How To Make It, 만두?

53 3 0
                                    


"Yerin Kau sudah besar sekarang" Nyonya Lee duduk di sofa.

Yerin hanya tersenyum membuat garis indah di kedua belah bibirnya. Wajahnya yang bulat, memberikan ruang yang pas untuk menyatukan, Mata, Hidung, dan bibirnya.

Gadis yang di panggil Yerin itu merasa kurang nyaman berada di dekat Nyonya Lee. Setelah 11 tahun tidak bertemu, bukan tidak mungkin orang yang dulu dekat bisa menjadi secanggung ini.

Percaya atau tidak, dulu keluarga Yerin dan keluarga Jackson sangat dekat. Seperti halnya persahabatan yang dibina cukup lama antara ibu Yerin dan Ibu Jackson

"Yerin-a, kau satu sekolah dengan Jackson kan?"Nyonya Lee melontarkan pertanyaannya.

"Hmmm... ye eommoni" Suaranya di buat sedemikian sopan. Bagi yerin sedekat apapun meeka di masa lalu, Nyonya Lee di hadapannya ini sudah berusia 50 tahun, bicara penuh kesopanan pada orang yang lebih tua merupakan prinsip hidupnya yang paling utama.

"Aku terkadang khawatir dengan Jackson, semenjak kami pindah ia jarang di rumah. Bagaimana Jackson di Sekolah?"

Yerin tersenyum. Terpisah sebelas tahun dan bertemu kembali di usia 17 tahun tidak membuat mereka otomatis menjadi akrab. "Aku tidak pernah memperhatikannya Eommoni " Di perhatikan atau tidk Jackson itu tetap menjadi perhatian seluruh siswi di Sekolah. Ralat, seluruh Siswi kecuali Yerin. Dia bukan Type Jackson Holic (nama Fans Jackson di Sekolah) yang membuntuti Jackson sambil berteriak histeris memanggil namanya.

"Waeyeo? Kalian dulu sangat akrab" Nyonya Lee terlihat kecewa. Namun senyum tua yang tergaris dibibirnya tidak surut.

Dia terlalu populer. Jackson terlalu populer. Dia bukan Idol atau apa, kata Min Sahabatnya (sekaligus ketua Jackson Holic) Jackson itu Flower Boy. Dia setingkat Trainee JYP yang juga bersekolah di sana bernama Im Jaebeom. Untuk dekat dan menyapanya saja mungkin tidak sempat. Lagi pula Jackson kecil berbeda dengan Jackson yang sekarang. Semuanya berbeda, wajahnya saja yang tetap sama dan bolos di pelajaran Matematika. Setidaknya itu yang ia dengar dari Min. Walaupun mereka tahu Jackson itu Bolos dan kurang pandai dalam pelajaran Ilmu Alam,tetapi para gadis di sekolah seperti sudah tersihir olehnya.

Nyonya Lee menyadarkan yerin dari lamunannya."Yerin-a, Jackson sering terlihat bersama wanita di sekolah?"

"Aku tidak tahu eomoni" terhitung sudah seminggu Jackson di Sekolah itu tetapi ia sudah sangat populer dan mampu berbaur bersama teman yang lain. Jangankan Yeoja, namja saja benar-benar suka dengan Jackson yang periang dan penuh semangat.

"Sepertinya kalian tidak begitu dekat."Nyonya Lee menghela nafas panjang.

Yerin hanya tersenyum. Bukan tidak pernah Yerin berharap agar Jackson mau sekali saja menyapanya, tetapi sampai detik inipun tidak.

"Apa yang di lakukan eommamu sekarang?" lanjut Nyonya Lee mengalihkan pembicaraan.

"Setelah membuat mandu eomma buru-buru berangkat ke Busan mengunjungi Kakek" Yerin menyerahkan Rantang berisi dumpling. "Eomma hanya menitipkan salam"

"Ah... Keurae? Ini mandu Resep Rahasia Kami" Nyonya Lee tersenyum mengetahui Aroma sedap Mandu di dalam rantang. Yah Mandu, Mandu dengan resep rahasia yang hanya di ketahui oleh Nyonya Lee dan Ibu Yerin. Resep legenda yang tak ada duanya. Berapakali Yerin sengaja makan mandu di tempat-tempat terkenal, tidak ada yang memiliki rasa seperti itu. Yerin pernah menyarankan kepada ibunya untuk membuka usaha Mandu tetapi ibunya menolak. Resep ini khusus untuk mereka berdua saja.

"Ye eomoni"

Beberapa saat keadaan menjadi sangat tenang. Yerin tak tahu harus berbicara apa. Nyonya Lee hanya bisa tersenyum melihat Yerin yang sangat kentara merasa gugup. "Yerin-a, tak apa. jangan canggung seperti itu. Biasalah, anggap aku seperti eommamu."

HAPPY DUMPLING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang