Satu Januari Dua ribu tujuh belas. Masih kamu yang menghiasi pikiranku. Masih tetap bayangmu yang mengisi ruang kosong dalam hatiku. Masih juga kamu yang hidup dalam tulisan-tulisanku. Dan akan selalu kamu yang kurindukan setiap malamnya.
Satu Januari Dua ribu tujuh belas. Kamu datang lagi kepadaku. Sebagai seorang teman. Sebagai seorang teman yang sedang berbagi cerita tentang kebahagiaanmu dengannya. Aku yang mendengarnya hanya bisa tertawa. Lebih tepatnya menertawakan diriku sendiri yang masih terikat akan bayangmu.
Satu Januari Dua ribu tujuh belas. Aku berharap semuanya berakhir. Aku berharap bisa bahagia meski tanpamu. Aku berharap yang terbaik untukku, untuk kita.