chapter 2

81 16 12
                                    

Jimin mengendarai motor kesayangannya dengan kecepatan tinggi, menembus malam yang terlihat senggang karena sepi. Tanpa sengaja mata sipit dibalik helm itu menangkap sosok gadis yang tak asing banginya,seorang gadis yang selalu menjadi bahan bullyan namjoon.Yoongi.

Jimin menghentikan motornya di sebrang jalan, melepas helm lalu menatap sang gadis yang tengah bercengkrama dengan beberapa preman jalanan. Yoongi bahkan tersenyum manis, segala macam pikiran buruk mulai berkecamuk dalam pikiran jimin. Apakah Yoongi sebenarnya termasuk dalam klompok preman jalanan?

Dasar pemikiran dangkal

Tapi jimin cukup menikmati pemandangan itu. ah tidak tidak, lebih tepatnya senyuman yoongi. Jimin akui senyum gadis itu sangat manis dan ia tertarik untuk melihatnya setiap hari.

"Ahjussi aku pergi dulu.?"
Ucap Yoongi pada preman-preman jalanan itu
"Hati-hati Yoongi, jika ada yang mengganggumu katakan saja pada kami"
Yoongi tersenyum manis lalu menganggukkan kepalanya mantap, Jangan bertanya kenapa ia selalu tersenyum. karena pada dasarnya, yoongi adalah gadis dengan seribu senyuman yang wajib ia bagikan pada yang lainnya.

Kata ibunya 'tersenyumlah agar orang lain juga ikut tersenyum'

"Apa orang miskin selalu berteman dengan seorang preman?"
Perkataan itu, kenapa begitu menyakitkan saat mendengarnya?
Yoongi menghentikan langkahnya dan menatap siapa gerangan yang berbicara, ia terkejut tapi tak ada ekspresi yang terlihat.
"Mau belajar mencuri huh?"
Tambah jimin lagi. Rasanya yoongi ingin sekali mencabik cabik mulut seksi namja yang ada si hadapannya itu

"Aku memang orang miskin yang berteman dengan seorang preman jalanan, tapi yang lain?aku tidak tau"
Jimin terdiam. ini pertama kalinya ia mendengar yoongi mengeluarkan suaranya, dan ia terpana akan suara merdu dan lembut milik gadis itu.

Semua yang tak pernah yoongi tunjukkan adalah KEINDAHAN

Jimin tak habis fikir, kenapa ada orang seperti Yoongi? Saat Namjoon menyiksanya gadis itu tetap diam dan berlaku sopan. saat mulut sialannya berkata yang tak seharusnya,gadis itu hanya berkata dengan nada lembutnya tanpa kilatan emosi sedikitpun. Atau hanya mereka saja yang tidak mengerti bahwa gadis itu tengah bersedih, marah, dan ingin menangis sekeras kerasnya?

"Aku tidak sedang belajar mencuri, mereka adalah temanku. mereka menjagaku dari preman jahil yang suka menggoda seorang gadis"
Tambah yoongi lagi, Perkataannya sungguh polos dan apa adanya. Yoongi lalu membungkukkan badannya dan pergi begitu saja, meninggalkan jimin yang masih dalam mode syock, mungkin/?

"Yo..yoongi tunggu"
Panggil jimin tiba tiba, yoongi membalikkan badanya dan menatap jimin dengan tatapan 'ada apa?'
Jimin lalu menyalakan motornya dan menghampiri yoongi

"Naiklah aku akan mengantarmu"
"Tidak perlu, rumahku sudah dekat. Lihat" tunjuk Yoongi pada sebuah lorong "rumahku masuk lorong itu,dan laki laki yang menunggu itu adalah ayahku"
Jimin lagi lagi di buat terkejut, terlebih saat gadis itu mengatakan bahwa pria yang menunggu di lorong itu adalah ayahnya. Tak sampai disitu, pemandagan selanjutnya sungguh membuat jimin iri, yoongi dengan mudahnya mendapat kecupan sayang di dahi. Sedangkan dirinya? Jangankan kecupan, ditanya sudah makan apa belum saja tidak pernah.

.....

Waktu telah menunjukkan pukul 11 malam,tapi yoongi masih enggan beranjak dari meja belajarnya. Buku tugas berserakan dia atas meja,ah benar juga itu adalah buku tugas namjoon.

Yoongi tersenyum senyum sendiri menatap buku yang ada di hadapannya itu. Tangan indahnya dengan lincah menghiasi setiap sudut buku Namjoon, dengan hiasan dan gambar gambar yang begitu lucu.

"Cahh sudah selesai. Besok, saat kau mengumpulkan buku ini, mungkin seongsaengnim akan menertawakanmu"
Ucapnya berguma pada diri sendiri. "Ahh ini lucu dan manis sekali" tambahnya lagi sembari mengangkat buku itu dan menatapnya dengan penuh senyumana.

. . . . .

Yoongi menatap seorang namja yang duduk di pojokan kelas,sembari mendengarnya sebuah lagu melalui earphone. Takut? Tentu saja. Ia lalu menghampiri Namjoon menarik narik kecil lengan baju Namjoon, hingga namja itu menatap kearahnya.

"Ck. Jangan sentuh bajuku orang miskin"
Ucap namjoon menusuk. yoongi tak menjawab, ia hanya menyodorkan buku tugas namjoon yang suda ia kerjakan dan modifikasi/?

"Ah ternyata sudah selesai ya" Ucap Namjoon senang "kumpulkan!" Tambahnya lagi dengan penuh perintah.

"Hahhh"
Yoongi menghela nafas, kapan Namjoon aka berhenti menyiksanya? Dengan langkah malas, yoongi pergi menuju ruang guru dan mengumpulkan hasil pekerjaan Namjoon. Ah tidak tidak lebih tepatnya hasil pekerjaannya, tapi berada dalam buku Namjoon.

"Yoongi"
Suara itu lagi. Yoongi kenal suara itu, suara salah satu sahabat namjoon yang tadi malam berkata 'ingin belajar mencuri huh?' Padanya.

"Ingin mengumpul tugas ya?"
Tanya jimin sembari menyamakan langkahnya dengan langkah yoongi. Tak ada jawaban. Gadis itu hanya diam tak berniat merespon sedikitpun.

"Sini biar aku saja yang mengumpulkannya untukmu"
Jimin dengan seenak jidatnya, merebut buku yang yoongi bawa, membuat gadis itu terperanjat kaget.
"Eh? Inikan buku Namjoon"
Ucap jimin saat mendapati nama Namjoon tertera dengan Indah di buku itu, sebenarnya tidak indah sama sekali, karena tulisan itu sangat jelek. Yah maklumi saja, pria memang memiliki tulisan jelek bukan?

"Wahaha apa apaan ini"
Tawa jinin meledak saat membuka buku itu dan melihat apa isinya, yoongi bahkan juga ikut terkekeh. "Ini lucu sekali" tambah jimin lagi, Yoongi mengangguk mengiyakan. Ah ngomong ngomong, ini adalaah senyum ke dua yang berhasil jimin lihat

"Kenapa tidak tersenyum saja setiap hari? Kau Terlihat cantik"
Yoongi merona, benarkah ia cantik?
Tak ingin tersanjung lebih lama, yoongi segera merebut buju Namjoon yang jimin genggam lalu berlari pergi.

Hahhh lucu sekali. Pikir jimin

"Aku akan membuatmu tersenyum setiap saat. Itu janjiku untukmu"
Guma jimin pada dirinya sendiri, tersenyum senyum menatap punggung yoongi yabg semakin menjauh.

Setelah sosok bidadari penyendiri itu menghilang, jimin juga berlalu pergi menuju kelaanya sembari bersiul siul senang

"Yoongi yoongi yoongi"
Ucap jimin disetiap langkahnya. jangan tanyakan ada apa dengan dirinya, salahkan saja senyum yoongi yang selalu terngiang ngiang di kepalanya.

TBC
Hohoh ini panjang sekaliihh.. moga suka dah semwanya..
Yang baca dont forget to voment ya

Maaf kalau jelek ya:(

Brothers And Love || YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang