah darah Im Yoona. Darah gadis yang ia renggut kebahagiaannya.

"Yoona. Terimakasih telah menolong Seohyun. Aku sangat berterimakasih!"

"Tidak usah mengucapkan terima kasih. Aku melakukan nya bukan demi Seohyun, ataupun demi mu, Chanyeol! Aku melakukan nya karena ada perasaan iba di dalam hatiku saat mendengar Seohyun mengalami masa kritis karena perbuatan nya sendiri."

Yoona terdiam sejenak.

"Kau tahu? Seohyun hamil kemudian mengugurkan kandungannya. Tapi kau masih mencintainya yang bahkan telah tega membunuh janinnya sendiri. Sedangkan aku, aku bahkan sangat ingin memiliki bayi denganmu, tapi kau malah meninggalkan ku. Meninggalkan ku dengan sejuta harapan akan masa depan kita. Harapan memiliki sebuah keluarga kecil yang bahagia. Bukan kah dunia ini sangat tidak adil? Ternyata benar apa yang orang bilang, cinta itu buta!"

Chanyeol terhenyak mendengar penuturan Yoona. Suara nya bergetar. Yoona mati-matian untuk tidak mengeluarkan cairan bening yang sudah membendung di pelupuk mata nya.

"Yo..Yoona-"

"Aku pergi!"

Yoona berlalu begitu saja. Chanyeol menatap punggung Yoona yang semakin jauh dan hilang dari penglihatannya. Ingin sekali ia berlari menghampiri wanita itu dan merengkuh tubuh lemah itu kedalam pelukannya, dan mengucapkan kata maaf walau tiba sebanding dengan luka yang ia torehkan. Tapi kakinya sangat sulit untuk digerakkan. Walaupun itu hanya satu langkah. Ia hanya diam mematung. Perlahan air mata turun dari wajah tampan nya.

I'M HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang