Author's P.O.V
Hari ini tepat seminggu Vanessa kembali dari Cheshire, dan kini Vanessa berada di Bradford, kota kelahirannya.
Sungguh, Vanessa sangat merindukan kota ini. Merindukan masa kecilnya, kawan lamanya, serta kenangan manis dan pahitnya selama dia berada disini.
Vanessa sekarang sedang berjalan bersama Michael menuju rumah lamanya yang sekarang ditempati Mamanya beserta selingkuhan dan saudara tirinya.
Sekarang Vanessa berada tepat di depan rumahnya. Vanessa memencet bel yang tertempel dipintu itu. Lalu tiba-tiba seorang wanita membuka pintunya, saat Vanessa melihat wanita itu, dia sontak kaget dan heran.
Tatapan wanita itupun tak kalah kagetnya dari Vanessa. Matanya terbelalak. Vanessa saat ini berharap ada nyamuk dipipinya, dan Michael menepuk nyamuk itu hingga akhirnya Vanessa bangun dari tidurnya. Tapi rasanya tidak mungkin.
Saat wanita itu hendak mengucapkan sesuatu, tiba-tiba Mama Vanessa keluar memecah rasa awkward.
"Hello, Vanessa!" sapa Mama Vanessa dan langsung memeluknya, dia tidak membalas pelukannya walau sejujurnya Vanessa merindukannya juga.
Setelah itu ia memeluk Michael, dan Michael membalas pelukannya.
Vanessa masih terfokus pada wanita tadi, dan sekarang mereka berdua saling bertatap antara tatapan heran, sinis, dan tentunya kaget."Kalian berdua, kenalkan, ini Kenny. Saudara tiri kalian." kata Mama Vanessa.
Yap, wanita itu adalah Kenny. Serius, Vanessa merasa bahwa ia lebih baik mati saat ini juga daripada harus menganggapnya sebagai "Saudara Tiri".Vanessa melihat Michael menjabat tangan Kenny, setelah itu Kenny beralih menatapnya, tapi sebelum dia mengulurkan tangannya pada Vanessa,
Vanessa pun segera menyingkir dari hadapannya dan menuju kamarnya yang dulu.Mama dan Michael yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.
Vanessa's P.O.V
"fuck, shit!!!"
Mengapa ia kembali lagi? bahkan sekarang bukan sekedar kakak kelas yang suka melabrakku, melainkan saudara tiri. Ah sial, rasanya aku ingin pulang sekarang juga.
"Vanessa, are you okay?" tanya Michael yang tiba-tiba masuk ke kamarku.
"Aku ingin pulang." ucapku yang tengah berbaring diatas ranjang sambil menatap langit-langit kamar.
"Bahkan kita belum ada satu jam di rumah ini." jawab Michael yang sekarang sedang duduk diranjang.
Aku tidak menggubrisnya."Vanessa, saat ini kau hanya perlu menerima. Tidak ada gunanya jika kau marah seperti ini, jangan salahkan keadaan, jangan pula salahkan takdir. Jika mereka pantas bahagia, kenapa tidak? Aku ingin kau bisa bersikap lebih dewasa menghadapinya." lanjut Michael
Ucapan Michael seperti tamparan keras untuk diriku.
"Kenny." ucapku pada Michael.
"Ada masalah saudara tirimu?" tanya Michael. Ya, Michael tidak tahu kalau dulunya aku dan Kenny punya hubungan tidak baik terkait Harry. Michael juga tidak tahu kalau aku dan Kenny saling kenal.
YOU ARE READING
GAMES [h.s]
FanfictionBagaimana jadinya jika orang yang selama ini bersamamu, peduli padamu, dekat denganmu, melakukan itu hanya karena sebuah 'permainan'? Maukah kau menerimanya kembali? Atau, apakah kau akan meninggalkannya dengan segala penyesalannya? Happy reading...