Chapter 6

3.1K 171 13
                                    

Author Pov

Disebuah rumah yang bisa dibilang cukup mewah, terlihat sepasang kakak beradik yang sedang bersiap-siap pergi ke sekolah mereka yang baru. Saat ini mereka sedang sarapan dengan orangtua mereka.

"Mom, dad kita pergi dulu, bye!!" ucap gritte sambil mencium pipi kedua orangtuanya dan diikuti oleh bryan. Lalu mereka berlalu menuju sekolah menggunakan mobil. Sesampainya mereka di sekolah, mereka menjadi pusat perhatian.

"wah!! kayaknya kita bakalan terkenal nih disini." ucap bryan percaya diri.

"yaelah bang lo kepedean banget, mana mungkin orang jelek kayak lo jadi terkenal." ucap gritte mengejek bryan.

"siapa bilang gue jelek, orang seganteng ini dibilang jelek." ucap bryan tidak terima di bilang jelek.

"gue yang bilang, emang kenapa?" ucap gritte sambil menjulurkan lidahnya dan pergi keluar dari mobil dan diikuti bryan.

"dasar lo ya!! lihat aja nanti gue bakal terkenal." ucap bryan sambil menyamakan langkahnya dengan gritte.

"whatever." ucap gritte dan saat mereka berjalan dikoridor banyak siswa siswi yang berteriak histeris kepada mereka.

"tuh kan apa gue bilang." bisik bryan.

"bisa diam gak sih lo." ucap gritte cemberut sambil terus berjalan menuju kantor guru.

*****

Gritte Pov

Setelah gue dan Bryan sampai ke ruang guru, kami pun langsung menemui wali kelas kami masing-masing. Kami berdua memutuskan untuk beda kelas. Sekarang gue sedang berjalan menuju kelas bareng wali kelas gue. Dan akhirnya kami sampai dikelas XII fisika 1. Saat guru masuk kelas, yang tadinya berisik langsung hening.

"selamat pagi anak-anak." ucap buk icha kepada seluruh muridnya.

"Baiklah semuanya kita ke datang murid baru lagi, silahkan masuk." ucap buk icha dan menyuruh gue masuk. Gue berjalan masuk kedalam kelas sambil memperhatikan seluruh murid yang ada di kelas ini.

"hai semuanya, kenalin nama gue Gritte Agatha. Semoga kita bisa berteman dengan baik" ucap gue dengan ramah dan tersenyum.

Dan gue tak sengaja melihat 4 cewek yang sedang menatap gue dengan tatapan bahagia. Dan sepertinya muka mereka terlihat familiar. Tapi pernah ketemu dimana? Tiba-tiba gue tersadar karena buk icha menyuruh untuk duduk dikursi yang kosong dan kebetulan itu berada di belakang tempat salah satu cewek yang menatapku tadi. Gue hanya tersenyum saat gue melewatinya. Setelah itu gue dan murid yang lain mengikuti pelajaran fisika sampai bel istirahat berbunyi. Dan para murid yang lain sudah pergi keluar kelas untuk mengisi perut mereka yang kosong.

"Hai itte" ucap seseorang dan tunggu kenapa ia bisa tau nama panggilan kesayangan gue. Dan gue pun menatap orang yang menyapa tadi dan ternyata dia adalah orang yang duduk didepan gue.

"hai juga." ucap gue tersenyum canggung.

"itte lo nggak kenal sama gue." Tanya orang itu heran.

"maksud lo?" Tanya gue heran.

"itte, jadi lo udah lupa sama kita. Apa lo amnesia?" Tanya orang yang duduk di meja sebelahku dengan berteriak keras, dan untung saja kelas kosong dan hanya ada aku dan keempat cewek yang menatapku tadi.

"eh... pril biasa aja kali, berisik banget sih lo." ucap cewek yang berambut ikal kepada temannya yang berteriak tadi dan namanya prilly. Eh tunggu prilly, jangan-jangan...

"itte kayaknya kita pergi keatap aja deh, biar kita jelasin semuanya ke lo." ucap cewek yang memakai kacamata.

"oke." ucap gue.

The Magic is My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang