I'll miss you

10 0 0
                                    


" Maaamaaaaaa Ppaaapaaaaaaa... hwaaaaaaa .. hiks..hikss... "

Tangisan itu begitu menyayat hati siapapun yang mendengarnya, anak itu, remaja laki- laki berusia 14 tahun itu terlihat sangat mengenaskan, dilihat dari penampilannya yang acak-acakan, badannya yang mulai kurus,rambutnya yang berantakan, terlihat lingkaran hitam pada mata sembam anak itu.

Sudah satu minggu , ia rajin berkunjung ke tempat itu, di mana mama dan papanya berada. Ia belum siap, ia masih terlalu muda, dan ia belum sempat menunjukkan keberhasilannya kelak pada mereka, Ia merasa sendiri sekarang, padahal ia membutuhkan sosok mereka untuk berada di sampingnya.

" Tuan Muda, mari kita pulang sekarang."

ajakan pria bertubuh tegap itu bagaikan angin lalu oleh anak laki-laki itu, ia masih tetap fokus pada pusaran makam kedua orangtuanya sambil meresapi kesedihannya.

" Tuan, mari kita pulang segera. Hari sudah hampir gelap. Nyonya Ellena pasti sangat khawatir sekarang. Mari Tuan".

Tetap tak ada jawaban .Lalu diangkatnya tubuh Tuannya menuju mobil. dan hanya diam lah yang bisa anak itu lakukan.

-----------------------####-----------------------------------

Sesampainya di rumah ...

" Ya Tuhan..., apa yang terjadi padanya? apa dia masih tetap sama seperti kemarin?" Ucap wanita itu terkejut dengan pemandangan di depannya. yaa.. anak laki-laki itu sedang digendong oleh pria bertubuh tegap tadi dengan menatap langit-langit dengan pandangan yang kosong

" Iya Nyonya"

" Cepat bawa dia ke kamarnya, dan urus dia!"

"Baik Nyonya"

Tak menunggu waktu lama, Pria itupun langsung menggendong anak laki-laki itu ke kamar diikuti oleh para maid yang lain. Sedangkan wanita itu berkacak pinggang dengan kondisi anak tersebut.

" Ini tidak bisa dibiarkan. bisa kacau rencanaku jika anak itu tetap ada di sini"

Wanita itu segera menghampiri seorang pria yang tak lain adalah suaminya sendiri yang tengah sibuk berkutat dengan macbook di tangannya. Ia menceritakan keadaan anak laki-laki tersebut dan apa pengaruhnya bagi mereka kelak. Si pria hanya mendengarkan ocehan istrinya tanpa mengalihkan pandangannya dari macbook di tangannya. Karena merasa tak dihiraukan oleh suaminya , wanita itu pun mengambil paksa macbook yang ada di tangan suaminya.

" apa kau mendengarkanku Joseph?!"

" Ya, dan aku sangat, sangat dan sangat mendengarkanmu. Sekarang kembalikan macbookku, ada beberapa berkas yang harus aku selesaikan. "

" Tidak akan, cepat katakan apa rencanamu. aku sudah tak kuat lagi. cobalah mengerti kondisiku!"

" Aku sudah bilang padamu, kirim dia ke luar negeri. biarkan dia menjalani terapi psikis di sana sekaligus melanjutkan studynya."

" apa !!? lalu bagaimana dengan adiknya?"

" Biarkan dia di sini. kita angkat dia sebagai putri kita. Lagipula dia masih sangat kecil untuk mengetahui faktanya. bahkan untuk mengetahui siapa ayah dan ibunya saja ia tidak tau. jadi kita angkat dia sebagai putri kita agar perusahaan itu dapat kita kendalikan karena kita memiliki hak asuh anak itu hahaha . bagaimana?"

" Cerdas"

wanita itu langsung menerjang suaminya dengan berbagai ciuman, mulai dari pipi, mata, hidung , sampai bibir, ciuman itu semakin dalam dan semakin liar ,lambat laun menjadi sebuah gejolak gairah yang ingin terpuaskan. Rasa saling melucuti dan mencecap satu sama lain tak terbendung lagi dan akhirnya mereka melakukannya.

-------------------------####---------------------------------

Keesokan paginya....

"Selamat pagi Princess, apa kabarmu hari ini? apa kau merindukan Mama dan Papa ? "

Anak itu mencium pipi gembul adiknya yang sedang asyik tertidur sambil memeluk teddy bear coklat kesayangannya. Lalu ia pun memasangkan liontin putih yang sangat indah dengan bentuk ' R ' sebagai mata liontinnya.

Setelah ujung kalung itu dirasa saling bertautan, ia memandang liontin yang sudah terpasang pada leher bayi perempuan itu, dan itu sangat cocok menurutnya, kemudian ia menghirup dalam-dalam aroma bayi perempuan itu untuk yang terakhir kalinya ditambah dengan sebuah pelukan. Pelukan itu semakin lama semakin erat sehingga membuat bayi gembul itu terbangun lalu tersenyum menatap anak laki-laki itu .

" I'll miss you Princess, you always be my little star" kata anak laki-laki itu sambil mencubit pipi gembul bayi itu dengan gemas.

" Saayyaangg.. ayo cepat.. nanti kita ketinggalan pesawat. " teriak seorang wanita dari arah luar.

" Iya Tante " kata anak laki-laki itu dengan nada keras agar tantenya dapat mendengar jawabannya. lalu ia beranjak pergi meninggalkan bayi perempuan itu untuk menuju tempat suara tantenya memanggil.

Berat rasanya ia akan meninggalkan bayi perempuan kesayangannya itu, tapi mau bagaimana lagi. Ia harus melakukannya.

----------------------------#####----------------------------

Terima kasih yang sudah mau mampir untuk membaca cerita aku, semoga suka yaaa...💕

ini masih awal bangeett.. masih pembukaan... nantikan episode-episode selanjutnyaa yaaa wkwkwkwk...

sekali lagi makasih ...{}

When The Past ComesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang